Gadis Beruntung #part 15

2.7K 251 7
                                    

Oleh. Anik norafni

Jangan lupa kasih bintangnya ya.

Kau adalah incaran hatiku
Ku selalu memperhatikanmu
Tak henti menjadi teman berbagi
Semoga kau rasa apa yang ku rasa
Dibalik senyumku ada cinta untukmu
Dibalik matamu ada hati yang menunggu

Aku diam-diam suka kamu
Ku coba mendekat
Ku coba mendekati hatimu
Aku diam-diam suka kamu
Semua kan indah seandainya aku bisa memilikimu   2x
(Saya suka sama lagunya)

Suara itu terdengar dari arah dapur. Fani-lah yang bersenandung sambil memasak untuk makan malam dirinya dan ketiga kakak gantengnya. Tak tahu sejak kapan dirinya menyukai lagi itu. Mungkin juga lagu itu mewakili perasaannya yang sekarang ini. Mencintai seseorang diam-diam.

Seseorang sedari tadi memperhatikan tingkahnya itu sambil menyandarkan badannya di tembok serta kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana. Tak lupa senyum simpul  tersungging dari sudut bibirnya.

"Astaqfirullah." Suara Fani terperanjat melihat makhluk seksi nan handsome didepan pintu masuk dapur.

"Kak Andi sejak kapan disitu?!" Suara Fani seakan marah pada kakak keduanya. Padahal dia sebenarnya malu karena nyanyi-nyanyi dan bergaya seperti cheff handal.

"Dari tadi." Jawab Andi santai, datar, flat dan yah tau sendiri cowok super dingin sedingin freezer itu.

"Berarti denger aku nyanyi  tadi dong." Tanya Fani masuk sedikit syok.

"Dikit." Jawaban singkat dari kakaknya itu.

"Ish.. dari pada cuma ngelihatin mending bantuin aku kek. Tolong bantu cuci buahnya terus taruh disana." Suara Fani sambil menunjukkan  buah dalam plastik dan keranjang buah.

"Oke." Tanpa banyak protes langsung mengerjakan apa yang diperintahkan adeknya.

"Aku bantu ngapain dek?." Tiba-tiba Ardi muncul ikut masuk kedapur.

"Bolehlah. Tolong kupasin bawang bombay,bawang merah sama bawang putih ya. Jangan dipotong dulu sebelum di cuci." Perintah Fani pada kakak pertamanya.

Ardi segera mengambil wadah bumbu dan membawa ke meja makan karena didapur terlalu sesak.

"Bagianku ngapain dek?." Miko tak mau kalah dari saudaranya yang lain.

"Kak Miko tolong petikin kakung jangan lupa batangnya di belah ya kak. Kak Andi kalau sudah selesai bantu Fani potong tempe ya." Perintah Fani pada pasukan gantengnya.

Ya masak bersama dan mengerjakan pekerjaan rumah bergantian sudah sering mereka lakukan ketika orangtua mereka pergi ke Singapura dalam waktu lama. Simbok dan Bibik menggunakan kesempatan itu buat pulang kampung. Sedangkan Karsih masih stadby dirumah itu untuk mengerjakan kerjaan perloundryan.

"Kalau gitu kan tambah ganteng dan calon-calon suami idaman." Pujian Fani sambil melihat ketiga kakaknya di meja makan sambil mengerjakan tugas darinya. Tak lupa senyum terukir dibibir tipisnya.

"Alhamdulillah selesai." Suara Fani ketika udang goreng terakhirnya sudah diangkat.

Hari ini Fani memasak tumis kangkung super pedas karena mereka suka yang pedas,cah sawi kesukaan kakak pertanyaan, udang goreng tepung krispi, tempe goreng. Makanan sederhana yang Fani bisa masak dengan tangannya sendiri.

"Cobain ya." Suara Andi sambil mencomot udang goreng yang masih diatas penirisan.

"Kakak itu jangan diambilin terus. Nanti habis nggak jadi buat makan malam loh." Fani seakan marah pada kakak keduanya itu. Pasalnya dari tadi sewaktu tempe goreng diangkat sudah diambil dua potong olehnya.

"Sudah sana pada mandi. Nanti jamaah magrib trus makan kita." Teriak Fani mengusir ketiga pangeran ngeselin itu. (Ngeselin tapi ganteng sih 😊).

***

Selesai makan malam mereka berkumpul diruang tivi depan kamar yang terletak dilantai atas.

"Dek, orang yang kamu suka itu siapa sih? Penasaran aku." Suara Ardi memecah kesunyian.

"Kakak peramaku kok sekarang tertular kekepoannya kak Miko sih. Yang namanya rahasia itu ya nggak dikasih tau sama siapa-siapa kak." Jawab Fani yang fokus kembali pada majalahnya.

"Orangnya sama aku ganteng mana dek?." Suara Andi yang ikutan nimbrung.

"Ya sama gantengnya. Kan sama-sama cowok kak." Suaranya.

Sebenernya  Fani mau bilang
"kan memang kak Andi orangnya. Masak Fani bilang sih kan malu." Tetapi hanya mampu dikatakan dalam hatinya.

"Jangan-jangan kamu suka sama aku dek." Suara Miko yang datang dan langsung duduk disebelah Fani.

"Ogah deh kalau kak Miko yang mau jadi suamiku nanti. Orang bangun sholat subuh saja kesiangan. Gimana mau bangun rumah tangga?." Suara Fani jujur.

"Tapi kan aku tetep subuhan juga meskipun dibangunin dulu." Sanggah Miko.

"Iya kalau ada yang bangunin. Kalau nggak ada, apa kakak nggak sholat." Jawab Fani lalu menutup majalahnya.

"Sudahlah kak, jangan bahas lagi masalah itu. Ya kalau dia juga suka sama aku. Kalau tidak kan cintaku bertepuk sebelah tangan."  Suara Fani sambil menirukan lirik lagu.

"Fani masuk kamar dulu ya kak. Capek banget, besok mau ketemu 4 cowok buat bahas proyek baru." Fani pamit tudur duluan lalu masuk kedalam kamar.

Mereka bertiga masih penasaran. Siapakah orang yang beruntung mendapatkan tempat dihati adeknya itu. Terutama Andi, ia bertanya-tanya dan menebak dalam hati. Siapakah orang yang disukai Fani??.

***

Bersambung

Meskipun di FB sudah ada tak salin kesini biar enak bacanya ya. Jangan lupa kasih vote dan komennya. Makasih

Fb. Anik Norafni
Karanganyar 08.01.2018

Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang