INNOCENT : PART 13

2K 106 4
                                    

Terima kasih yang sudah vomment dan yang belum vomment semoga mendapatkan hidayah supaya tidak menjadi silent reader heheh....

“Katie Lacey, saat kejadiaan sedang terjadi kenapa Anda menelpon pelaku?” Tanya Inspektur Edgard.

Katie hanya diam dan tidak menjawab. Ia masih takut dan sedikit syok. Daniel terus menatapnya dengan tajam. Inspektur Edgard memukul meja kasar hingga membuat Katie terkejut.

“Cepat jawab!!”

“A-aku tidak menelponnya,” Jawab Katie akhirnya.

“Tapi saat kami memeriksa ponselmu, kami menemukan daftar panggilan bila kau telah menelpon pelaku pada waktu kejadiaan berlangsung. Apa kau mempunyai hubungan dengan mereka?”

Katie tampak kebingungan. Ia bingung untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

“Jawab saja Kat, bagaimana pun juga kau menyembunyikannya cepat atau lambat kami akan mengetahuinya,” Kata Daniel akhirnya dengan nada santai yang sedikit menyinggung.

“Se-sebenarnya...” Katie terdiam sejenak. “Itu bukan aku,” Jawabnya akhirnya.

“Apa katamu?” Daniel mengerutkan dahinya.

“Ada orang lain di belakang ini semua.” Katie melirik Daniel dan Inspektur Edgard sekilas. “Aku tidak bisa mengatakannya kepada kalian.”

Inspektur Edgard dan Daniel mengerang kesal. Daniel kembali menatap tajam Katie.

“Tidak peduli dengan ancaman yang diberikan orang itu kepadamu. Kami bisa mengatasinya. Katakan yang sebenarnya kepada kami!” Geram Daniel.

Katie tampak berpikir sejenak. Ia mengepal tangannya gugup. “A-aku.... akan mengatakan yang sebenarnya,” Katie mengambil nafas sejenak.

“Mereka semua adalah anak buahku yang bekerja di tempatku. Me-mereka... ada seseorang yang menyewa mereka. Aku... a-aku ragu....”

“Jangan ragu untuk mengatakannya,” Daniel mendekatkan wajahnya kepada Katie. “Apa kau diancam oleh orang yang menyewa anak buahmu?”

Katie menahan nafasnya. Ia menatap Daniel takut. Lalu, ia mencoba mengalihkan pandangannya dari mata Daniel yang menatapnya tajam. Ia benar-benar gugup dan takut sekarang. Tangannya sudah di kepalnya sangat kuat hingga berubah warna menjadi sangat pucat. Ia ragu untuk mengatakannya kepada mereka mengingat orang yang ia maksud bukanlah orang yang sembarangan. Laki-laki itu sangat licik dan bisa saja ia membunuhnya bila ia membuka mulutnya mengenai dirinya.

“Apa kau ragu pada kami?” Tanya Daniel lagi. Katie masih tidak menjawab. “Apa kau tidak percaya bila kami bisa melindungimu dari pelaku yang sebenarnya?”

“Ahh— tidak! A-aku percaya! Baiklah.... dia... dia adalah CEO Perusahaan LayGroub, Adam Layton. Di-dia yang menyewa mereka.” Jawab Katie akhirnya.

Daniel tersentak. Adam Layton? CEO Perusahaan LayGroub? Ya, Tuhan! Kejutan apa lagi ini. Ia benar-benar tidak menyangka bila salah satu rekan bisnisnya yang melakukan hal ini. Tapi, mengingat tingkah dan perkataannya saat di perusahaan tadi membuatnya sedikit yakin dengan tuduhan ini. Lebih tepatnya, Daniel merasa bila Adam telah menyembunyikan sesuatu.



Adam baru saja menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan mencoba untuk beristirahat sebentar dari pekerjaannya hingga ia tersentak saat sekretarisnya, Arabeth langsung membanting pintu masuk dan berlarian kearah mejanya. Adam segera beranjak dari kursinya dan menatap tajam Arabeth. Ia kesal dengan perlakuan sekretarisnya itu karena tidak mempunyai sopan santun untuk sekedar membuka pintu ruangannya. Arabeth menundukkan kepalanya takut.

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang