INNOCENT : PART 19

1.2K 91 8
                                    

Sorry lama banget updatenya, minggu kemarin pada minggu ulangan jadi sedikit terganggu pengetikan cerita.

Baiklah, silahkan membaca dan jangan lupa VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE
.
.
.
.
.
.
.

Adam segera meletakkan tubuh Anastasia di atas ranjang dorong. Para perawat segera membawa Anastasia ke ruangan UGD untuk segera di tangani. Salah satu perawat menghentikan Adam untuk tidak masuk ke dalam ruang UGD. Perawat tersebut menutup pintunya dan meninggalkan Adam yang berdiri terpaku disana.

Adam mengusap wajahnya gusar. Lagi-lagi ia melakukan kesalahan yang membuat nyawa Anastasia terancam. Ia duduk di di ruang tunggu sambil menenggelamkan wajahnya  di kedua tangannya. Ia menyesal, ia sangat menyesal. Kenapa ia harus terpancing dengan nafsunya dan tidak memikirkan mengenai keadaan Anastasia? Padahal semua rencananya sebentar lagi akan berhasil. Ia akan berhasil saat Daniel akan mendekap di penjara.

Daniel, bagaimana dengan sidang Daniel hari ini? Adam segera mengambil ponselnya dan menelpon anak buahnya yang berada di persidangan Daniel. Sejenak ia menunggu nada sambung hingga ia mendengar suara anak buahnya, Jack dari seberang sana.

“Bagaimana persidangannya?” Tanya Adam langsung.

“Jaksa sedang membacakan kasus Daniel. Kami sedang menunggu keputusan hakim sekarang,” Jawab Jack.

“Baiklah, kabari aku mengenai hasil persidangannya."

“Baik.”



“...Dan juga sebagai pelenyapan bukti dalam kasus ini. Maka tersangka akan dihukum penjara seumur hidup."

Jaksa membacakan semua kasus yang Adam tuduhkan kepada Daniel. Daniel masih diam dan tidak ingin membantah perkataan jaksa. Hakim menganggukkan kepala sambil mencerna mengenai hal yang baru saja jaksa tersebut bacakan. Pengacara Daniel, Albert berdiri dari kursinya dan membantah semua perkataan jaksa.

“Keberatan,” Semua orang yang ada di ruang sidang mengalihkan pandangannya kepada Albert. “Barang bukti yang diberikan kepada hakim dan kepolisian adalah palsu.”

Terdengar riuh orang-orang yang ada disana. Mereka semua tercengang dengan perkataan yang di lontarkan oleh Pengacara Daniel tersebut. Hakim tampak penasaran dengan perkataan Albert. Ia menautkan jari-jarinya dan fokus kepada penjelasan yang diberikan oleh Albert.

“Lanjutkan,” Kata hakim.

“Kami membawa saksi untuk membuktikan hal ini semua.”

Pintu ruangan persidangan kembali terbuka. Semua mata tertuju kearah sosok laki-laki yang berdiri disana. Jack yang mengetahui orang itu tampak terkesiap. Ia segera mengambil ponselnya dan ingin memberitahukan kabar buruk ini kepada Adam segera.



Maggie melihat kesekitar lorong rumah Adam. Tidak ada orang yang berlalu-lalang disana. Semua pelayan tampaknya tidak memperdulikan area pribadi Adam. Ya, mereka takut bila tuannya itu akan marah besar bila mereka menyentuh barang milik Adam tanpa sepengetahuan Adam. Karena itu para pelayan di rumah ini jarang mengunjungi area pribadi Adam yang terletak di bagian yang paling ujung dan bertempatan dengan halaman belakang. Adam hanya meminta pelayan kepercayaannya saja untuk membersihkan area miliknya itu.
Maggie mencoba untuk mengendap-endap memasuki ruangan pribadinya. Mungkin ia akan ketahuan dengan CCTV nantinya tapi semua orang di rumah ini sudah mengetahui bila Maggie adalah salah satu pelayan yang dipercayai oleh Adam. Ia mencoba untuk bersikap biasa agar tidak di curagai oleh bagain CCTV di ruang sana.

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang