"Wkwkwkwk...."
"Nico kok tertawa sih." Ucap Citra sambil memenyunkan bibir tipisnya.
"Siapa yang enggak tertawa lihat tingkah laku kamu yang kayak anak kecil gini." Jawab Nico sambil mengusap pucuk kepala Citra dengan lembut.
"Udah.. kamu fokus mengemudi saja jangan tertawain aku lagi."Ucap Citra tetap memanyunkan bibir tipisnya.
"Hei...bibir kok manyun gitu mau aku cium ya."Goda Nico.
Degg..seketika badan citra menegang atas ucapan yang Nico lontarkan dan citra tidak memanyunkan bibir tipisnya lagi karna takut kalau Nico benar menciumnya.
Setelah sampai dipasar malam Nico langsung turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Citra keluar dari mobilnya. Setelah Citra keluar dari mobil Nico langsung menggandeng tangan Citra dengan erat dan berjalan menikmati hiburan yang ada dipasar malam.
"Eh Nico apa yang kamu lakukan?" Tanya Citra sedikit terkejut.
"Udah kamu jangan banyak bicara ikuti aku aja dan pokoknya tangan kamu enggak boleh lepas dari genggamanku."Jawab Nico sambil tersenyum.
Jlepp...Citrapun kaget atas perilaku Nico malam ini. "Apa Nico, tadi kamu bilang apa? Aku enggak salah denger kan?" Tanya Citra bertubi-tubi.
"Enggak, tapi itu hanya karna aku takut kalau kamu nanti hilang dan jadinya aku dimarahi sama orang tuamu, akukan enggak mau kalau sampai itu terjadi." Modus Nico padahal juga seneng.
"Ooo...gitu Yang bener? Masak sih?" Jawab Citra sambil mengedip-kedipkan matanya yang membuat Nico nambah gemas melihatnya.
"Benar Citra aku enggak bohong PD amat sih kamu Citra." Elak Nico dengan ledekan.
"Ya...ya...ya...aku percaya sajalah." Ucap Citra sambil tertawa kecil.
"Krucukkk....
"Kamu lapar Nico?" Ucap Citra saat mendengar bunyi perut Nico.
"Iya Nih Citra aku lapar banget soalnya tadi aku enggak makan sama sekali. Hihihi..."Ucap Nico sambil meringis melihatkan gigi putihnya yang membuat Nico tambah ganteng.
"Makanya jangan sampai enggak makan dong Nico, entar kalau kamu sakit gimana hayoo.."Ucap Citra dengan khawatir.
"Iya ya, ya sudah kita cari makan yuk." Ajak Nico sambil menggandeng tangan Citra.
"Kita mau kemana Nico? Baru aja keluar dari mobil masak mau masuk aja?" Tanya Citra sambil menaikkan alisnya satu.
"Cari makan lah, kita cari makannya direstoran Citra."Ucap Nico sambil mendekatkan wajahnya kewajah Citra. Dengan spontan Citra mendorong kening Nico kebelakang menjauhi mukanya.
"Kalau mau makan, makan disini aja enggak usah kerestoran segala Nico jauh tauk..lagian disini banyak pedagang kaki lima kamu tinggal milih mau yang mana." Ucap Citra sambil tersenyum manis.
"Tapi...
"Ayo lah kita makan disini aja ya dan beli bakso disana ya." Rengek Citra. "Kenapa harus beli bakso sih?" Tanya Nico dengan spontan. "Soalnya aku suka makan bakso Nico, makan disini ya Nico ya...please.."Rengek Citra sambil mengedipkan kedua matanya.
"Yasudah deh..ayuk."Pasrah. "Kalau kamu udah kayak gini aku gak akan bisa nolak." Ucap Nico sambil mengusap pucuk kepala Citra yang ditutupi jilbab dengan lembut.
"Hemmm....senyum manis Citra sambil menggesek- gesekkan kakinya ditanah dengan tangan menggenggam didepan. "Makasih ya Nico." Ucap Citra sambil senyum manis.
"Oh ya Citra kita makan baksonya disebelah sana saja ya, kelihatannya enak basoknya." Ucap Nico sambil menunjuk ke arah pedagang kaki lima tapi bukan pilihan Citra.
"Emm...ya udah deh Nico , kelihatannya itu juga enak , yuk Nico."Ucap Citra lalu menggandeng tangan Nico menuju ke pedagang kaki lima yang dipilih Nico.
Setelah sampai ditempat pedagang kaki lima, Nico langsung memesan bakso 2 dan teh hangat 2 , sedangkan Citra duduk sambil melihat sekelilingnya yang ramai. Setelah memesan bakso Nico duduk didepan Citra sambil menunggu pesanan datang .
"Ini neng, aden bakso dan tehnya." Ucap penjual bakso sambil menaruh pesanan kemeja.
"Wahh...baksonya udah datang, makasih ya pak."Ucap Citra dengan sangat gembira.
"Iya neng, sama-sama."Jawab penjual bakso lalu meninggalkan Citra dan Nico.
"Wah enak nih bumbuin dulu ah, oh ya sambalnya hampir aja lupa."Ucap Citra lalu mengambil sambal yang banyak.
"Emm...enaknya, tapi kurang pedas nih, tambah lagi ah sambalnya."Ucap Citra sambil menyendok sambal. Tapi saat mau nyendok sambal kedua Citra dihentikan sama Nico.
"Ehhh...udah cukup Citra jangan banyak-banyak kalau makan sambal nanti lambung kamu kumat lagi lo."Ucap Nico sambil merebut sendok sambal dari citra lalu menaruh ketempat asalnya.
Nico adalah Teman Citra dari kecil jadi wajar kalau dia masih ingat dengan penyakit lambungnya Citra.
"Iya ya."Jawab Citra lalu melanjutkan makan baksonya."emm...ini mah baksonya enak sekali, patut dibeli lagi nih."Ucap Citra lalu melanjut kan makan baksonya.
"Wkwkwk...dasar anak kecil."Ucap Nico sambil mengusap kepala Citra dengan lembut."Biarin..."Jawab Citra dengan spontan.
Saat asik menikmati makanan Citra merasa dipandang Nico dan ternyata itu benar akhirnya Citra berhenti sejenak.
"Kenapa mandangin aku kayak gitu sih Nico? Tadi katanya lapar? Dan kenapa baksonya enggak dimakan coba?." Tanya Citra dengan heran.
"Habisnya kamu lucu sih, kamu tahu kalau sikapmu kayak gini kamu itu terlihat manis dan cantik tauk." Jawab Nico sambil tersenyum.
"Uhuk Uhuk Uhuk..."
"Aduh Citra kalau makan hati-hati dong, ini minum dulu."Ucap Nico sambil menyodorkan teh hangat ke Citra. Lalu Citrapun minum tehnya.
"Alhamdulillah...maksut kamu tadi apa sih Nico?"Ucap Citra dengan polos.
"Yang mana?" Tanya Nico sok lupa."Enggak usah sok lupa gitu deh Nico, aku tadi dengar Nico."Ucap Citra sambil memutar bola matanya.
"Hehe...aku hanya bilang sesuai fakta aja, jujur kamu itu sangat manis, lucu, dan cantik saat bertingkah laku kayak anak kecil." Jawab Nico sambil tersenyum manis.
Degg...Badan Citra menegang seketika, pipinya pun merona karna ulah sikap Nico tadi.
*Assalamualaikum...😊
Alhamdulillah part ini selesai...😄oh ya terimakasih ya buat yang udah baca dan komen dan yang belum baca langsung gabung baca aja..hehehe😅
KAMU SEDANG MEMBACA
"Teman mainku jadi suamiku❤
Romance"Sok kegantengan tapi emang ganteng , tengil tapi juga baik , kadang marah tapi bukan tipe cowok yang suka marah , sikapmu yang cuek ternyata penyayang , kau buatku bingung atas sikapmu tapi kau juga memberiku kepastian atas ungkapan cintamu dan pem...