Hari ini ada ujian dadakan dari guru matematika dan itu membuat seluruh murid kelas IPS 1 heboh dan bingung, tanpa fikir panjang seluruh teman Citra kecuali fauzan pada nyontek Citra. Jofano yang menunggu jawaban dari Citra sejak soal ujian dibagikan membuat Citra mau gak mau harus membagikan jawabannya ke Jofano agar temannya juga tahu jawabannya dan bisa mengerjakan soal ujiannya. Citra membagikan jawabannya lewat Jofano karna bangku yang diduduki Jofano berada tepat dibelakang dia.
"Assalamualaikum." Ucap Bu Cantika.
"Waalaikumsalam bu." Jawab seluruh murid.
"Hari ini kita ujian harian karna kalian belum ada nilai untuk ujian harian yang dapat menambah nilai UTS kalian.
"Apa bu." Jawab seluruh murid kecuali Citra dan Fauzan.
"Ujiannya kanapa harus mendadak sih bu?" Tanya Nazar sambil berdiri dari duduknya.
"Karna kemarin ibu belum menyiapakan soal ujiannya Nazar, oh ya..soal ujiannya mudah hanya bab 3 tentang matrik, kalian pasti bisa ngerjakannya." Jawab Bu Cantika dengan senyuman sambil membagikan soal ujiannya.
"Iya bu itu sangat mudah tapi buat Citra, kalau kamikan apa atuh." Jawab Nazar dengan keluhan.
"Haduhh....kebiasaan deh Nazar, Labay." Ucap Citra dengan pelan.
"Udah-udah sekarang tutup buku kalian dan keluarkan selembar kertas buat jawaban kalian." Ucap Bu Cantika.
"Iya bu." Jawab murid dengan malas.
"Hust...hust..Citra hai Citra." Ucap Jofano sambil menggoyangkan kursi Citra dengan perlahan.
"Iya, ada apa?" Tanya Citra.
"Kami semua nyontek kamu dan nilai kami bergantung kekamu Citra jadi please tolong kami." Jawab Jofano dengan perlahan.
"Huft...kebiasaan deh kalian, untung aja Bu Cantika enggak dengar pembicaraan kita." Ucap Citra dengan perlahan.
"Iya-iya maafkan kami Citra." Jawab Jofano sambil pasang muka melasnya.
"Iya, tapi lain kali belajar lo ya." Ucap Citra dengan senyuman. "Ini." Ucap Citra sambil memberikan jawabannya ke Jofano.
"Makasih Citra."
30 menit udah berlalu dan ujianpun udah terlaksana dengan lancar { maksutnya lancar nyontek hihi...}.
Teettttt.....bel udah bunyi itu menandakan bahwa jam istirahat tiba, semua muridpun menuju kekantin.
"Citra ke kantin yuk, aku lapar nih." Ajak santi.
"Ayuk aku juga lapar nih." Jawab Citra dengan semangat.
Setelah sampai dikantin Santi langsung memesan bakso 2 sedangkan Citra memesan es teh 2. Setelah Citra dan Santi memesan makanan dan minuman merekapun mencari duduk yang masih kosong, karna tempat duduknya penuh dan yang kosong hanya ada disebelah gerombolannya fauzan maka Citra dan Santipun duduk disana.
"Santi kayaknya udah enggak ada tempat duduk yang kosong deh." Ucap Citra sambil melihat sekelilingnya.
"Iya benar Citra...eh enggak masih ada kok tapi disebelah gerombolannya fauzan." Jawab Santi sambil menunjuk ke arah tempat duduk yang masih kosong.
"Oh disana, ayuk."
"Ayuk Citra."
Saat mau duduk Citra dan santi langsung disambut dengan Fauzan dan gerombolannya.
"Ehh ada Citra dan Santi nambah seru nih." Ucap Fauzan, Nazar, Fahmi, Briyan dan Jofano.
"Hihihi...iya." Jawab Citra dan Santi.
"Kamu makan apa Citra?" Ucap Fauzan sambil melontarkan senyuman mautnya.
"Makan bakso Zan."
"Eheemm...yang ditanya kok Citra aja sih? Padahal ada aku lo." Goda Santi dengan cengingisan.
"Karna Fauzankan sayang sama Citra." Ucap Nazar dengan spontan.
"Ihh Nazar mulutnya kayak mulut perempuan deh, ceplos sana sini seenaknya sendiri jadi malukan." Ucap Citra dalam hati.
"Wiuwit....ihui." Sorakan gembira dari Fahmi, Briyan dan Jofano.
"Huft...kebiasaan deh mereka. Santi cepat habiskan baksonya lalu kita ke kelas." Ucap Citra.
Santi yang mengerti sikap Citra langsung mengangguk. Setelah selesai makan Citra dan Santi ke kelas dan ngobrol dikelas karna waktu istirahat masih lumayan lama.
Srettt....suara kursi yang didorong kebelakang.
"Eh mau kemana?" Tanya Fauzan.
"Mau ke kelas." Jawab Citra.
"Oh yasudah, hati-hati ya." Ucap Fauzan.
"Ciee...perhatian banget." Ucap Briyan dengan spontan.
"Ihuii...."
"Apaan sih kalian." Ucap Fauzan agak malu.
Tanpa mendengarkan panjang kali lebar Citrapun langsung menuju ke kelas dahulu dan Santi membuntuti Citra. Setelah sampai dikelas Santi bertanya ke Citra atas sikapnya yang aneh saat bertemu dengan Fauzan.
"Citra kenapa sih kamu tadi buru-buru dan kenapa saat Fauzan perhatian sama kamu tapi kamunya malah cuek?" Tanya Santi dengan penuh penasaran.
"Enggak apa-apa, hanya saja aku gak suka kalau digituin apalagi dikantin, kamu tahu sendirikan kalau tadi kantinnya ramai." Jawab Citra dengan malas.
"Oh gitu." Ucap Santi sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Citra kamu gak lagi menyembunyikan sesuatu dari akukan?" Tanya Santi sambil menatap Citra dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.
"Hemm..sebenarnya gini kemarenkan aku pergi kepasar malam lalu aku beli bakso disana saat nunggu antrian datanglah Fauzan, awalnya sih kita bicara biasa aja tapi ditengah-tengah pembicaraan Fauzan nyatakan cintanya ke aku." Jawab Citra sambil menatap Santi.
"Terus-terus..kamu jawab apa Citra?" Tanya Santi lagi.
"Aku tolak."
"Apa? Kamu tolak? Kenapa? Bukannya kamu suka sama Fauzan, terus kenapa kamu menolaknya?" Tanya Santi bertubi-tubi.
"Ihh...apaan sih Santi, jangan kencang-kencang dong kalau bicara nanti semuanya pada tahu tauk." Ucap Citra sambil memanyunkan bibir tipisnya.
"Maaf..maaf kebablasan soalnya aku kaget aja dengan penjelasan kamu, karna setahuku kamukan dari dulu suka sama Fauzan tapi kenapa disaat Fauzan nyatakan cinta padamu kamu malah menolaknya, akukan jadi bingung. Hehe..." Ucap Santi.
"Ya itu kan dulu sekarang mah udah gak suka lagi." Jawab Citra sambil tersyum dengan manis.
"Teeettttt....bunyi bel menandakan bahwa pelajaran akan dimulai kembali. Dalam pelajaran kali ini Citra sangatlah fokus karna pelajaran yang terakhir ini adalah ekonomi yang notabenya termasuk pelajaran yang sangat dia sukai.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 yang menandakan bahwa pelajaran udah selesai dan waktunya pulang. Kali ini Citra pulang sendiri karna Nico lagi kerja dikantornya.
*Assalamualikum😊
Alhamdulillah part ini udah selesai. Jangan lupa dibaca, komen dan vote ya. Hehehe...😁😂😂😅
KAMU SEDANG MEMBACA
"Teman mainku jadi suamiku❤
Romance"Sok kegantengan tapi emang ganteng , tengil tapi juga baik , kadang marah tapi bukan tipe cowok yang suka marah , sikapmu yang cuek ternyata penyayang , kau buatku bingung atas sikapmu tapi kau juga memberiku kepastian atas ungkapan cintamu dan pem...