Perpisahan?

100 9 3
                                    

Ya karna aku masih bingung bagaimana aku akan memulainya aku memilih untuk berdiam dulu.

"kenapa kau tidak memberitahuku dari dulu? Andra-kun" Reina memulai pembicaraan

"memberitahu? Tentang apa Reina?" jawabku

"aku sudah tau, aku akan mengambil kuliah di Nihon untuk menyusulmu"

"eh? Hee" mendengar itu aku tak tahu apa yang terjadi, aku bingung tak tahu harus bagaimana bereaksi "maksudmu apa Reina?"

"aku akan Jepang untuk kuliah dan aku tahu tentang program itu, kau bisa melanjutkan kuliah di Jepang jika ingin atau kembali ke sini setelah selesai SMA"

"Ah maaf Reina, aku sangat bingung bagaimana cara aku memberithumu tentang ini. Aku sungguh kesulitan dengan keputusan ini, dan juga aku tidak mau berpisah dengan yang lain terutama denganmu"jelasku

"terutama dengan ku maksudnya?" tanya Reina.

"ah nggak apa-apa" aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kata-kataku. Aku kembali berpikir kenapa tidak dari awal aku memberitahu Reina tentang masalah ini. Aku bimbang dengan kedekatanku bersama Reina, aku pikir jika aku pergi itu bisa memberikan perasaan sedih ke semua.

"ne Andra-kun, kau tau jika kau benar-benar ingin ke jepang sekarang dalam program ini aku bisa jamin kau akan mendapatkan pengalaman yang berharga di sana"ujar Reina.

"jadi maksudmu, aku boleh pergi tanpa khawatir? "

"Boleh tapi kau tidak boleh melupakan yang ada disini" kata Reina sambil tersenyum.

Aku mulai berpikir dan membulatkan tekad, aku akan pergi dan belajar disana mungkin juga kuliah karna Reina akan kembali ke jepang saat kuliah nanti.

-------------------

Hari keberangkatanpun tiba, aku pergi ke bandara dengan kepala sekolah, aku tidak memberitahu mereka karna memang sedih rasanya untuk berpisah.

Saat sampai di bandara aku di kejutkan oleh semua orang yang ku kenal, semuanya ada di bandara. Aku tidak tahu perasaan sedih atau bahagia yang harus ku keluarkan oada saat sekarang ini.

"apa kau berencana pergi tanpa mengucapkan salam terakhir?" tanya kepala sekolah.

Aku mengiyakan kata kepala sekolah, tapi itu tidak berlaku karna semua ada disini. Ada Reina, Bagus, Alisa, Komiya, Lyon, bos Dion bersama kak Nilam, dan tak kusangka ada ayah Reina juga.

"kenapa kalian ada disini, padahal aku tidak pernah memberitahukan jam keberangkatan ku? "

"sebenarnya aku di beri tau kepala sekolah bahwa kau akan berangkat siang hari, jadi aku memberitahu Bagus" kata Reina menjelaskan.

"karna hari ketika Reina memberitahukan itu aku ada janji dengan Alisa jadi dia ku beri tau juga"ujar Bagus.

"kebetulan tempat janjianku ada di kafe tempat Komiya dan Lyon bekerja aku memberi tau mereka"jelas Alisa.

"ah sudah aku tau lanjutannya kemudian Lyon bilang ke bos ketika ada kak Nilam disana" tanggapku.

"sebenarnya aku tidak ingin pergi kesini karna kerjaan masih menumpuk, tapi Nilamnya maksa buat pergi bertemu denganmu" kata bos Dion.

"mana mungkin ku biarkan kau pergi begitu saja Andra tanpa bilang apa-apa padaku"kata kak Nilam.

"ah Terimakasih kak Nilam, sudah mengantarkan kepergian ku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm OTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang