INNOCENT : PART 12

1.8K 119 8
                                    

Don't forget to vomment

Vote

Vote

Vote

John memeriksa denyut nadi Anastasia. Nadinya tampak normal seperti manusia lainnya. Lalu, ia menyenter mata Anastasia menggunakan senter kecil yang ia bawa. Matanya juga tampak baik-baik saja. Kulitnya tidak pucat. Dan tensi darahnya normal. John bernafas lega saat mengetahui Anastasia baik-baik saja.

“John, kenapa kau memeriksaku seperti itu?” Tanya Anastasia.

John tersenyum. “Sekarang aku adalah dokter pribadimu. Aku akan selalu memeriksamu setiap saat.”

Anastasia masih memandang John dengan tatapan bingung. John terkekeh.

“Jangan memandangku seperti itu. Kau tidak percaya aku bisa melakukan pekerjaan dokter? Kau tahu, walaupun aku adalah murid ayahmu, aku bersekolah di Fakultas Kedokteran. Jadi, aku akan selalu menjagamu.”

Anastasia mengangguk mengerti. John mendekatkan tubuhnya ke Anastasia sambil memasang wajah serius. Ia memperhatikan Anastasia dari atas hingga ke bawah.

“Apa badanmu ada yang terasa sakit?” Tanya John.

Anastasia mengeleng. “Tidak ada.”

John kembali bertanya serius kepada Anastasia. “Apa kemarin malam Daniel melakukan sesuatu kepadamu?”

Anastasia menatap bingung Jhon. “Maksudmu melakukan sesuatu seperti apa?”

Jhon sedikit gelagapan menjawab pertanyaan Anastasia. Ia menggaruk-garuk kepalanya sedikit ragu. “Seperti..... Ia melucuti bajumu dan.... eerr— meraba-raba tubuhmu?”

Anastasia menggeleng. “Tidak. Daniel tidak melakukan itu kepadaku.”

Jhon menghela nafasnya lega. “Syukurlah kalau begitu.”

Pintu kamar tiba-tiba saja terbuka. Jhon dan Anastasia menoleh kearah Daniel yang sudah berada di depan pintu dan memandang sekilas kepada mereka berdua. Anastasia bangkit dari posisi tidurnya. Daniel berjalan kearah mereka berdua menuju ranjang.

“Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?” Tanya Daniel.

John mengangguk. “Dia baik-baik saja. Sejauh ini tidak ada yang bermasalah dari tubuhnya.”

“Oh, baguslah kalau begitu.”

Anastasia menoleh kearah Daniel.

“Kenapa kau meminta Jhon memeriksaku? Aku tidak sakit atau apa pun.”

“Sekarang dia akan menjadi dokter pribadimu, Anastasia. Kami  merasa khawatir dengan dirimu. Dan juga kau bisa ditemani oleh Jhon di rumah saat aku pergi kerja.”

“Benarkah? Kalau begitu aku mendapatkan teman lagi dan aku tidak terlalu kesepian lagi disini,” Ucap Anastasia girang.

Daniel tersenyum tipis. “Baiklah, aku akan bersiap-siap untuk pergi ke kantor sekarang. Kau bisa disini dengan Jhon.”

“Baiklah,” Anastasia tersenyum senang kepada Daniel.

“Jhon, aku titip istriku denganmu.”

“Baiklah,” Jawab Jhon. “Sebelum itu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. Tapi kita bicarakan saja ini diluar.”

“Hm— Baiklah.”

Jhon memberi isyarat kepada Anastasia untuk pergi keluar sejenak. Anastasia mengangguk. Daniel dan Jhon pergi keluar kamar dan memilih untuk membicarakan hal itu di ruang tamu.

“Apa yang ingin kau bicarakan sampai-sampai kau meminta untuk membicarakannya di luar? Apa ini ada hubungannya dengan Anastasia?” Tanya Daniel.

Jhon mengangguk. “Ya, ini ada hubungannya untuk Anastasia. Sebelumnya, aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak menyentuh Anastasia hingga waktunya bukan? Aku sudah memeriksa Anastasia. Tidak ada yang mengganjal dari tubuh Anastasia. Tapi, aku masih mengkhawatirkannya,” Jhon berhenti sejenak. “Apa ayahmu ingin mendapatkan pewaris secapatnya?”

Daniel menghela nafas. Entah kenapa ia tidak menyukai dengan pembicaraan mengenai pewaris. Ia kembali menatap kearah Jhon.

“Begitulah, ayah ingin aku segera memberikan pewaris kepadanya,” Jawab Daniel. “Entah kenapa aku takut mengambil resiko mengenai hal ini. Seperti yang kau bilang, Anastasia tidak bisa mengandung anakku secepat ini. Yah— jujur aku juga khawatir mengenai kondisinya.”

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang