5:Cause you beside me

2.6K 113 5
                                    

Secangkir kopi panas sudah Touka siapkan diatas meja dan Kaneki baru saja selesai mandi hari ini dia mengenakan penutup matanya seperti biasanya dan kemeja putih serta celana hitam bersepatu hitam
"Selamat Pagi Kaneki! "sapa Touka riang sembari meneruskan pekerjaannya
"Selamat Pagi"
"Selamat Pagi! Nee-chan, Onii-chan Hinami berangkat sekolah dulu ya!! "Pamit Hinami seraya berjalan keluar karena bis sekolahnya sudah datang,
"Kau mau kemana setelah ini? "Tanya Touka
"Pergi"
"kapan kau kembali?"
"entahlah mungkin tidak lama"
Touka tersenyum melihat Kaneki meminum kopinya,
5menit kemudian...
Cafe sudah cukup ramai, Kaneki pun bangkit
"Aku pergi"pamit Kaneki seraya keluar cafe namun diikuti Touka
"tunggu! "
"Apa? "
*Cup*
Touka mencium pipi Kaneki dan menyodorkan sebuah bungkus kecil
"Ini.. "
"Saat Kau lapar kau bisa menambahkan ini pada kopimu kan? "
Kaneki tersenyum lalu mengantongi pemberian Touka lalu menarik tangan Touka dan menciumnya sejenak
"Kaneki Kau? "
Wajah Kaneki bersemu merah sambil tersenyum dgn senyum yg sangat Touka sukai
"A...aku.. Hanya takut aku tak kembali untuk waktu lama"jelas Kaneki gugup
Touka hanya menggenggam jemari Kaneki
"Aku percaya padamu"
Sebaris kalimat Touka membuat hati Kaneki sedikit tenang,
"Baiklah aku pergi sekarang.. "ucap kaneki seraya pergi, Touka tersenyum mengamati punggung kaneki yg semakin jauh sambil menyentuh telunjuknya kearah bibirnya.
"Semoga kau cepat kembali Ken..".
-000-
Hari-hari Touka terasa lambat tanpa adanya Kaneki tapi setidaknya Touka senang melihat senyuman setiap pelanggan yg datang keCafenya.
Berbeda dengan Kaneki yang menjalani hari-hari membosankan karena hanya melihat pertumpahan darah yg disebabkan Aogiri.
Teriakan,ketakutan,darah semua itu membuat mimpi buruk Kaneki menjadi-jadi tapi sekarang tak separah dulu karena Kaneki bahagia mendengar jawaban Touka malam itu.
Sekarang yg Kaneki lakukan hanyalah mempersiapkan diri untuk perang kecil yg akan dipelopori oleh Aogiri.
"Serangan selanjutnya dari CCG adalah fukuro, kita akan bertempur disana"Ucap Tatara
*Deg*
Fukoro?Bukankah itu wilayah Anteiku? Bukankah itu berarti.
"Ja...jadi kita akan bertempur disana?"Tanya Kaneki cemas
"Khu...khu....Kaneki-san kenapa kau takut huh?Apakah disana ada pacarmu?yang bernama belakang seperti..." Eto menoleh kearah Ayato
"Kirishima begitu?"Tanya Eto licik, Kaneki diam karena tak suka jika ada yg menyamakan kekasihnya itu dengan Ayato walaupun dia tau Ayato adalah adik kandung Touka.
"Eto!!"Bentak Kaneki sebal sambil menggebrak meja, Eto tersenyum licik sambil menjentikkan jarinya.
"Oh jadi selama ini kau selalu keluar seenaknya karena ingin bermesraan dengan Kakak sialan itu?"Tanya Ayato sinis sambil berjalan mendekati Kaneki, Ayato amat sangatlah membenci penghuni Anteiku terutama Touka, Ya !kakaknya sendiri justru adalah orang yg paling Ayato benci.
"Jaga ucapanmu Ayato!"Bentak Kaneki lagi, dia kesal dengan Ayato yg selalu menjelek2kan kekasihnya itu.
"Cih...bahkan aku tak sudi menyebutnya sebagai Kakak"Lanjut Ayato
"CUKUP!Jangan bawa masalah pribadi kalian disini!Sekarang kita tengah membahas serangan kita selanjutnya bukannya membahas pertengkaran tidak jelas kalian"Bentak Tatara tajam, Ayato diam begitu juga dengan Kaneki.
"Dengar!Serangan akan terjadi 1 minggu lagi mulai sekarang jadi kuharap kalian sudah siap"jelas Tatara lalu melirik kearah Kaneki.
"Dan kau boleh menyelamatkan gadis pujaan hatimu itu."
Mata Kaneki membulat mendengar ucapan Tatara.
"Benarkah??"
"Ya.. Dan pertemuan kali ini cukup sampai disini"
Malamnya....
Kaneki tak bisa tidur, dia hanya berbaring diranjang dengan tatapan menerawang pada langit-langit kamranya.
Dia cemas memikirkan keadaan Touka, bagaimana jika merpati menyerang disaat dirinya tak disisi Touka?bagaimana jika Touka mati?
Kaneki bangkit lalu menggeleng2 kepalanya kuat2 karena pikirannya tadi justru membuat Kaneki semakin cemas pada Touka.
-000-
Malam itu sangat dingin rupanya salju pertama sudah turun,Touka merapatkan mantelnya sembari memungut sekaleng minuman hangat dari vending machine
"Onii-chan sudah lama tidak pulangkan?"Celetuk hinami sambil meniup-niup tangannya
Touka menghela nafas berat sebentar lagi tahun baru tapi sama sekali blum ada kabar akan datangnya Kaneki padahal satu tahun sudah berlalu,
"Kita berharap saja semoga sebentar lagi dia pulang... "balas Touka menggandeng tangan Hinami
"Aku merindukannya Nee-chan"
"Aku juga khawatir dengan keadaannya"lanjut Touka dengan wajah muram, matanya beralih menatap kearah bulan purnama yg mengingatkannya pada kekasihnya itu
"Putih seperti kaneki... "Gumamnya
30 menit berlalu.. 
Karena kecapekan Hinami memili  untuk langsung tidur sedangkan Touka masih saja tidak bisa memejamkan matanya gadis itu terlalu merindukan pangeran bulannya itu
"Kaneki.. "
"Apa? "
Touka terkejut mengetahui Kaneki tiba2 sudah berada diambang pintu
"Bagaimana bisa aku tidak dengar suara kau membuka pintu? "tanya Touka masih tidak percaya
Kaneki berjalan mendekati gadis iti lalu memukul pelan kepalanya
"Bodoh! Kau tak menutupnya"Jawab Kaneki terkekeh
Tanpa pikir panjang Touka langsung memeluk Kaneki erat 2 takut kehilangan pangerannya lagi
"Aku merindukanmu Ken! Kemana saja kau selama ini?? "Isak Touka dipelukan Kaneki yg hangat
Kaneki membalasnya dengan kecupan dikening gadis itu, jujur saja Kaneki juga merindukan gadis itu
"Aogiri"
Touka terkejut apa yg Kaneki lakukan dikelompok sadis adiknya itu? 
"Apa yg kau lakukan bodoh? kau bisa celaka! "Ucap Touka khawatir
"Tapi,  aku sehat2 sajakan? "Tanya Kaneki berusaha menenangkan pacarnya itu,  Kaneki yakin Touka pasti sangat kesepian saat dia pergi
"Tapi.. "
"Sudahlah malam ini aku ingin tidur denganmu"
"Denganku? "ulang Touka dgn wajah memerah 
Kaneki mengangguk lalu meneguk sebuah minuman kalengan
"Tapi aku ingin keDapur dulu sebentar, aku membawa beberapa kerat daging untuk disimpan"ucap Kaneki lalu berjalan keluar kamar, Touka menyeka air matanya entah dirinya yg terlalu cemas tapi dari iris mata Kaneki terlihat ada beban yg begitu berat yg sekarang tengah Kaneki pikul sendiri
"Andai aku bisa meringankan bebannya itu"
15 menit kemudian...
Kaneki kembali kali ini dia hanya mengenakan kaos lengan pendek dan celana pendek dia pun memeluk touka dari belakang saat gadis itu masih asyik melihat keluar jendela
"Ken?"
"Aku merindukanmu Touka-chan,sungguh.."Bisik Kaneki ditelinga Touka hingga memerah
"a.. Aku juga.. "balas Touka seraya berbalik dan menyentuh ke-2 pipi kaneki yg putih pucat
"Apa kau sakit? "Tanya Touka cemas melihat wajah Kaneki yg menyiratkan ketakutan mendalam
Kaneki menggeleng lalu menyentuh tangan kanan Touka
"Justru kau yg terlihat semakin kurus, Jika lelah istirahatlah sayang.. "jawab Kaneki tersenyum dengan wajah merona yg sama dengan wajah gadis saat ini
"Ken kumohon jgn pergi terlalu lama, aku selalu merasa takut saat kau tak disisiku"Ucap Touka manja seraya mebenamkan wajahnya didada bidang Kaneki, laki-laki itu tertawa, jujur saja Kaneki sama sekali tak menginginkan berpisah terlalu lama dengan Touka namun jika dia tidak segera menjadi kuat mungkin kali ini para nerpati sialan itu akan membunuh Touka. 
"Touka-chan... "
Gadis itu mendongak
"Malam ini ingin kuhabiskan denganmu"Gumam Kaneki dalan hati lalu mencium bibir mungil gadis itu sebentar
"Lagi Ken..."desah Touka penuh nafsu,  ciuman ganas diantara mereka pun tak terelakkan,Kaneki sempat menggigit bibir Touka lalu kembali bergulat lidah dgn lidah Touka dan saling bertukar saliva
"Hah...Hah... "Touka kehabisan nafas mendapat ciuman ganas Kaneki tadi
"Ken...ugh..aku ingin... "
Bibir kaneki kembali beralih mengunci bibir Touka,diantara kaki Touka  kaki kanan Kaneki menopang tubuh Touka yg mulai lunglai
"Hah...hah... Ken kau... "
"Tak akan kubiarkan kau tidur malam ini Touka-chan"bisik Kaneki seraya membanting tubuh mungil Touka kekasur
Kini Ken menanggalkan bajunya serta baju Touka hingga tanpa sehelai kain pun yg menutupi tubuh montok Touka, 
"Ken... "
"?"
"Pelan2.. A.. Aku. Takut"
Kaneki tersenyum lalu mencium kening Touka
"Tenang sakitnya cuma sebentar"Bujuk Kaneki
Setelah beberapa jam bermain Kaneki memeluk tubuh Touka erat dan menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka
"Ken..."
"Terima Kasih karena selalu disisiku Touka-chan"ucap Kaneki mencium kening Touka,  gadis itu menatapnya dengan tatapan sayu lelah karena 'permainan'hari ini Touka menyentuh wajah Kaneki lembut
"Terima Kasih sudah menerimaku Ken.. "Bisik Touka lalu jatuh tertidur.
                                        To be continue 

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang