09

1.5K 378 25
                                    

setelah hari itu, arhan sudah jarang terlihat di kedai kopi langganan mereka sementara aletta sibuk menanyai satu persatu teman arhan tentang keberadaan cowok itu. aletta juga tetap mengirimi arhan pesan, kadang dia mengunjungi studio bersama millian, namun tetap saja dia tidak menemukan arhan di sana. teman - teman arhan, bahkan gio dan millian tampak tahu sesuatu namun tidak mau mengatakannya pada aletta.

gadis itu mencoba untuk terus berpikir positif, arhan juga sempat membalas pesannya, namun tidak sesering dia yang mengirimi cowok itu pesan terus - menerus.

aletta tetap mengunjungi kedai itu setiap hari. kadang hanya seorang diri, dan sesekali juga ditemani millian—kalau cowok itu tidak sibuk. aletta bertemu althea di kedai saat dia datang sendiri, alhasil mereka sering berbagi meja. seperti sekarang ini, karena millian sibuk mempersiapkan diri untuk lomba dance bersama teman - temannya yang lain—termasuk arhan, namun millian tidak memberi tahu aletta secara detail tentang siapa saja yang ikut serta dalam lomba itu.

althea menyadari bahwa minuman gadis di depannya belum tersentuh sama sekali. gadis itu hanya melamun sambil menghadap ke jalan. jarinya diketuk - ketukkan di atas meja sementara tangan kirinya menopang dagu.

"al," panggil althea, namun aletta tidak menjawab. jangankan menjawab, menoleh saja tidak.

althea kemudian menjentikkan jarinya di depan wajah aletta membuat cewek itu tersentak.

"eh, kenapa?" tanya aletta sambil memalingkan pandangannya dari jalan ke althea. namun karena tidak dijawab, gadis itu bertanya lagi, "aku ngelamun lagi ya? ngacangin kamu?"

"lo tuh kenapa sih? ngelamun mulu," althea balas bertanya.

"nggak pa - pa. aku cuma lagi nunggu seseorang aja," ucapnya sambil tersenyum.

"nungguin siapa? dia mau datang kesini?" tanya althea lagi dengan sedikit nada kesal.

"maaf ya.. aku jadi ngacangin kamu," kata aletta, "aku cuma mau nunggu arhan, siapa tau dia dateng.." tambahnya lagi.

althea hanya mengangguk tanpa bersuara, bibirnya membentuk huruf o dan dia pun kembali fokus pada bukunya. althea tidak bertanya lebih lanjut tentang siapa itu arhan, apa hubungannya dengan aletta, dan semacamnya. dia hanya menunggu suatu saat dimana aletta akan menceritakan seluruh kisah hidupnya, seluruh masalahnya, dan althea akan berada di sana, membantunya.

- -

millian memasuki kedai itu dengan keadaan dirinya sedang basah kuyup. di luar hujan deras, dan itulah yang membuat aletta dan althea terjebak dalam kedai ini.

"letta," panggil millian dengan napas yang terengah - engah, sepertinya dia habis berlari.

aletta tidak mendengar panggilan millian karena ia sedang terpejam dengan earphone yang menyumbat telinganya. althea yang sadar akan kehadiran millian langsung menyadarkan aletta dengan cara menggoyang - goyangkan tangan gadis itu, dan berhasil.

"letta," panggil millian sekali lagi, aletta menoleh mendapati sahabatnya dalam keadaan yang cukup membuat gadis itu panik.

"ASTAGA MILLIAN KAMU KENAPA?!" aletta segera beranjak dari duduk dan membiarkan millian menggantikan tempatnya tadi. bibir cowok itu pucat, dan aletta tidak tahu harus bagaimana. otaknya langsung blank ketika melihat millian seperti ini. air matanya lolos dan membasahi pipinya. berbagai macam pemikiran muncul di benaknya dan aletta tidak mau jika yang dipikirkannya benar.

apa penyakit millian kambuh lagi?

aletta menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir segala kemungkinan buruk yang muncul di pikirannya.

"al, lo gapap–" baru saja althea akan bertanya, namun tidak sempat karena fokus aletta benar - benar hanya pada millian untuk saat ini.

"kamu abis darimana? kok bisa sampe kayak gini?!" tanyanya pada millian, "jawab aku!" aletta sedikit membentak cowok di hadapannya itu.

"kita.. ke– rumah sakit.. aj.. a" millian tergagap.

"hah?! siapa yang sakit?" aletta makin panik, sedangkan millian sudah hampir pingsan.

"IH KAMU JANGAN PINGSAN DULU AKU GABISA NGANGKAT MILLIAAAAAN" ucap aletta sambil terus menggoyangkan tangan millian yang ia genggam, memastikan cowok itu tetap sadar.

"kamu kesini naik apa?" tanya aletta namun millian tidak menjawab.

"bawa mobil?" kali ini cowok itu mengangguk.

"parkirnya di mana?" millian lagi - lagi tidak menjawab dan hanya mengeluarkan kunci dari sakunya.

aletta menoleh pada althea yang sedang menatapnya bingung.

"aku boleh ngerepotin kamu gak?"

[1] a little too much; hwang hyunjin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang