6. Jalan Lagi

897 41 0
                                    

Setelah Nico selesai mengobati Citra dan godain Citra lalu Nico mengajak Citra berjalan melihat pasar malam dan Citrapun mau untuk melanjutkan melihat keindahan pasar malam.

Citra dan Nicopun jalan melihat kanan kirinya yang disuguhkan di pasar malam. Tetapi Nico tidak bisa berjalan dengan cepat karna gadis cantik disampingnya itu baru saja jatuh karna ulahnya.

"Nico pasar malamnya bagus ya."Ucap Citra dengan lembut.

"Iya Citra." Jawab Nico dengan singkat. "oh ya Citra disana ada penjual harum manis, kamu mau atau tidak?" Tanya Nico sambil menunjuk ke penjual harum manis.

"Mau Nico, belikan aku yang besar ya."Jawab Citra dengan senyum manisnya.

"Iya Citra."Ucap Nico sambil mengacak - acak jilbab Citra.

"Nico...jilbab aku berantakan niihh...entar jika ada cowok ganteng yang tadinya mau kenalan sama aku enggak jadi gimana hayoo..."Rengek Citra dengan memanyunkan bibir tipisnya sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Wkwkwk..."Nico sangat senang saat Citra marah karna saat Citra marah sikapnya kayak anak kecil dan itu membuat Citra tambah lucu.

"Sudah cukup tertawanya, sekarang belikan aku harum manis yang besar."Pinta Citra.

"Iya iya...ayuk"Jawab Nico sambil tersenyum lebar.

Nico dan Citrapun menuju kepenjual harum manis yang jaraknya tidak jauh dari mereka.

"Pak beli harum manisnya 1 ya."Ucap Nico ke penjual harum manis.

"Iya nak, nak mau yang mana?" Tanya penjual harum manis.

"Yang ini ya pak."Jawab Nico sambil menunjuk harum manis yang besar berwarna merah muda.

"O iya nak, ini nak." Ucap penjual harum manis sambil mengasihkan harum manis ke Nico.

"Iya pak, berapa ya pak?" Tanya Nico ke penjual harum manis.

"20 ribu nak."Jawab penjual harum manis.

Lalu Nicopun membayar harum manisnya dengan uang 100 ribu, tetapi saat menyodorkan uang kepenjual harum manis, bapak penjual harum manis meminta ke Nico untuk membayar uang pas karna bapak penjual harum manis itu belum dapat uang sekali karna dagangannya hari ini sepi. Melihat keadaan tersebut Nicopun iba ke bapak penjual harum manis itu lalu Nicopun tetap membayar harum manisnya dengan uang 100 ribu dan sisanya untuk bapak tersebut.

"Makasih ya nak."Ucap Penjual harum manis. "Iya pak sama-sama." Jawab Nico sembari mendengar ucapan terimakasih dari bapak penjual harum manis.

"Ini harum manisnya."Ucap Nico dengan senyum manis sambil mengasihkan harum manis ke Citra yang sedari tadi ada disampingnya.

"Makasih ya Nico."Ucap Citra sambil tersenyum manis. "Tapi kenapa kamu enggak beli juga Nico?"Tanya Citra sambil melihat Nico.

"Enggak apa-apa yang penting kamu udah aku belikan harum manis itu udah cukup, karna aku enggak mau dengar rengekan kamu yang kayak anak kecil minta ke ibunya."Jawab Nico sambil menggoda Citra.

"Nicoo..."Ucap Citra. "Iya." Jawab Nico dengan spontan.

Melihat kelakuan mereka bapak penjual harum manis itu senyum lebar karna menurutnya mereka lucu.

Lalu merekapun melanjutkan untuk melihat - lihat hiburan dan mainan yang ada dipasar malam.

"Nico buka mulut kamu."Ucap Citra sambil menyodorkan suapan ke Nico tetapi Nico menolaknya.

"Aaaa..."Paksa Citra ke Nico agar Nico mau membuka mulutnya maka mau tidak mau Nico mau membuka mulutnya.

"Enak juga ya, lagi dong Citra."Ucap Nico setelah memakan harum manis yang disuappin Citra.

"Teman mainku jadi suamiku❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang