INNOCENT : PART 10

1.6K 130 0
                                    

“Hm— Nona Creighton?”

Anastasia memandangi Inspektur Edgard. “Aku?” Ucapnya sambil menunjuk kepada dirinya sendiri.

“Namaku Anastasia, bukan Creighton.”

Inspektur berdehem. Ia baru ingat bila Anastasia adalah salah satu bahan percobaan. Dia bangkit dari kematiannya dan memulai hidupnya bagaikan anak berumur 5 tahun yang di baluti oleh tubuh seorang remaja berumur 18 tahun. Daniel berpesan untuk tidak membuat Anastasia takut saat di introgasi.

“Baiklah, Nona Anastasia. Aku ingin sesuatu kepada Anda,” Inspektur memulai. “Apa yang Anda lihat saat Anda pertama kali bangun dari tidurmu?”

“Hm— Yangku lihat pertama kali adalah Pelayan Winston. Dia selalu membanguniku pagi-pagi untuk bersiap-siap,” Jawab Anastasia dengan polosnya.

“Bukan itu maksudku,” Inspektur menghela nafas. “Apa yang pertama kali Anda lihat saat Nona bangun dari tidur panjangmu di lab itu?”

“Lab?” Anastasia kebingungan.

“Iya. Lab tempat kejadian pembunuhan itu terjadi. Bukankah Anda berada disana?” Anastasia masih kebingungan. “Tempat berwarna putih dan terdapat peralatan-peralatan aneh yang tidak aku mengerti sebagai polisi.”

“Putih? Maksudmu tempat pertama kali aku melihat salju?” Anastasia berubah menjadi tertarik. Ia masih ingat saat pertama kali melihat benda berbentuk kapas itu yang jatuh dari langit.

“Ah, iya. Itu maksudku,” Inspektur Edgard membenarkan perkataan Anastasia karena ia yakin bila tempat yang Anastasia maksud adalah TKP.

“Yang pertama kali aku lihat adalah ruangan putih dengan lantai berwarna merah. Waktu pertama kali aku menginjak kaki disana seperti ada air yang terasa lengket di kaki. Lalu, baunya sangat aneh. Bau yang membuatku ingin memuntahkan sesuatu dari perutku.” Anastasia mengingat-ingat lagi. “Ada sesuatu benda yang berbunyi waktu itu. Benda itu berbentuk persegi panjang mengkilat. Kata Daniel namanya po-po...”

“Ponsel maksud Anda?”

“Ah, iya! Benda itu berbunyi dan mengeluarkan cahaya berkedap-kedip seperti bintang. Awalnya aku takut. Karena itu aku menhancurkan bendanya.”

“Me-menghancurkannya?”

Anastasia mengangguk. Inspektur Edgard mulai berpikir. Barang bukti itu, kemungkinana dapat mengetahui dalang dari pembunuhan ini. Ponsel itu dapat menentukan pelakunya. Dan juga Anastasia, memang dari penjelasannya sedikit rumit. Tapi, dan penjelasannya ia sedikit tahu tentang rangkaian pembunuhan ini. Tidak! Dia belum tahu motif dari pembunuhan ini. Ataukah motifnya karena penelitian oleh Prof.Creighton?

“Baiklah, Anda boleh kembali, Nona.”



“Aku dengar kalian telah menikah?”

Daniel menoleh kepada Opsir Lewis.
“Begitulah,” Jawabnya singkat.

“Bagaimana kau bisa menikah dengannya? Bukankah kalian baru saja bertemu?”

Daniel melirik sekilas kepada Opsir Lewis. Topik pembahasan yang sangat ingin dihindarinya. “Ayahku mengira bila Anastasia adalah pacarku. Dia memaksaku untuk menikah karena ayah ingin aku mendapatkan pewaris untuk perusahaannya. Kau tahu? Aku tidak ingin terlibat dalam bisnis. Aku lebih suka menjadi detektif.”

“Oh, begitukah?”

Daniel mengangguk. “Aku pikir Anastasia adalah kunci dari kasus ini. Karena itu aku ingin mengetahui segala hal tentangnya.”

“Apa saat kasus ini selesai, kau akan mengabaikannya?”

Daniel terdiam sejenak. “Aku tidak tahu. Mungkin aku akan memikirkannya nanti.”

Daniel memandang ke arah lain. Ia tiba-tiba kembali mengingat tentang perkataan Opsir Lewis. Apa yang akan ia lakukan setelah ia menyelesaikan semua kasusnya nanti? Dan juga setelah Anastasia melahirkan pewaris untuknya? Apa dia langsung menceraikannya? Ah, Daniel tidak ingin memikirkannya sekarang. Ia harus fokus dengan kasus ini.

Suara decitan pintu menyadarkan Daniel dari lamunannya. Ia menoleh kearah pintu ruangan Inspektur Edgard. Gadis  itu, Anastasia keluar dari ruangan. Ia langsung menghampiri Daniel dan tampak ingin mengatakan sesuatu kepadanya.

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang