7. Aneh

700 38 2
                                    

Waktu menunjukkan jam 22.00 mereka masih diperjalanan, saat dimobil Citra tertidur dengan pulas dan itu membuat Nico menjadi tidak tahan melihat Citra saat tidur karna saat tertidur Citra terlihat sangat manis, lucu dan polos kayak anak kecil, ingin rasanya mencium bibir tipisnya Citra tetapi Nico ingat bahwa Citra belum menjadi haknya. Ditengah perjalanan Nico berhentikan mobilnya lalu melepas jaketnya untuk menyelimuti Citra supaya Citra tidak kedinginan, setelah menyelimuti Citra dengan jaketnya Nico memandangi wajah Citra dengan lekat dan dekat, tapi saat asik memandangi Citra eh Citranya malah memutar badannya sehingga tanpa sengaja Nico mencium pipi Citra dengan waktu lama karna Citra tertidur sangat pulas maka Nico ambil kesempatan itu.

"Alhamdulillah rezeki anak sholeh. Hihihi.."Ucapnya dengan lirih supaya tidak terdengar Citra.

Puas memandangi Citra dan mencium Citra walaupun itu hanya pipinya Nicopun melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah Citra, sampainya dirumah Citra tepatnya jam 22.30 Nico langsung keluar dari mobil dan membopong Citra sambil sesekali melihat wajah Citra yang tertidur pulas.

"Assalamualaikum om...tante."Ucap Nico didepan pintu yang terbuka.

"Waalikumsalam."Balas Om Agus dan Tante Lusi. "Lohh..Citranya kok udah tidur?"Tanya tante Lusi dengan spontan setelah membalas dari Nico.

"Iya tan, Citranya kecapek an tan."Jawab Nico dengan senyuman.

"Ooo gitu..maaffin Citra ya Nico kalau Citra sudah ngrepotin kamu."Ucap Om Agus.

"Iya Om."Jawab Nico dengan singkat dan tersenyum.

"Langsung aja tidurkan Citranya dikamarnya ya Nico, kamarnya dilantai 2."Ucap Tante Lusi. "Iya tan."Jawab Nico lalu jalan kekamar Citra yang ada dilantai 2 sambil memandangi Citra.

Saat membopong Citra, Nico tidak merasa keberatan sedikitpun karna badan Citra tidaklah gendut. Setelah sampai dikamar Citra, Nico seketika itu terkejut dan heran melihat kamar Citra yang didominasi warna hijau, banyak boneka dan Novel tapi masih tersusun dengan rapi dan pas penataannya, setelah itu Nicopun langsung menidurkan Citra diranjang yang ukurannya cukup besar lalu melanjutkan melihat-lihat kamar Citra.

Sudah puas mamandangi kamar Citra, lalu Nicopun turun kebawah menemui Tante Lusi dan Om Agus untuk pamit pulang.

"Tante..Om, Nico langsung pulang ya soalnya udah malam takutnya papa pikiran macam-macam ke Nico."Ucap Nico sambil menghadap ke Tante Lusi dan Om Agus.

"Enggak usah pulang, tidur disini aja."Jawab Om Agus dengan enteng.

"Tapi Om nanti papa nyari in Nico."Elak Nico. "Udah Tante bilangkan dan pamitkan ke papamu Nico kalau kamu mau nginep disini." Ucap Tante dengan spontan sambil tersenyum. "Jadi gak boleh nolak."Sahut Om Agus.

"Iya om..tan."Jawab Nico dengan singkat sambil tersenyum.

"Ya sudah sekarang kamu tidur dikamar Farel (adik Citra) biar Farel tidur dikamar Om dan Tante, oh ya jangan khawatir ukuran kasur Om besar kok hehe.."Ucap Om Agus sambil melihat Nico yang diam.

"Iya Om, kamarnya dimana ya Om?"Ucap Nico. "Sebelah kamar Citra." Sahut Tante Lusi.

Setelah itu Nico langsung kekamar untuk membaringkan badannya, tapi saat membaringkan badannya diatas kasur Nico keingat saat dia dan Citra dipasar malam dan dimobil tadi. Nico mencoba untuk tidur tetapi tidak bisa, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya ketika memikirkan adegan dimobil tadi dan dia juga merasa kangen sama Citra padahal baru saja dia berpisah dengan Citra.

Resah...bingung....itu yang dirasakannya.

"Kenapa aku ini...? Kenapa detak jantungku enggak kayak biasanya saat keingat peristiwa tadi? Ada apa ini? Kenapa perasaanku kayak gini? Enggak mungkinkan kalau aku punya rasa sama Citra, hello..Nico dia hanya teman kecilmu...dan kau sudah punya maya yang sangat cantik dan sexy." Ucap Nico pada dirinya sendiri sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri dan mengacak-acak rambutnya.

"Citraa...kenapa kau bisa buat aku bingung gak karuan sih? Apa kelebihan yang kamu punya sehingga kamu bisa buatku kangen kayak gini, aku harus bertemu denganmu sekarang."Ucap Nico dengan guling dihadapannya yang sendari tadi dia pegang. Yap guling itu dia gambarkan kalau itu Citra.

"Krekk....pintu kebuka.

"Dasar anak kecil."Ucap Nico sambil memandangi Citra dengan lekat dan dekat.

Mendengar suara kaki yang menaiki tangga membuat Nico kaget dan membuat Nico menyudahi aktivitasnya lalu pergi kekamar dan pura-pura tidur.

"Krekk....

"Oh ternyata udah tidur, saya kira belum." Ucap Om Agus didepan pintu kamar Nico yang dia buka sedikit.

"Benarkan dugaan aku...hufft untung saja aku cepat-cepat pergi kekamar, selamat kau Nico."Ucap Nico sambil bangun dan mengelus dadanya setelah kepergian Om Agus.

Setelah mengucapkan itu Nico membaringkan badannya lagi lalu tidur.



"Alhamdulillah... part ini sudah sudah selesai😊 maaf ya ceritanya kali ini pendek😁

Oh iya terima kasih buat yang sudah baca, komentar dan suport aku baik dari awal maupun dari sekarang😊😁 dan yang belum baca langsung ikutan baca ya...semoga setelah baca novel aku bisa terhibur dan merasa baper...wkwkwk...😂😂

Selamat membaca....😊








"Teman mainku jadi suamiku❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang