INNOCENT : PART 8

1.6K 127 9
                                    

Please coment and vote....

“Apa? Kau akan menikahi Anastasia!?” Ucap John kaget.

Daniel mengangguk. “Ini berakibat dengan reputasi perusahaan ayahku. Maaf sebelumnya. Ayah menyuruhku untuk kembali ke perusahaan. Tetapi aku tidak mengikuti perkataan beliau. Kali ini aku tidak ingin mengecewakan ayahku.Jadi, aku menyetujui ayahku. Keparat dengan berita itu. Siapa yang membuat berita yang tidak benar seperti itu!?”

“Para wartawan terutama paparazzi hanya bertugas mencari berita yang menurutnya menarik. Mereka tidak peduli dengan kebenaran suatu berita. Yang penting mereka mendapatkan berita dan juga mendapatkan aliran dana,” Timpal John.

Daniel hanya bergumam. Mereka sama-sama menghela nafas. Lalu, Daniel memandang serius kepada John.

“Karena kau satu-satunya keluarga dari Anastasia, aku meminta restu untuk menyetujui pernikahan kami.”

John merasa bingung. Ia mengacak-acak rambutnya dan memijit keningnya. Ya, Daniel benar. Saat ini hanya dialah satu-satunya keluarga Anastasia. Jadi, ia harus mempertimbangkan keputusan ini dengan baik. Anastasia sudah dianggap seperti adik bagi John. Apa bila ada sesuatu hal yang berhubungan dengan Anastasia, ia harus ikut campur.

“Apa ini baik untuk Anastasia?” Tanya John.

“Aku akan mengusahakan yang terbaik untuknya. Aku akan melindunginya. Aku bersumpah,”

Perkataan yang terakhir membuat Daniel dan John tercengang. Perkataan itu keluar begitu saja dari mulutnya seolah-olah telah dipikirkan sebelumnya.

Daniel berdehem, mencoba menghilangkan ketercengangannya.

“Bila kau ingin melindungi dia, baiklah. Aku akan merestui kalian. Tapi, ingat! Semua keputusan bukan bersal dari tanganku. Lebih baik kau bertanya kepada Anastasia sendiri,” Jelas John.

“Baiklah, aku akan menanyakannya kepada Anastasia,” Ucap Daniel pasti.



“Nona—,”

Anastasia menoleh kearah Pelayan Winston yang berada di depan pintu. Pelayan Winston masuk ke ke dalam kamar Anastasia. Dan menutup pintu kamarnya. Pandangan Anastasia tertuju pada kotak kado yang di pegang oleh Pelayan Winston. Apa yang sedang dibawa oleh Pelayan Winston?

“Tuan Muda meminta Nona untuk ke taman karena Tuan Muda ingin mengadakan makan malam disana bersama anda, Nona,” Kata Pelayan Winston.

“Aku dan Daniel? Makan malam ditaman? Wah, itu hebat!” Anastasia menoleh kearah jendela yang ada disampingnya. “Aku bisa melihat salju turun disana sepuasnya.”

Pelayan Winston tersenyum mendengar celotehan nonanya yang polos. “Tentu saja, Nona. Nah—,” Pelayan Winston membantu Anastasia untuk berdiri. “Mari kita bersiap-siap.”



Daniel mondar-mandir di gazebo yang di rencanakan menjadi tempat makan malam dia dan Anastasia. Entah kenapa hatinya merasa tidak karuan. Apa karena kali ini ia akan melamar seorang gadis? Sudah lima tahun ini ia tidak pernah berdekatan dengan makhluk yang bernama wanita. Dan kali ini ia telah mendekati wanita kembali dan dalam waktu singkat ia harus menikahi wanita itu.

Daniel menghela nafas dan mengusap kedua tangannya agar hangat di malam yang dingin ini. Walaupun suasana diluar cukup dingin, entah kenapa tubuhnya bercucuran keringat. Apa ini efek kegugupannya?

“Tuan Muda,” Panggil Pelayan Harold. Daniel menoleh kepada Pelayan setianya. “Apa Tuan gugup?”

Daniel mengangguk. “Aku sangat gugup,”

Pelayan Harold terkekeh. “Atur nafas Tuan agar Tuan relas saat melamar Nona Anastasia.”

Daniel melakukan pengaturan nafas seperti yang dikatakan oleh Pelayan Harold. Dia tampak konyol sekarang. Biasanya, saat berpidato, menganalisis, berpresantase, dan menembak gadis-gadis saat SMA dia tidak segugup ini. Dia bisa menghadapinya dengan mudah.

Daniel mendesah. Ia baru ingat bila Anastasia bukanlah gadis-gadis yang sama ia tembak saat ia SMA dulu. Anastasia bagaikan bayi mungil yang berwujud dalam bentuk gadis berumur delapan belas tahun. Gadis itu polos dan tidak tahu menahu tentang dunia keji yang berada di luar sana. Mungkin ia sedikit kewalahan saat menikahi Anastasia nanti.

Daniel tersadar dari lamunannya saat melihat Anastasia yang sedang berjalan di jalan setapak menuju gazebo. Ia tersenyum saat melihat Anastasia memakai dress yang ia berikan kepadanya melalui Pelayan Winston. Dress selutut berwarna merah dengan bordiran dan brokat emas di dadanya. Dan juga blazer emas yang hanya disandingkan di bahunya untuk menghilang rasa dingin di malam bersalju ini. Baju itu cukup kontras dengan warna kulit Anastasia yang berwarna putih seputih salju di malam ini.

“Nona Anastasia, silakan duduk,” Ucap Pelayan Harold saat Anastasia telah tiba di gazebo.

Pelayan Harold menarik kursi untuk Anastasia duduk. Setelah Anastasia duduk, Daniel duduk di kursi yang berhadapan dengan Anastasia. Pelayan Harold menuangkan anggur kepada Daniel. Sedangkan Anastasia hanya di berikan teh hangat karena dia belum cukup umur meminum anggur.

“Kau suka?” Kata Daniel tiba-tiba.

Anastasia mendongak bingung kepada Daniel. “Ha? Suka apa?”

“Kau suka bukan makan malam disini?”

Anastasia mengangguk semangat. “Aku sangat suka disini. Aku bisa melihat salju sepuasnya,” Ucapnya polos.

Daniel tersenyum. Pelayan Harold dan Pelayan Winston meletakkan sup dan beberapa makanan utama di meja mereka. Daniel mengambil sendok sup dan melirik sekilas kepada Anastasia. Dia benar-benar sudah gila. Bagaimana bisa ia melamar Anastasia yang perbedaan jarak mereka sepuluh tahun jauhnya? Dan mengingat kasus yang ia tangani, Anastasia juga terlibat dalam hal itu. Entah sebagai korban atau pun tersangka. Tetapi, menurut kesaksian John, kemungkinan besar Anastasia berada di TKP malam itu.

Daniel menatap Anastasia lebih mendetil. Gadis itu terlalu polos untuk terlibat dalam kasus yang mengrikan ini. Kemarin dia sudah berjanji kepada Opsir Lewis untuk membawa Anastasia ke Kantor Kepolisian Pusat untuk diminta petunjuk. Mungkin ia bisa membawa Anastasia besok.

“Anastasia—,” Panggil Daniel.

Anastasia memandang kearah Daniel. “Ya?”

“Ada sesuatu yang ingin aku katakan,” Daniel melihat reaksi Anastasia sejenak. Tapi gadis itu hanya menatapnya dengan antusias.

“Maukah kau menikah denganku?”

Sebelum ke part selanjutnya, jangan lupa untuk voment

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang