INNOCENT : PART 18

1.2K 84 1
                                    

Anastasia duduk di ranjangnya dengan bantal yang di sandarkan di kepala ranjang untuk menyangga punggungnya. Maggie di sampingnya membawakan sarapan untuk Anastasia. Anastasia beberapa hari ini hanya bisa menelan makanannya hanya beberapa sendok. Karena kehamilannya membuat Anastasia sering muntah di pagi hari dan membuat dia kehilangan nafsu makannya di saat siang dan malam hari. Di tambah dengan kebenaran bila Daniel sedang ditahan di Kantor Polisi. Anastasia hanya bisa duduk diam di ranjangnya sambil menatap kosong ke depan. Maggie menghela nafasnya saat melihat Nyonya-nya seperti itu.

“Nyonya, makanlah beberapa suap lagi,” Maggie kembali membujuk Anastasia.

Anastasia hanya diam dan tidak mau menolehkan kepalanya kepada Maggie. Maggie kembali mencoba untuk membujuk Anastasia. Kali ini ia akan membawa iming-iming bayi yang ada di kandungan Anastasia agar Anastasia bisa membuka mulutnya untuk makan.

“Ayolah, Nyonya. Apa Nyonya tidak kasihan pada bayi di rahim Nyonya? Dia harus membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup. Apa Nyonya ingin bila Nyonya pendarahan lagi dan membuat perut Nyonya sakit lagi?” Kata Maggie.

Anastasia melirik sekilas ke Maggie. Lalu, ia menelaah semua perkataan Maggie. Ia tidak ingin merasakan sakit lagi di perutnya. Ia juga tidak ingin anaknya mati karena ke egoisannya nanti. Akhirnya Anastasia membuka mulutnya dan membiarkan makanan itu masuk ke dalam mulutnya. Maggie tersenyum senang.

“Kapan bayi ini akan keluar dari perutku?” Tanya Anastasia akhirnya.

Maggie melirik sekilas. “Delapan bulan lagi. Nyonya mengandung selama delapan bulan lagi.”

“Delapan bulan?” Anastasia sedikit bergidik ngeri. “Apa itu melelahkan? Apa dia merasa nyaman di dalam perutku selama sembilan bulan? Bukankah perutku kecil?”

“Perutmu akan membesar seiring pertumbuhan bayimu disana, Nyonya.”

Anastasia tidak bisa membayangkan dirinya dengan perut besarnya dengan bayi di dalamnya. Lalu, ia kembali teringat dengan rasa sakit yang pernah ia alami sebelumnya. Bila ia mengandung selama delapan bulan lagi, apa delapan bulan kedepan ia akan merasakan rasa sakit itu lagi?

“Apa aku akan merasakan rasa sakit itu lagi?”

“Hm?” Maggie menjawab bingung. “Ahh— Asalkan kandungan Nyonya sehat, Nyonya tidak akan merasakan sakit itu lagi nantinya?”

“Benarkah?” Anastasia akhirnya mengangguk. “Apa Daniel telah mengetahui hal ini?”

Maggie sedikit tersentak dengan perkataan Anastasia.

“Belum,” Jawabnya akhirnya.

“Kapan Daniel akan pulang?”

Kali ini ia tidak bisa menjawabnya. Bila ia mengatakan bila Daniel akan pulang diwaktu yang lama mungkin saja beberapa tahun kemudian setelah bayinya lahir, Anastasia pasti akan merasa sedih kembali. Ia tidak ingin Nyonyanya merasakan kesedihan dan membuat ia sakit kembali. Anastasia menoleh kearah Maggie.

“Pelayan Winston,” Panggilnya. “Bantu aku untuk bertemu Daniel.”

Maggie menggelengkan kepalanya. “Maafkan aku Nyonya, tapi aku tidak bisa.”

“Kumohon bantu aku, Pelayan Winston.”

Anastasia menggenggam erat tangan Maggie. Maggie merasa tidak tega untuk melihat Anastasia seperti itu. Sebaiknya ia keluar dari ruangan ini untuk menghindari ini. Ya, ia ada alasan untuk tidak membantu Anastasia saat ini. Berlahan, ia melepaskan genggaman tangan Anastasia dari tangannya.

“Maafkan aku, Nyonya. Tapi kali ini aku tidak bisa menolong Anda.”

Maggie meletakkan mangkuk buburnya di meja dan pergi keluar dari kamar. Ia tidak tega untuk melihat Anastasia memohon lagi kepadanya. Maggie menutup pintu kamar Anastasia kembali. Adam memerintahkannya untuk tidak membiarkan Anastasia keluar dari kamar agar Anastasia tidak kabur kembali seperti saat itu.

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang