Gadis Beruntung #Part 21

2.7K 239 14
                                    

Oleh :  Anik Norafni

Jangan lupa kasih bintang sebelum membaca ya. Ditunggu komennya juga...

Happy reading..

***

"Oke Kita sampai." Suara Andi setelah memarkirkan mobil Fani dedekat mobilnya.

"Alhamdulillah, akhirnya nyampai juga." Syukur Fani setelah keluar dari mobil.

"Mana yang diturunin dek?." Tanya Andi.

"Koper sama box ini kak." Ia mengambil  sebuah box yang berisi bahan malanan utuk mengisi kulkas dirumah dinas sang kakak.

"Ayo masuk dek." Andi membawakan koper Fani masuk kedalam rumah. Ia mengikuti dibelakangnya.

"Ini kamarnya dek yang ini kamarku." Andi menunjukkan kamar yang akan dipakai Fani dan menunjuk kamar utama yang dipakainya. "Sini nggak ada ac dek, pakai kipas angin saja." Lanjutnya.

"Tenang saja kak. Kalau dikampung juga nggak pakai ac sudah sibgin kok. Dilingkungan sini juga banyak pohon, jadi nggak terlalu panas. Kan Bogor gitu loh."

"Ya sudah kamu mau ngapain dulu aku mau siap-siap jaga malam ini. Kamar mandi disana deket dapur, sebelah buat nyuci sama jemur-jemur ya."

"Makasih banyak ya kak. Aku selalu ngerepotin jadinya."

"Nyante saja. Anggap saja rumah sendiri kayak biasanya saja. Sudah kabarin Mama belum nanti khawatir lagi."

"Belum kak bentar dulu Aku masukin sayur ke kulkas dulu keburu layu ini.

"Ijin buka kulkas ya kak." Suaranya lagi.

"Buka saja. Orang kosong ini palingan isi es batu sama air putih dingin."

Drrtttt.... drrrtttt

Suara handpone Fani menandakan ada panggilan masuk.

"Dek. Mama telfon." Suara Andi dari ruang tv.

"Tolong angkat kak. Fani kebelet, bilang Aku sudah sampai dari tadi." Suaranya sambil berlari kekamar mandi.

***

Malam ini Fani ditinggal sendirian karena Andi giliran jaga malam yang terakhir. Setelah sholat isya ia membuka-buka laptop untukemastikan ada email masuk atau tidak. Serta mengerjakan sedikit desain yang belum selesai.

Tungkling... suara chat masuk.

Brian Admadja :
Gimana Fani. Kok nggak ngabarin sih??  19.10

Irfan gantemg :
Iya nih kok nggak ada kabar?
Yag keduluan si bos (nunjuk Brian)  19.10

Yoga ptm :
Anggota Bang Andi ganteng-ganteng nggak Fan? (Nanya serius)  19.12

Deri der :
Udah makan belum nih Fani? Takutnya telat makan. Kalau sakit kan berabe (kerjaan banyak haha..)  19.13

Yoga Ptm :
Balas Fan. Pasti lo depan laptop ka? (Insting) 19.15

Fani N.H :
Udah sampai dari tadi (Brian, Irfan) nggak tau dan beber banget ( yoga) sudah (gue kira beneran perhatian, taunya. Kecewa) deri jahat  19.20

Deri der :
Jiah ngambek bu. Becanda 19.21

Brian Admadja :
Oke. Jangan ganggu Fano biar istirahat. Jangan pada berisik (garang) 19.23

Irfan ganteng :
Istirahat dulu dek. Tutup laptop. Hati hati ya semoga anggota Bang Andi nggak ada yang deketin. (Berharap) 19.23

Yoga Ptm :
Semoga saja ada. Gue dukung 1000% haha(tertawa jahat sambil lirik Irfan) 19.24

Irfan gantemg :
Awas aja lo ya (nunjuk Yoga) 19.24

Yoga Ptm :
Kabuuur (naik jet) 19.25

Fani N H: 
Bentar lagi nanggung ( Brian, Irfan)
Lo pada berisik tau (nunjuk Deri, Yoga dan Irfan). 19.26

Setelah itu chatt mereka berhenti.

Andi P W :
Dek cepetan tidur jangan lupa teliti pintu dan jendela. Aku udah bawa kunci cadangan,jadi aman. 19.30

Fani N H :
Siap komandan. Laksanakan. Bentar lagi nanggung.  19.30

Andi P W:
Besok aku pulang jam tujuh mungkin. Ada temen anaknya sakit. 19.32

Fani N H :
Siap. 19.32

Setelah itu tidak ada lagi chat masuk. Tadi setelah magrib Fani juga mengabari Ardi dan Miko lewat group chatt keluarga. Ya cuma mereka berempat anggotanya. Ardi,Andi, Miko dan Fani.

Seperti biasa Fani terbangun disepertiga malam untuk laporan pada Nya. Setelah sholat kantuk tidak kunjung juga datang dan akhirnya  ia berinisiatif untuk mencuci baju dan membersihkan rumah Andi.

Sambil menunggu proses rinse di mesincuci dua tabung yang ada di rumah sang kakak, ia menyapu lalu mengepel hanya kamar Andi yang luput dari cleaning servicenya karena merasa sungkan untuk memasuki kamar itu.

Setelah proses spin selesai dan lanjut penjemuran, Fani menyiapkan meracik untuk buat memasak sarapan. Setelah sholat subuh Fani menyapu teras depan lalu mengepelnya.

"Urusan baju, selesai. Nyapu sama ngepel sudah. Sekarang bikin sarapan, aku sudah laper." Suaranya pada diri sendiri.

Tak sampai dua puluh menit nasi goreng dengan sawi hijau, sosis dan telur sudah selesai dimasak tinggal disajikan di piring.

"Oke beres." Suaranya setelah dua piring nasi gorengvsiap dihidangkan. Satu buat dirinya sendiri dan yang satu buat kakaknya.

Tok...tok...tok
Suara pintu diketok dari luar.

"Loh, siapanya? Kalau kakak kan seharusnya langsung masuk saja." Fani bertanya-tanya.

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu lagi. Tidak menunggu lama Fani langsung membukakan pintu.

"Selamat pagi. Saya Ibu Bambang Maaf saya bisa minta tolong buat nganter anak saya RST. Dari semalem panas tinggi sudahbdikasih parasetamol nggak turun-turun juga." Suara sang tamu setelah Faniembukakan pintu.

"Maaf ini siapanya Danton ya, calon istri ya?" Lanjutnya

"Oh bukan Bu. Saya adeknya. Kalau begitu ibu siap-siap saya panasin mobil dulu sambil ganti pakaian." Suara Fani pada sang tamu.

"Makasih sebelumnya mbak. Rumah saya sela satu rumah dari rumah ini." Ibu itu menunjuk pada rumahnya.

Setelah ibu itu pergi barulah Fani ikut bersiap untuk ganti baju dan jilbab, untung tadi sudah mandi setelah solat subuh. Nggak lucukan kalau pakai babydol gambar hello kitty kerumah sakit.

Setelah siap Fani melajukan mobilnya kerumah ibu Bambang tadi.

"Mari masuk Bu, Pak." Suara Fani pada pasangan suami istri yang sudah menunggu didepan rumah.

"Maaf Mbak kalau kami merepotkan. Tadi tiba-tiba motor kami mogok mau pinjem motor Bu Budi kami sungkan."

"Panggil Fani saja Bu. Nggak masalah Bu, seneng kalau bisa bantu. Jangan sungkan pada kami ya. Semoga adeknya cepet sembuh" suara Fani

"Terimakasih banyak mbak. Tidak usah ditunggu karena kemungkinan lama." Suara Pak Bambang pada Fani.

"Nanti pulangnya gimana?." Tanya Fani mencemaskan.

"Nanti saya minta tolong temen buat jemput mbak. Makasih banyak ya." Suara Pak Bambang lagi.

"Terimakasih Mbak Fani. Semoga Allah membalas kebaikannya." Suara Bu Bambang lagi.

"Amin... ya sudah saya duluan Pak,Bu. Cepet sembuh ya dek. Assalamu'allaikum." Fani meninggalkan mereka di RST karena permintaan pasutri itu.

Bersambung....

***

Karanganyar  23.01.2018



Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang