satu tahun.
dua belas bulan telah berlalu namun kabar dari arhan tak kunjung didapatkannya.
kadang aletta berpikir untuk melupakan arhan dan mencari cinta yang baru.
but in the end she keep on coming back to him.
benci? iya. sayang? lebih lagi.
setelah hari itu—hari keberangkatan arhan, aletta tidak pernah absen mengunjungi kedai yang menyimpan banyak kenangannya dengan arhan.
tidak peduli dengan jarak kampusnya dan letak kedai itu yang bisa di bilang jauh.
bahkan tidak jarang gadis itu menetap di sana sampai larut malam. selalu ditemani dengan ipod pemberian arhan, dan bahkan kadang ia memesan dua minuman. membayangkan ada sosok arhan sedang menemaninya minum.
setiap hari seperti itu, tanpa sepengetahuan teman - temannya yang lain.
- -
selasa pagi, aletta punya kelas jam 8 namun gadis itu terbangun saat jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 lebih 5 menit.
aletta merutuki dirinya sendiri. ini akibat dirinya yang sok ingin begadang sambil menonton film. alhasil, dia terlambat bangun.
gadis itu juga ingin marah pada althea yang tidak membangunkannya. padahal biasanya mereka berangkat ke kampus bersama.
"awas aja thea kalo ketemu langsung–" ocehannya terhenti saat membaca notes yang tertempel di kulkas.
"GUE BERANGKAT DULUAN.
SALAH SENDIRI UDAH DITERIAKIN
TETEP GAK MAU BANGUN.
DAH."thea-
aletta kembali merutuki dirinya sendiri. kenapa dia bisa nekat begadang, sih?!
gadis itu memutuskan untuk membasuh dirinya dan bermalas - malasan setelahnya.
dia sibuk mencari channel televisi yang menayangkan program bagus, namun nihil. tidak ada yang menarik perhatiannya.
"apa ke kedai aja, ya?" aletta bertanya pada dirinya sendiri.
"yaudah deh ke kedai aja."
niatnya ingin berganti pakaian terhenti karena ada panggilan masuk dari chelsea.
"halo, chel? kenapa?"
"LO DIEM DI RUMAH GUE SAMA MILLIAN OTW KESANA"
"h- hah?" aletta dibuatnya terkejut karena suara si penelpon yang terlampau semangat.
"aku mau keluar, chel. ada urusan." ucapnya lagi.
"urusan apa sih? gak ada urusan - urusan lain. yang ini lebih penting." chelsea memaksa.
"ini juga penting, chel–"
"lo nggak ngampus, kan? berarti gak ada yang penting. udah tunggu aja yaaa diella."
"JANGAN KEMANA MANA POKOKNYA KALO GAK MAU NYESEL DAAAAHHHH"
dan panggilan diputuskan sepihak oleh chelsea.