Gadis Beruntung #part 20

2.6K 244 16
                                    

Jangan lupa kasih bintangnya ya biar semangat buat melanjutkan. Terimakasih

***

Brian Admadja
Fani udah sampai blm? Kabari secepatnya ya.  14.55

Deri der :
Iya Fan. Kita khawatir nih.  14.56

Yoga ptm : 
kalau gue dah kelar kerjaan langsung cus.  Lo nginep dimana? 14.56

Irfan ganteng :
gue yang paling khawatir gues. Dek Fani mau nginep dimana?  14.57

Chatting group mereka hening beberapa saat.

Fani N H :
Baru mampir masjid mau ashar dulu sambil istirahat. Pertama kali nyetir jauh nih.  15.05

Fani N H :
Nanti aku kabari bentar lagi sampai lokasi. Aku nginep asrama kak Andi. Teneng aja  15.06

Brian Admadja :
syukur kalo nginep di tempat Bang Andi. Gue agak tenang. 15.07

Irfan ganteng:
syukur dek kalau gitu agak tenang juga gue hehe... secepatnya kita susul kesana. 15.07

Yoga Ptm :
hati-hati Fan. Jangan kecantol sama pak tentara ya 😄  15.08

Deri der :
gue dukung Fani sama pak tentara dari pada sama mantan playboy 😂😂 (tawa guling-guling) 15.08

Irfan ganteng :
gue udah tobat ya Allah. Jahat loe berdua. (nunjuk Deri dqn Yoga) 15.10

***

Setelah mampir dimasjid untuk menjalankan kewajibannya, Fani meninjau lokasi proyek dan bertemu dengan salah satu mandornya. Tak berapa lama akhirnya Fani pulang ke asrama Andi.

Fani N H :
Kak gimana dibolehin nggak aku nginep di asrama kak Andi? 16.30

Andi Wijaya :
Udah sampai mana dek? Tapi nanti malam sendiri nggak papa. Aku jaga malam. 16.32

Fani N H :
Bentar lagi sampai depan batalyon ini. 16.33

Andi Wijaya :
Tak jemput. 16.33

Andi langsung mengendarai motornya untuk sampai pos jaga depan batalyon untuk menjemput sang adek.

"Wah Danton kok sudah kesini. Bukannya masih jaga malam ndan." Tanya serka Dodi.

"Nungguin cewek. Maksudnya adekku. Mau nginep beberapa hari di rumahku." Jawab Andi sambil mengeluar ponselnya dari dalam saku celana.

"Rul.. nanti anter motor kerumah ya. Nanti malam aku jaga terakhir." Lanjut Andi pada  Arul anak buahnya.

"Siap Dan." Jawab kopda Arul.

"Adek danton yang cantik itu. Yang kemaren kesini nemuin Danton kan. Bolehlah Ndan nanti dikenalin." Serma Karim ikut nimbrung.

"Jangan macem-macem ya kalian. Dia itu sebenernya galak." Andi memberi peringatan. Sebenarnya peringatan juga buat dirinya sendiri supaya tidak lengah. Jangan sampai sang adek kecantol salah satu anggotanya.

"Itu dia sudah dateng." Lanjut Andi setelah melihat mobil Fani mendekat kearah batalyon.

Fani memarkirkan mobilnya ditepi jalan dekat pos lalu mengambil ponselnya di kursi samping kemudi bermaksud menghubungi sang kakak. Belum sempat mencari kontak tiba-tiba ada yang datang.

Tok tok

Kaca pintu kemudi diketok dari luar. Fani menurunkan kaca mobil lalu tersenyum menyambut orang itu.

"Geser dek biar aku yang nyetir. Pasti capek kan?." Suaranya pada Fani.

"Siap komandan. Makasih banyak kakak siaga." Fani keluar dari mobil lalu setengah memutar menuju pintu sambing kemudi. Orang tadi adalah sang kakak, Andi.

Mereka memasuki batalyon tak lupa Andi membunyikan klakson buat para anggotanya disana.

"Wah kita ada kesempatan kalau begini." Suara serka Dodi.

" jangan ngarep lo. Kita bggak sebanding." Suara Arul pada temannya itu.

"Namanya juga usaha. Kita saingan secara gantle Do." Karim memandang Dodi dengan tatapan menantang.

"Oke. Siapa takut." Jawab Dodi.

"Gue juga ikut. Siapa tahu keberuntubgan berpihak." Arul ikutan juga.

Bersambung
***

Gadis Beruntung (Novel Sudah Bisa Dipesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang