Gadis Beruntung part #2

4.9K 273 4
                                    

Oleh: Anik Norafni

Jangan lupa tekan bintangnya ya. Happy reading

~~~~~*****~~~~~

"Permisi non Fani. Ada paketan dari tadi pagi tapi maaf baru saya inget sekarang." Suara Karsih di tengah-tengah obrolan mereka.

"Dari siapa mbak?." Tanya Fani sambil menerima paket itu.

"Tidak ada nama pengirimnya non." Jawab karsih jujur.

"Waduuh. Jangan-jangan isinya Bom ini mbak." Fani mulai waspada.

"Kalau isinya bom ya sudah meledak dari tadi non Fani." Karsih gemes pada anak majikannya yang satu ini. Kadang Fani sering iseng pada karsih salah satu PRT yang paling muda dirumah itu.

"Mungkin dari penggemar non Fani. Kayak den Fanfan siapa namanya itu?"lanjut karsih.

"Irfan maksudnya mbak." Miko ikutan bersuara.

"Iya den Irfan itu kayaknya beneran suka sama non Fani kok Den Miko. Kemaren tanya-tanya kesukaan den Fani apa, kriteria calon suami sama kebiasaan den Fani. Ya saya jawab saja kalau den Fani suka baca, ngaji. Nggak suka hambur-hamburin uang dan kriteria utama non Fani itu jarus seiman. Bener kan non?.." suara karsih panjang lebar.

"Yah mbak Karsih. Besok lagi bilang kalau aku suka shopping, kalau tidur ngigauan , ngorok plus ngiler. Biar kak Irfan nggak suka lagi sama Fani."

"Kan nggak boleh bohong non. Bohong itu dosa kalau nggak percaya tanya saja pak Haji. Hehehe." Karsih membeladiri.

"Yah mbak Karsih kebanyakan nonton adit sopo jarwo ini." Fani menggelengkan kepala mendengar karsih.

"Saya permisi kebelakang dulu." Karsih kembali ke dapur.

"Makasih mbak Karsih."

"Sama-sama non." Suara karsih tanpa wujud.

"Siapa yang ngirim ya kak." Fani melihat kearah duduk ketiga kakaknya. Tetapi mereka bertiga hanya mengangkat kedua bahu masing-masing sebagai jawaban. Seperti sudah dikomando. Lalu Fani melihat kearah orangtuanya.

"Sudah buka saja. Siapa tahu ada petunjuk. Suara sang Papa bijak.

"Oke."Fani membuka bungkusan itu lalu mengeluarkan kotak berukuran sedang. Lalu membuka kotak itu dan menemukan sebuah kertas kecik (seperti kertas ucapan).

"Buat dek Fani .

Selamat atas karirnya yang baru. Semoga skripsinya lancar ya. Ini ada sedikit hadiah dariku, semoga berkenan memakainya. Jangan dilihat dari harganya ya.

Dari penggemar rahasiamu."

Suara Fani membaca tulisan dikertas itu.

"Penggemar rahasia. Kayak Fani artis saja." Gumamnya lirih sambil mengeluarkan isi kotak tadi.

"Wah cantik, bahannya bagus." Suaranya senang mendapati dua jilbab langsungan dan dua jilbab segi empat.

"Warnanya Fani suka dan kebetulan Fani blm punya. Siapapun yang ngirim ini, terimakasih banyak. Semoga rezekinya.tambah berkah dan kalau cowok dapat isyri sholehah kalau cewek dapat suami sholeh dan bertanggung jawab amin..." Lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.
"Amin..." semua ikut mengaminkan doa Fani.

***

"Selamat pagi semuanya." Sapaan Fani sesampainya dimeja makan.
"Pagi sayang." Siara lembut sang Mama selalu bikin Fani damai.

"Pagi dek. Perasaan pagi ini seneng banget deh. Ada apa gerangan.?" Suara Miko penasaran.

"Selamat pagi semuanya." Andi datang ikut bergabung untuk sarapan. Lalu memcium sang Mama.

Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang