Jangan lupa kasih bintangnya ya biar semangat buat melanjutkan. Terimakasih
***
Brian Admadja
Fani udah sampai blm? Kabari secepatnya ya. 14.55Deri der :
Iya Fan. Kita khawatir nih. 14.56Yoga ptm :
kalau gue dah kelar kerjaan langsung cus. Lo nginep dimana? 14.56Irfan ganteng :
gue yang paling khawatir gues. Dek Fani mau nginep dimana? 14.57Chatting group mereka hening beberapa saat.
Fani N H :
Baru mampir masjid mau ashar dulu sambil istirahat. Pertama kali nyetir jauh nih. 15.05Fani N H :
Nanti aku kabari bentar lagi sampai lokasi. Aku nginep asrama kak Andi. Teneng aja 15.06Brian Admadja :
syukur kalo nginep di tempat Bang Andi. Gue agak tenang. 15.07Irfan ganteng:
syukur dek kalau gitu agak tenang juga gue hehe... secepatnya kita susul kesana. 15.07Yoga Ptm :
hati-hati Fan. Jangan kecantol sama pak tentara ya 😄 15.08Deri der :
gue dukung Fani sama pak tentara dari pada sama mantan playboy 😂😂 (tawa guling-guling) 15.08Irfan ganteng :
gue udah tobat ya Allah. Jahat loe berdua. (nunjuk Deri dqn Yoga) 15.10***
Setelah mampir dimasjid untuk menjalankan kewajibannya, Fani meninjau lokasi proyek dan bertemu dengan salah satu mandornya. Tak berapa lama akhirnya Fani pulang ke asrama Andi.
Fani N H :
Kak gimana dibolehin nggak aku nginep di asrama kak Andi? 16.30Andi Wijaya :
Udah sampai mana dek? Tapi nanti malam sendiri nggak papa. Aku jaga malam. 16.32Fani N H :
Bentar lagi sampai depan batalyon ini. 16.33Andi Wijaya :
Tak jemput. 16.33Andi langsung mengendarai motornya untuk sampai pos jaga depan batalyon untuk menjemput sang adek.
"Wah Danton kok sudah kesini. Bukannya masih jaga malam ndan." Tanya serka Dodi.
"Nungguin cewek. Maksudnya adekku. Mau nginep beberapa hari di rumahku." Jawab Andi sambil mengeluar ponselnya dari dalam saku celana.
"Rul.. nanti anter motor kerumah ya. Nanti malam aku jaga terakhir." Lanjut Andi pada Arul anak buahnya.
"Siap Dan." Jawab kopda Arul.
"Adek danton yang cantik itu. Yang kemaren kesini nemuin Danton kan. Bolehlah Ndan nanti dikenalin." Serma Karim ikut nimbrung.
"Jangan macem-macem ya kalian. Dia itu sebenernya galak." Andi memberi peringatan. Sebenarnya peringatan juga buat dirinya sendiri supaya tidak lengah. Jangan sampai sang adek kecantol salah satu anggotanya.
"Itu dia sudah dateng." Lanjut Andi setelah melihat mobil Fani mendekat kearah batalyon.
Fani memarkirkan mobilnya ditepi jalan dekat pos lalu mengambil ponselnya di kursi samping kemudi bermaksud menghubungi sang kakak. Belum sempat mencari kontak tiba-tiba ada yang datang.
Tok tok
Kaca pintu kemudi diketok dari luar. Fani menurunkan kaca mobil lalu tersenyum menyambut orang itu.
"Geser dek biar aku yang nyetir. Pasti capek kan?." Suaranya pada Fani.
"Siap komandan. Makasih banyak kakak siaga." Fani keluar dari mobil lalu setengah memutar menuju pintu sambing kemudi. Orang tadi adalah sang kakak, Andi.
Mereka memasuki batalyon tak lupa Andi membunyikan klakson buat para anggotanya disana.
"Wah kita ada kesempatan kalau begini." Suara serka Dodi.
" jangan ngarep lo. Kita bggak sebanding." Suara Arul pada temannya itu.
"Namanya juga usaha. Kita saingan secara gantle Do." Karim memandang Dodi dengan tatapan menantang.
"Oke. Siapa takut." Jawab Dodi.
"Gue juga ikut. Siapa tahu keberuntubgan berpihak." Arul ikutan juga.
Bersambung
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)
Fiksi Penggemarkisah seorang gadis desa biasa tetapi hidupnya berubah 180 derajad semenjak diangkat anak oleh seorang pengusaha kaya dikota Jakarta. semua menyayanginya seperti anak kandung sendiri. #471 (03.02.2018) #339 (11.03.2018)