"halo? dengan saudari aletta?" suara di seberang sana bertanya.
"iya saya sendiri. ini siapa ya? kenapa?" tanyanya, lalu yang di seberang menjawab,
"kami dari pihak kepolisian. apakah benar saudari anak dari bapak abimanyu pratama?"
aletta lagi - lagi dibuat bingung. kenapa polisi meneleponnya dan menanyakan hal ini? apakah telah terjadi sesuatu?
"iya, betul. papa saya kenapa ya, pak?" tanya aletta sambil melirik arhan yang duduk di depannya. ya, memang mereka sedang berada di kedai itu, lagi.
"bapak abimanyu ditemukan terbunuh di rumahnya." deg. dunia aletta seakan terhenti begitu dia mendengar kabar ini.
bagaimanapun, papa tetap adalah seorang papa. tidak ada yang bisa membantah fakta itu.
"tadi dilaporkan oleh asisten rumah tangga yang kebetulan baru kembali dari pulang kampung." kata polisi itu.
"dan pembunuh adalah adik ipar dari bapak abimanyu, ibu monalisa kirana, dibantu anaknya, ester." lanjutnya. masih ada kalimat lain yang dilontarkan bapak polisi itu, namun aletta sudah tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
air matanya jatuh, bersamaan dengan hatinya yang rapuh, kini menjadi hancur. arhan kemudian mengambil alih ponsel aletta.
"halo? maaf pak, bisa diulangi lagi tadi apa?" pinta arhan dengan sopan.
"kami akan segera memproses kasus ini. anda diminta untuk datang ke kantor kami secepatnya." bapak polisi itu berkata dan langsung memutus sambungan teleponnya.
arhan kembali menoleh kepada gadis di hadapannya yang kini terisak.
"al, kenapa? kok kamu disuruh ke kantor polisi?"
"papa... meninggal."
- -
aletta memang tidak tinggal di rumahnya untuk beberapa minggu terakhir, karena dia tidak bisa membiarkan althea menetap di rumah chelsea seoranh diri.
dia juga tidak mau berurusan dengan sepupu dan tantenya yang sudah gila. namun tiap hari dirinya selalu mendoakan sang papa.
dan sekarang, apa katanya? terbunuh? oleh tante dan sepupunya sendiri?! kata 'gila' benar - benar cocok untuk mereka berdua.
sekarang ini aletta berada di mobil arhan. mereka berdua sedang menuju kantor polisi. gadis itu juga sudah tidak terisak seperti tadi, sekarang lebih baik.
aletta hanya memandang ke luar jendela dengan tatapan kosong. dia tidak mau berada di kantor polisi secepatnya.
gadis itu tersentak saat merasakan tangan hangat arhan menggenggam miliknya. aletta menoleh dan mendapati arhan sedang memandang lurus ke arah jalan.
dia mengusap tangan aletta dengan jempolnya dan berkata, "tenang aja.. aku di sini, gak bakalan ninggalin kamu kok."
arhan bermaksud menguatkan aletta dengan cara itu, dia juga tersenyum, berharap gadis itu ikut tersenyum seperti biasa, namun nihil. aletta malah memalingkan wajahnya ke jendela lagi sementara tangannya dibiarkan digenggam arhan.
- -
mereka sampai di kantor polisi dengan selamat. dan aletta masih tidak menampilkan ekspresi apa - apa. setelah menangis tadi, wajahnya menjadi datar.
keduanya disuruh menunggu di depan suatu ruangan. di dalam ruangan itu aletta bisa melihat tante dan sepupunya.
ester yang menyadari kehadiran aletta pun langsung tersenyum licik ke arahnya. aletta hanya memandangnya dengan tatapan kosong.
tidak ada yang tau maksud dari tatapannya. banyak rasa yang ada dalam hati aletta saat itu.
tidak lama setelahnya, gio dan felix datang dengan terengah - engah, begitu juga dengan althea dan chelsea yang langsung mengganti posisi arhan di samping aletta.
kedua gadis itu berusaha memberikan penguatan pada teman mereka, namun tetap saja aletta tidak bereaksi apa - apa.
tatapannya masih sama. kosong.
namun mendadak berubah ketika millian datang. air mata yang ditahannya sejak tadi langsung tumpah saat cowok itu memeluknya.
millian tak henti - hentinya mengatakan kalimat, "udah letta, gak pa - pa, ada aku, ada kita semua."
aletta menangis semakin keras, dan memeluk millian semakin erat. tidak mempedulikan sekitarnya.
bahkan tidak ada yang tahu kalau saat itu ada sepasang mata berapi - api yang memandang mereka dengan tidak suka.
dan juga ada sepasang mata yang melihatnya sambil tersenyum. orang itu juga bergumam sembari menghembuskan napasnya lega, "kamu bisa tanpa aku, kan, al?"
- -
alurnya aku percepat ya guys hehehehehe one last chap abis iniiii