12

1.4K 351 46
                                    

arhan dan aletta tiba di rumah cewek itu sekitar jam delapan malam. kali ini tidak ada suara pecahan kaca atau apapun yang terdengar. aletta merasa lega karena mungkin saat ini di rumahnya tidak ada orang.

"kamu.. mau masuk?" arhan mengangguk semangat dan mereka berdua mulai melangkahkan kakinya menuju pintu, namun saat aletta hendak memegang gagang pintu tersebut, terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah. sial, aletta bisa dimarahi habis - habisan kalau sampai ketahuan.

aletta mengisyaratkan pada arhan untuk mengikutinya dan mereka menuju ke sebelah kiri rumah. di sana terdapat halaman yang luas dan arhan tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan di sini. bersembunyi? mungkin iya. namun setelahnya dia melihat aletta mulai memanjat kain yang terhubung dengan atap rumah itu.

"ssh, jangan liat - liat!" kata aletta dengan suara pelan, seperti berbisik, "kamu tunggu sini, jangan sampe ketahuan! kalo ada yang dateng kamu harus sembunyi, ya!"

itulah pesan terakhir aletta sebelum dia kembali memanjat ke kamarnya. arhan mengindahkan pesan aletta dan langsung bersembunyi di balik rerumputan di taman itu.

aletta berhasil mengendap - endap ke dalam kamarnya dengan selamat. gadis itu kemudian mengganti pakaiannya dengan cepat dan segera memasukkan baju apa saja ke dalam tas miliknya. tak lupa aletta membawa seragamnya karena ia yakin bahwa dirinya tak bisa pulang ke rumah untuk sementara ini.

rencananya hampir berhasil dengan sempurna kalau saja tidak ada ester yang berteriak,

"OOOOM DI DEPAN ADA MOBIL TUH GAK TAU PUNYA SIAPA."

"JANGAN - JANGAN ITU MOBILNYA ALETTA OM. HASIL DARI NGEJABLAY!!!!!"

aletta terkejut. sangat. dia segera mengarah ke jendela dan melemparkan tasnya asal, membuat arhan yang sedang melamun juga ikut terkejut.

derap langkah kaki papanya semakin terdengar jelas mengarah ke kamarnya.

"ALETTA!" panggil papanya dari luar, sambil mencoba membuka pintu kamar anaknya itu. untung saja aletta mengunci kamarnya, menyulitkan sang papa untuk masuk.

"ARHAN! AKU MAU TURUN," aletta berteriak dari jendela dan dari luar terdengar ester berusaha memprovokasi papanya,

"udah om! dobrak aja sih! ntar dia kabur loh. yang kayak gitu tuh harus di kasih pelajaran!!!!!"

"iya, mas. betul tuh. anak kamu udah sering pulang malem, kayaknya pergaulannya udah gak bener.." tambah tantenya.

"ALETTA KELUAR KAMU SEKARANG ATAU PAPA DOBRAK PINTU INI?!"

aletta makin panik. arhan yang mendengar seruan papanya langsung sigap dan berkata,

"AL, LOMPAT AJA!"

"HEH!? KAMU SINTING???????" aletta berkeras tidak mau melompat dan dia langsung turun lewat kain yang dipakainya untuk naik tadi.

namun sepertinya dia akan habis saat ini juga. pintu kamarnya telah didobrak oleh sang papa, menyebabkan dirinya meluncur lebih cepat.

tapi aletta terlalu takut. dia menutup matanya dan berhenti di tengah - tengah sedangkan papanya beserta ester dan tantenya sudah berada di jendela.

"JANGAN COBA - COBA KABUR YA KAMU!" ancam papanya namun aletta tidak berniat mendengarkan.

"AL, AYO BURUAN LONCAT! INI GAK SETINGGI TADI KOK!!"

aletta menatap arhan ragu - ragu sambil menggelengkan kepalanya.

"LONCAT SEKARANG, ALETTA. GAK USAH TAKUT. GUE TANGKEP, KOK. PASTI!"

sementara dari atas, papa aletta sedang menarik kain yang dipakai cewek itu turun. alhasil, aletta semakin terangkat ke atas.

"ALETTA AYO LONCAT!!" kata arhan dengan penuh kepastian. aletta memutuskan untuk melepas pegangannya dari kain itu.

dia percaya arhan.

dua detik kemudian gadis itu sudah berada dalam pelukan arhan. dan arhan bisa merasakan bahkan mendengar detak jantung aletta yang sangat cepat. aletta ketakutan sekarang.

arhan langsung berlari ke mobilnya bertepatan dengan ketiga orang yang tadinya berada di kamar aletta akhirnya ikut berlari menuruni tangga dengan cepat.

arhan membukakan pintu untuk aletta dan menyuruhnya masuk dengan cepat. kemudian dia berpindah ke kursi kemudi, mengunci pintu dari dalam dan segera menginjak pedal gas.

mereka pergi dari tempat itu, tidak mempedulikan seruan dari papa, tante, dan sepupu aletta.

wajah aletta pucat. jelas dia takut. namun dia tersenyum.

sometimes being a rebel makes you feel even better, though.

- -

( arhan andriano )biasa aja dong gaze nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( arhan andriano )
biasa aja dong gaze nya

( arhan andriano )biasa aja dong gaze nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] a little too much; hwang hyunjin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang