cerita setelah kerja

543 37 11
                                    


Aku pun mulai mendengarkan cerita bos Dion sambil berjalan pulang bersama bos.

"Ah begini ceritanya"bos pun mulai menceritakan sebuah kisah.

"Saat itu sama dengan mu saat ini aku juga baru kelas 1 sma dan baru setengah tahun atau lebih tepatnya awal dari semester 2. Ya dan ada murid pindahan baru yang masuk ke kelas ku." Kata bos Dion sambil mengunci pintu kafe.

"Apa kau juga sama dengan ku, tidak peduli dengan murid pindahan itu?" Tanya ku dan kami pun berjalan pulang bersama.

"Tidak aku melihatnya dan kau juga"

"Eh tidak aku tidak peduli sama murid pindahan itu"

"Itu tidak benar, kau peduli nyatanya kau mau di ajak makan siang bersama di atas atap"

"Ah.... ya...... ,oh ya setelah itu apa yang terjadi bos"

"Kalau sedang di jalan jangan kau panggil aku bos"

"Ah ya baiklah"

"Ya aku melihatnya dan guru juga menyuruhnya duduk di depan ku dan dia yang dulu menyapa ku saat pelajaran selesai. Karna dia belum tau betul tentang sekolah itu jadi dia meminta ku untuk menemaninya berkeliling sekolah, ya jadi aku menemaninya"

"Oh ya namanya siapa"

"Namanya Nilam, lebih lengkap nya.... ah siapa ya?"

"Hah masa bos tidak ingat"

"Ya itu tidak penting nanti namanya akan ingat."dan bos Dion pun melanjutkan ceritanya "setelah 2 bulan dia pindah setiap pagi aku selalu melihat banyak kertas surat cinta di sekitar mejanya, tapi dia tidak peduli dan langsung membuangnya."

"Apa kau tak pernah bertanya mengapa dia langsung membuangnya tampa membacanya"

"Yah aku pernah bertanya tapi dia menjawab itu hanya buang waktu. Sampai pada suatu waktu dia pergi dari rumahnya sendirian padahal dia belum tau betul bagaimana kota ini waktu itu,dan dia pergi menemui ku untuk dia ajak jalan-jalan tapi aku malah menolak ajakannya itu."

"Eh, kenapa kau menolaknya?"

"Karna ada pekerjaan yang harus di selesaikan ya jadi aku menolaknya. Setelah pekerjaan ku selesai aku pergi ke toko untuk membeli sesuatu tapi aku melihat dia di tepi sungai, dan aku menghampirinya tapi dia malah melompat ke sungai"

"Ha apa dia bisa berenang?" Dengan sambil terus berjalan dan kami sampai di sebuah sungai yang biasa ku kunjungi ketika aku punya banyak masalah.

"Tenang saja dia bisa berenang kok, dia melompat ke sungai karna menolong seorang anak kecil yang tenggelam. Saat keluar dari air dengan anak kecil itu dia kelihatan menggigil dan aku berpikir memberikan jaket ku pada nya"

"Eh air sungai ini tidak sedingin itu kok apa lagi untuk siang hari?" Kata ku yang menyentuh air tersebut.

"Dia menggigil karna sakit, jadi aku menggendong nya pulang ke rumahnya. Tapi esoknya dia tidak masuk sekolah jadi saat aku tanya pada guru katanya dia sakit. Jadi aku berencana melihatnya"
Bos Dion pun mengambil sebuah batu kecil dan melemparkannya ke sungai dan batu itu memantul sebanyak 2 kali sebelum tenggelam.

"Setelah aku menjenguknya besoknya dia pergi ke sekolah dan dia bertanya pada ku sesuatu tentang perasaannya"

"Ha yang benar apa dia bilang suka padamu?" Tebak ku sambil mencoba melemparkan batu juga.

"Ah iya dia bilang suka padaku"

"Ha......" aku terkejut dan berhenti melemparkan batu ke sungai dan melihat ke arah bos Dion.

"Ya karna aku gak peka sama sekali jadi aku juga menjawab kalau aku juga suka tapi aku tidak tahu kalau itu adalah pernyataan perasaannya. Seminggu setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi pergi sekolah,karna khawatir aku kembali bertanya pada guru dan ia mengatakan bahwa dia pergi ke Amerika setelah mendapatkan beasiswa dan berangkat hari itu di saat aku bertanya pada guru" dan dengan pindah posisi dari berdiri ke duduk bos Dion kembali melanjutkan ceritanya.

"Aku pun segera pergi ke bandara dan menyadari kata-katanya itu dengan mengayuh sepeda secepat mungkin aku berusaha agar bisa bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya"

"Apa kau berhasil?"

"Tidak tapi di bilang tidak aku masih bisa melihat dia dari jauh walau dia tidak melihat ku"

"Kenapa kau tidak menghampirinya saja"

"Tidak bisa karna dia sudah memeriksa tiket dan masuk untuk segera pergi naik pesawat"

"Jadi sampai sekarang apa kalian masih saling berkomunikasi" tanya ku dan juga duduk di samping bos Dion.

"Tidak karna semua di ganti saat dia tiba di Amerika"

"Jadi maksud dari cerita bos apa"

"Ahh kau ini memang gak peka ya, maksud dari aku menyampaikan kisah ku pada mu agar kau tidak melakukan kesalahan seperti ku" kata bos Dion dan dia pun berdiri.

"Ah aku mengerti" dan aku pun juga ikut berdiri.

"Ya saatnya untuk pulang sekarang sudah larut" kata bos Dion menyelesaikan ceritanya.

Kami pun berjalan pulang dan saat sampai di persimpangan aku berhenti sebentar.

"Oh ya bos apa kau sudah ingat nama panjang" Kata ku.

" memangnya kenapa"

"Akan terkesan jelek kalo ketika dia pulang kau tidak ingat namanya"

"Ya kau benar juga,tapi aku sudah ingat namanya yaitu Nilam Permata Putri"

----------

Ya itu untuk chapter kali ini dan ini chapter yang panjang 800 lebih kata
Biodata chapter ini tentang Dion

Nama : Dion Pratama
Tinggi : 185
Tanggal lahir: 15 januari
Gol darah : AB
Suka : sesuatu yang berbau kopi
Tidak suka : hewan kecil menggeliat dan melata

See you next chapter : tamu spesial

I'm OTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang