Gadis Beruntung #Part24

2.8K 242 13
                                    

"Maaf adek danton sudah punya calon belum ya Ndan?." Suara Arul yang tiba-tiba duduk disamping Andi.

"Kenapa Rul?." Bukannya menjawab pertanyaan, ia malah balik bertanya.

"Kita mau ber-ihtiar Ndan. Kalau jodoh kan nggak kemana." Suara Karim yang ikutan bergabung.

"Oh." Andi hanya ber-oh ria mendengar mereka.

"Oh gimana Ndan. Mbok ya kalau ngomong itu agak panjangan kenapa?." Dodi yang tadi diduk agak jauh ikutan mendekat.

"Kalian suka sama adekku?." Tanya Andi to the poin.

"Iya Ndan." Suara mereka kompak tanpa aba-aba.

"Oh." Tanggapan Andi sambil menganggukkan kepala.

"Sabar saja ya. Kalau punya calon kakak ipar yang ngitit suara." Suara Dodi pada yang lain, pasalnya Andi memang terkenal jarang bicara panjang ketika bersama mereka. Beda dengan ketika bersama adeknya itu.

***

Fani sore ini pulang lebih cepat dari hari kemaren, sebelum azan ashar berkumandang. Ia segera menyiapkan sayur yang akan domasak buat makan malam nanti.

Setelah kewajiban dilaksanakan, Fani melanjutkan acara masak memasaknya sampai selesai. Sambil menunggu kakaknya pulang, ia memasak nasi di ricecooker lalu ditinggal mandi.

"Sudah pulang kak." Tanyanya pada Andi yang sedang diduk diruang tengah.

"Eh, iya dek. Baru saja." Lalu kembali fokus pada handponennya.

"Kakak mandi dulu nanti makan dirumah, tadi sudah masak. Sayang kalau sayurnya kebuang jika kelamaan di kulkas." Jeda sejenak.

"Mungkin Fani dia tiga hari lagi balik Jakarta. Mereka sudah mau kesini besok." Lanjutnya. Pasalnya tadi siang Brian dan yang lain sudah mengabari lewat chatting group. Akan ke Bogor secepatnya karena sudah selesai urusan di Jakarta.

"Iya lah dek. Bakal kesepian aku nanti." Suara Andi yang disedih-sedihkan.

"Kakak ini, kan biasanya juga sendirian kak." Fani mengambil nafas sejenak. " kakak sehatusnya segera nikah biar ada yang ngurusin." Suara Fani yang terdengar lirih.

"Mau nikah sama siapa dek? Orang nggak ada yang mau ini." Andi berdiri laluasuk kedalam kamar untuk mengambil ganti.

"Nggak mungkin kalau kak Andi nggak ada yang mau. Kakak punya jabatan bisa dibilang mapan-lah. Kakak juga ganteng. Suara Fani sangan lirih pada kata ganteng.

"Bukannya aku ini hitem dek. Yang putih cuma gigi ya. Aku mandi dulu." Lalu meninggalkan Fani yang termenung ditempat. Tadi Andi mengatakan itu karena dulu adeknya itu selalu mengatakannya. "Kak Andi itu item, yang pitih cuma giginya ya."

***

Pagi sekali Andi sudah berangkat buat apel pagi dan mempersiapkan yang lain. Fani yang memulai aktifitas seperti biasanya, membereskan rumah dan memasak buat makan siang buat bekal dirinya sendori serta tak lupa sang kakak. Tadi ia sudah bilang kalau makan siang kakaknya sudah disiapkan.

Hari ini Fani dijemput Bian Cs. Subuh tadi mereka sudah mengabari kalau sudah tiba di Bogor tengah malam.

Bersambung...
~~~~~¤¤¤~~~~~

⛅⛅⛅ Alhamdulillah hari ini cerah cucianku bisa kering.  Maaf kalau update lama karena lumayan sibuk.

Jangan lupa vote dan komennya.

Karanganyar 06.02.2018

Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang