14

1.3K 341 23
                                    

arhan dan aletta sampai di rumah sakit pukul sebelas malam. mereka mengendap - endap ke lift agar tidak ketahuan perawat maupun satpam di rumah sakit itu, karena ini sudah sangat larut dan jam besuk pun sudah selesai.

mereka berdua bernapas lega setelah sampai ke ruangan felix dengan selamat. di sana ada millian sedang tertidur di sofa, gio dan althea yang sedang bermain uno, dan juga sang pasien alias jeremia felix yang sudah terlelap.

gio yang menyadari kedatangan keduanya langsung menyambut dengan ceria, "woi! kemana aja lu, jam segini baru nyampe. itu si millian nyariin aletta!"

"ssssttt, jangan berisik! nanti millian kebangun." aletta segera mengambil selimut di atas kursi dan menyelimuti millian. dan semua yang melihatnya juga tahu bahwa rasa aletta pada millian itu lebih dari sekedar rasa sayang antar teman.

"al, gue mau nanya nih," kata gio setelah aletta duduk di sofa yang ada di dekatnya.

"tinggal nanya, gak perlu bilang - bilang kali,"

gio mendengus mendengar balasan aletta namun dia tetap bertanya, "lo suka? sama millian? kalian berdua ada apa - apanya, ya?"

aletta langsung melotot mendengar pertanyaan gio, namun sesaat kemudian dia tersenyum, "bukan suka lagi. aku sayang sama dia, sayaaaaaaang banget." jawab aletta sejujurnya, membuat gio terkejut setengah mati, sedangkan arhan diam. begitu juga dengan althea. mereka sama - sama menyimak jawaban aletta.

"aku gak bisa bayangin hidupku tanpa dia. sesayang itu sampe aku egois banget gak mau ada orang yang ngambil dia dari aku. nanti aku kesepian, gak ada yang bakal manja - manja sama aku kalo dia pergi ato diambil orang," aletta terkekeh. sementara tiga orang tadi masih memandangnya penuh tanda tanya.

"tapi sesayangnya aku ke millian, aku gak pernah mau dia jadi pacar aku. beneran deh, kalian mungkin mikir aku bohong tapi emang itu kenyataannya. aku– ah gatau lagi mau jelasin kayak gimana, pokoknya gitulah," aletta mengakhiri jawabannya, membuat gio kecewa karena tidak mendapat jawaban yang ia mau.

"AH ELAH, AL. GITU GIMANA SEEHHHH MAKSUDNYA!?"

"sssstttt ntar mereka berdua bangun, tau! kamu tuh berisik banget siihhh!" aletta memukul lengan gio yang berada di dekatnya.

"tau tuh lo! berisiknya gak tau tempat," tambah arhan.

"ya abisnya??????? jawaban lo gak memuaskan sih al, kesel." ucap gio dan kemudian kembali fokus pada permainan kartunua bersama althea.

"pokoknya aku cuma gak mau dia pergi lagi. aku gak mau dia sakit lagi, karena aku sayang dia." aletta menoleh pada millian yang sedang tertidur, "dengerin ya, mill. karena aku tau kamu gak bener - bener tidur,"

sontak arhan ikut menoleh pada millian. begitu juga dengan althea dan gio. cowok itu perlahan membuka matanya dan duduk tegap.

"tau aja sih kamu, ah." ujar millian kesal karena ketahuan pura - pura tidur.

aletta tersenyum lebar, "sini deketan sama aku aja duduknya,"

millian kemudian berjalan menghampiri aletta dengan muka yang ditekuk dan mendudukkan dirinya di samping cewek itu, tepatnya di tengah aletta dan arhan.

"itu juga berlaku buat kalian semua, ya. jangan sampe sakit. aku gak mau orang - orang yang aku sayang sampe sakit." kata aletta pada akhirnya.

semuanya mengangguk, termasuk arhan. walaupun dia tahu bahwa dirinya tidak bisa memenuhi keinginan aletta yang satu itu.

- -

hehehe

[1] a little too much; hwang hyunjin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang