17. Pengganggu

565 24 4
                                    

Hari baru semangat baru itu yang sedang dirasakan Nico dan Citra.

"Kling...

"WhatsApp dari siapa ini?" Ucap Nico saat menerima WhatApp.

"Pagi Nico, Kamu sudah makan?" Isi chat dari nomer yang tidak diketahui.

"Apa-apaan ini! Kurang kerjaan amat sih ini orang!" Ucap Nico saat melihat isi chat dari nomer yang tidak diketahui.

"Kling.... ada WhatsApp baru lagi tapi Nico hanya mengabaikannya karna pekerjaan yang ada dihadapannya lah yang lebih penting.

"TokTokTok....

"Masuk." Ucap Nico dengan singkat.

"Tania kenapa kamu kesini?" Ucap Nico saat melihat siapa yang datang.

"Loh bukannya bapak suruh saya kesini?" Ucap Tania dengan polos.

"Enggak Tania. Kamu kata siapa?" Ucap Nico dengan bingung.

"Deg..bodoh Tania bodoh." Ucap tania dengan dalam hati.

"Itu pak saya dapat chat dari nomer yang tidak dikenal dalam chatnya itu mengatakan kalau bapak nyuruh saya temui diruang kerja bapak, saya pikir itu bapak yang chat saya." Alasan Tania.

"Apa? Dari saya? Kenapa saya chat kamu sedangkan saya disini aja banyak pekerjaan tania. Oh ya lagian mana mungkin saya chat pribadi karyawan saya, kamu ini ada-ada saja." Ucap Nico terus terang.

"Sial!" Umpat tania dengan lirih. "Yasudah pak Nico maaf jika saya ganggu waktu anda." Ucap Tania dengan sopan.

"Iya tania. Gak apa-apa lain kali kamu harus hati-hati ya jangan mudah percaya sama sumua chat jika nomernya tidak kamu ketahui." Ucap Nico dengan bijak.

"Iya pak lain kali saya akan lebih hati-hati dan tidak akan mudah percaya sama chat yang nomernya tidak diketahui." Balas Tania denga sopan.

Setelah percakapan mereka selesai Taniapun pergi menuju keruangannya, tapi saat melangkahkan kakinya lagi Tania mendengar suara perut yang lapar akhirnya taniapun menghentikan langkah kakinya dan balik badan ke arah suara.

"Krucuk...

"Sial! Kenapa perut tidak bisa dikondisikan huh." Ucap Nico dengan lirih tapi masih didengar sama Tania.

"Pak Nico lapar?" Tanya Tania saat mendengar suara perut kelaparan.

"Enggak juga sih tan." Jawab Nico sambil melihat Tania.

"Gimana kalau kita makan siang dulu pak lagian ini juga udah waktunya jam makan siang." Saran Tania.

"Tapi saya lagi sibuk banget tania jadi gak bisa keluar ruangan ini dan meninggalkan pekerjaan saya." Jawab Nico dengan biasa.

"Tapi kalau pak Nico gak makan nanti sakit pak. Oh apa gini sayakan bawa bekal kita makan bersama gitu gimana pak?" Ucap Tania dengan antusias.

"Enggak usah tan nanti kamu kurang lagi." Jawab Nico dengan tidak enak.

"Enggak apa-apa pak lagian saya malah senang. Eh maksut saya senang bisa berbagi dengan atasan saya pak." Ucap Tania dengan senyum cantiknya.

"Enggak usah Tania."

"Oh ayolah pak nanti kalau bapak tetep nolak saya nangis nih." Ucap tania dengan manja.

Hadeh sarannya sih bagus tapi itu kok lebih modus gitu yah. Hemm...manja lagi😴 maaf autor juga ikut marah yah gimana coba jika kalian berada diposisi nico😂





Assalamualaikum semua ketemu lagi dengan saya yang pasti dipart baru ya😂

Bay the way enaknya jawaban apa yah yang dikasih Nico?
1. Iya karna mau
2. Tidak
3. Iya in aja biar kelar.





"Teman mainku jadi suamiku❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang