Suasana kafe pagi itu cukup ramai hingga membuat Touka, Nishiki,Irimi,Koma, dan Hinami kewalahan mengingat hari ini hari sabtu dan yah...
Beberapa orang harus membeli kopi untuk dibawa pulang karena tempat duduk dikafe sudah penuh.
Hari berlalu cukup lambat hari ini dan akhirnya Irimi menyadari jika persediaan biji kopinya sudah mulai menipis.
"Hinami-chan bisa belikan biji kopi? "Tanya Irimi sambil sibuk melayani pembeli, Hinami yg masih kewalah mengantarkan pesanan sampai tidak dengar suara Irimi.
"Hina-"
"Biar aku saja"cegah Touka lalu bergegas pergi ketoko biji kopi dan cepat2 kembali untuk melayani para pembeli.
Sorenya...
Tak terasa hari semakin sore hingga membuat para Staff kafe menghela nafas lega, Hinami pun membalik tulisan open menjadi close
"Huft...capek deh"celetuk Touka merebahkan tubuhnya dikasur, Hinami memutuskan untuk menginap dirumah Irimi dan akhirnya Touka merasa sangat kesepian hari ini.
Suasana pun menjadi sangat sunyi, Touka memejamkan matanya.
Dia teringat ketika Kaneki mencium keningnya pagi itu, Touka tersenyum menyentuh keningnya
"Aku merindukanmu Ken.. "Gumam Touka memeluk bantalnya, dia benar2 merindukan lelaki berambut putih itu saat ini.
Semilir angin sore seakan menimang-nimang Touka hingga akhirnya dia jatuh tertidur.
-oOo-
Kaneki memandangi foto Touka yang beberapa hari lalu Kaneki dapatkan secara candid sambil menyunggingkan sedikit senyuman walau sekilas, ingin rasanya malam ini Kaneki pergi keKafe Touka, entahlah...Saat ini Kaneki tiba2 merindukan gadis itu, Kaneki menghela nafas berat menyadari bahwa kini dirinya semakin jatuh cinta pada gadis berambut model emo itu.
Kaneki pun bangkit dan memasukkan foto itu kesaku celananya dan keluar dari markas aogiri, namun langkahnya ketika ada yang menepuk pundak Kaneki, laki2 berambut putih itu pun menoleh
"Kau mau kemana mata satu?"Tanya Ayato tajam kearah Kaneki, Kaneki tidak menjawab namun hanya membalas dengan tatapan tajam kearah saudara laki2 gadis kesukaannya itu
"Bukan urusanmu"Balas Kaneki dingin,, Ayato menggeram kesal karena diabaikan oleh Kaneki, Ayato pun menarik pundak Kaneki
"Dengar ya mata satu!!Kau tak boleh seenaknya pergi disini sialan!!"Ancam Ayato, Kaneki tidak membalas dan hanya menepis tangan Ayato dan berlalu pergi.
30 menit kemudian...
Touka sudah terlelap dalam mimpinya ketika Kaneki mengintipnya dari balik ambang pintu kamarnya, Kaneki tersenyum mendengar gadis itu sedikit mendekur pelan
"Sepertinya dia kelelahan"gumam Kaneki lalu mengusap poni Touka lembut, sesekali Kaneki menyunggingkan senyuman melihat tidur damai Touka sepertinya dia baik2 saja walau dia tak disisi Touka seperti dulu.
"Kaneki.."
Kaneki terkejut gadis itu menyebut namanya walau matanya masih terpejam sepertinya dia mengigau
"Touka-chan?"panggil Kaneki pelan mengecek apakah gadis itu sadar atau tidak, dan ternyata dia masih terlelap, Kaneki tersenyum lalu menempelkan keningnya pada kening Touka hingga nafas mereka saling beradu.
"Aishiteru yo Touka-chan.."Bisik Kaneki lalu mencium kening Touka, hingga gadis itu terbangun, namun saat Touka membuka mata Kaneki sudah tak ada disampingnya.
"Kaneki?"
Keesokan harinya....
Touka menata cangkir-cangkir itu diRak dengan pikiran yang masih saja mencoba mengingat2 suara yang samar2 Touka dengar tadi malam dan Touka sangat yakin itu suara Kaneki yang sangat Touka rindukan.
"Touka? apa ada yang sedang kau pikirkan?"Tegur Irimi, Touka terkejut saat gadis berambut panjang itu menepuk pundakn, Touka pun hanya cengengesan mendengar pertanyaan Irimi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Moon Prince
RomanceTouka bingung bagaimana harus menghadapi Kaneki karena hubungan mereka yg menurutnya rumit. Kedatangan Kaneki secara tiba-tiba membuat gadis berambut pendek model emo itu terkejut, namun laki-laki berambut putih itu masih saja dingin seperti dulu...