INNOCENT : PART 15

1.5K 90 9
                                    

Maaf baru update
Yang selalu menunggu kelanjutannya terima kasih ya...

Selamat baca ^^
.
.
.

"Ini pembunuhan berantai," Ujar Opsir Lewis. "Pelaku mengincar sesuatu sehingga ia membunuh tersangka-tersangka yang sudah kita selidiki."

"Itu belum tentu. Belum tentu pelakunya sama dengan kasus sebelumnya di rumah Professore Creighton," Kata Inspektur Edgard.

"Apa yang kita lakukan sekarang? Dia adalah tersangka yang cukup penting."

Daniel menghela nafasnya. Opsir Lewis benar, Katie adalah tersangka yang cukup penting. Tiba-tiba ia teringat dengan saat ia mengintrogasi Katie. Ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Seperti ada yang ia sembunyikan dan itu sangat penting. Apa dia adalah pelakunya?

Daniel menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tidak mungkin, itu tidak mungkin. Seperti yang dikatakan Inspektur Edgard mengenai pelakunya, ia kemungkinan adalah seorang pria.

"Kau tahu? Aku mempunyai senjata yang sangat kuat untuk menghancurkanmu, Tuan."

"Beraninya kau mengancamku!!"

Senjata kuat yang menghancurkan Adam? Apa yang Katie maksud saat itu? Apa- Daniel merenung sejenak. Apa dugaannya benar bila Adam adalah pelakunya? Mungkin untuk membuktikannnya ia harus mencari "senjata kuat" yang Katie maksud itu.



"Nona, apa ini?" Tanya Maggie sambil menyentuh leher Anastasia yang sedikit memar.

Anastasia melirik kearah Maggie lalu menyentuh lehernya. Sedikit sakit dan perih. Ia ingat ini adalah bekas Daniel saat ia menggigit lehernya tadi malam. Anastasia tidak mengerti apa yang di lakukan Daniel saat itu. Tetapi saat Daniel menggigit leher Anastasia ada sensasi aneh yang ia rasakan. Sensasi menggelitik dan menyenangkan yang belum pernah ia rasakan. Anastasia merasakan panas disekitar pipinya saat mengingat kejadian tadi malam yang ia lakukan bersama Daniel. Anastasia memegang pipinya yang memanas. Apa yang terjadi padanya saat ini?

"Nona Anastasia?" Panggil Maggie.

Anastasia tersadar dari lamunannya. "Oh, Pelayan Winston," Anastasia berdehem sejenak. "Ada apa?"

"Lehermu kenapa, Nona? Tampaknya ini memar" Tanya Maggie untuk kesekian kalinya.

"Ini bukan apa-apa," Jawab Anastasia sambil memalingkan wajahnya. Ia merasa malu bila Pelayan Winston melihat wajahnya yang memerah.

"Benarkah?"

Anastasia mengangguk. Ia kembali mengamati leher Anastasia yang memar.

"Tapi ini tampak seperti bekas gigitan. Apa Tuan Muda melakukan sesuatu kepada Nona?"

Anastasia tersentak dengan pertanyaan Maggie. Memorinya kembali berputar mengenai tadi malam. Saat Daniel melakukan sesuatu yang tidak ia ketahui sebelumnya. Mungkin saja menjadi pengalaman pertamanya saat bersama dengan laki-laki. Anastasia memejamkan matanya saat ia kembali teringat dengan hal itu membuatnya sedikit gugup dan juga malu.

"Nona Muda?" Kembali Maggie memanggil Anastasia. "Nona menyembunyikan sesuatu?"

"Pelayan Winston-," Anastasia tampak menimang-nimang untuk mengatakan ha ini kepada Pelayan Winston. Ia mengigit bibir bawahnya sambil menatap ragu kepada Pelayan Winston. "Sebenarnya.... Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan kepadamu."

"Hm? Apa itu?"

Maggie mengambil kursi terdekat dan menyeretnya ke samping bangku Anastasia. Anastasia mulai menceritakan pengalamannya tadi malam. Di mulai saat Daniel yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamarnya dengan badan yang diselimuti bau wine hingga saat mereka kelelahan dan akhirnya tidur bersama di ranjang sambil berpelukan. Maggie terkekeh saat Anastasia mengatakan bila saat melakukan prosesnya ia merasakan sakit di area tertentu dan itu masih ia rasakan sampai sekarang.

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang