Hari ini Harlin dan Karlin lagi nonton drama komedi terbaru. Meskipun drama komedi itu baru, tapi rasa-rasaya mirip komedi warkop DKI. Asli bikin ngakak.
Usai nonton drama komedi itu, keduanya ngobrol membahas dan saling mengomentari.
"Yah, asli ya, masa cuma nabrak tiang listrik aja, kok bisa ada benjolan di segede bakpao," ucap Karlin sambil menepuk bahu suaminya.
"Hehe, bisa-bisa aja, Bun. Namanya juga komedi. Tambah seru aja, nanti mungkin ada lanjutan ceritanya. Kalau si Papah ini udah sadarkan diri, saat KPK interogasi, dia tidak akan bisa menjawab karena fortunernya nabrak tiang listrik," jelas Hari
"Kok bisa?"
"Ya bisa-bisa aja, Bun. Itu kan drama sitkom. Papah nggak bisa jawab karena amnesia. Kepalanya terbentur tiang listrik, hehe. Ditambah lagi, komplikasi beberapa penyakit, tensi darah 190. Penyakit jantung dan sederet penyakit lain."
"Oya, Ayah. Ayah tadi liat nggak jendolan bakpaonya?"
"Ayah nggak liat. Bunda gimana?"
"Nggak pasti sih, kan bakpaonya ketutup perban. Letak benjolan kayaknya dikeningnya Papah deh. Tapi Bunda baca lho status seorang artis seleb, dan dia kan dokter. Nggak bisa kalau luka memar itu diperban. Kok bisa ya, apa dokter yang menanganinya nggak lulus kuliahnya?"
"Hehe, lagi-lagi bisa-bisa aja, Bun. Ini kan drama komedi buat pemirsa di seluruh Indonesia. Sutradaranya kayaknya kurang riset. Kalau menurutku sih, cerita kayak gini, salah skenario, genrenya harus genre politik, dramatis, dan sad ending, bukan komedi lucu."
"Oh ya, Bunda inget, mungkin harusnya genre dramanya dibuat mirip-mirip kayak drama seri Korea berjudul Punch yang dibintangi Kim Rae-won."
"Nah itu, kayaknya sutradaranya lebih baik diganti sama Bunda aja ya. Lebih seru!"
Karlin mengulum senyum. Tiba-tiba dia teringat sesuatu, "Yah, abi denger lelucon dari teman-temab Bunda di kantor. Kalau Papah tidak tertangkap bulan November kan Setnov ya, Kalau tidak tertangkap bulan Desember namanya berubah jadi Setdes."
"Hahah," Hari tertawa lepas, "Kalau Desember berubah lagi dong namanya."
"Jelas berubah lah ya.. hihii," balas Karlin.
Cepat-cepat, Hari bertanya lagi, "Apa namanya?"
"Setdah!!!"
Mereka berdua pun tertawa lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari & Karlin | Fiksimini
SpiritualHARI & KARLIN | Catatan Ringan Keluarga Milenial by Jahar copyright 2017 #40 Chicklit 191217 Hanya cerita ringan yang terkadang mengangkat isu-isu terkini. Cerita ini merupakan repost dari cerita yang saya publish di UC News. Ceritanya nano-nano, a...