3 tahun lalu Angin siang berhembus lembut menerpa rambut biru tua Touka yg indah, gadis itu tersenyum, musim semi memang yg terbaik
Hari ini Touka baru saja membeli beberapa bungkus biji kopi untuk persedian cafenya, hingga akhirnya touka bertemu dengan iris mata dingin itu, sebuah iris mata yg penuh dengan rasa sakit, kesepian, dan kesedihan
"Kaneki?! "pekik Touka tak percaya lalu berlari menarik tangan kaneki yg bersiap untuk pergi
"Lepaskan!! "
"Jangan pergi! "
Kaneki menoleh menatap Touka dengan tatapan dingin yg amat Touka benci
"Kumohon tinggalah denganku walau hanya semalam"Pinta Touka dengan wajah memelas, kaneki menghela nafas berat lalu mengangguk
"Kebetulan aku ingin minum kopi"ucap Kaneki dingin, Touka tersenyum lalu mengantar kaneki keCafenya.
Sejak saat itu Kaneki tak jarang pergi keCafe Touka sekedar itu minum secangkir kopi dan itu membuat Touka senang walau sekadar melihat Kaneki minum tanpa sepatah kata apapun.
Hingga suatu sore Kaneki datang dan seperti biasa dia langsung memesan kopi karena pelanggan sedang sepi Touka pun berniat menemani Kaneki minum
"Apa? "
Touka tertawa kecil sambil menggeleng, mungkin kaneki merasa tidak nyaman diperhatikan saat minum
"Entahlah aku suka menatapmu saat minum"jelas Touka tak lepas dari senyumnya
Kaneki tersenyum tipis dan senyuman itu sontak membuat wajah Touka memerah sudah lama Touka tak melihat Kaneki tersenyum
"Kau Kenapa? "tanya Kaneki seraya menyentuh kening Touka dengan punggung tangannya
"Demam? "Tanyanya lagi
Touka langsung menggeleng kuat2
"Ti...ti... Tidak...mungkin a... Aku sakit BAKA! "elak Touka menepis tangan Kaneki, Kaneki justru tertawa kecil melihat reaksi Touka
"Kau terlihat manis saat wajah memerah Touka"Puji Kaneki
Yang sontak kembali membuat wajah Touka kembali memerah
"Baka!"ejek Touka seraya berlari masuk kekamarnya yg ada dilantai 2, sepeninggalan Touka wajah Kaneki kembali dingin
"tidak....blum...cukup untuk melindunginya"Gumam Kaneki mengepalkan jemarinya
Alasannya pergi hanya satu untuk melindungi orang2 yg dia sayangi diAnteiku terutama "Touka".
Kaneki lalu bangkit dan bersiap untuk pergi namun gadis berambut biru itu mengintip dari balik pintu yang bertuliskan "Staff Only" itu dengan wajah muram.
"Kau mau pergi lagi?"Tanya Touka dengan nada sedih sambil mencengkram erat knop pintunya,
Kaneki mengangguk lalu berbalik dan mendekati Touka
"Apakah kau takkan kembali lagi??"Tanya Touka cemas, Kaneki tersenyum tipis lalu memukul pelan kepala Touka.
"Baka Touka! Tentu saja karena aku pasti merindukan kopi buatanmu Touka-chan"Hibur Kaneki walau akhirnya Touka masih saja memajang wajah muram, Kaneki lalu menghela nafas berat melihat wajah muram gadis didepannya
"Kau pasti bohong lagi"Cibir Touka
"Kaneki menyenntuh dagunya, aku yakin dia sedang berbohong"Ucap Touka dalam hati geram matanya memanas ingin menumpahkan air matanya namun gadis itu mati-matian menahan air matanya.
"Aku..."
"BOHONG!!"Bentak Touka lalu membanting pintu staff dan berlari masuk kamar, lagi2 Kaneki menghela nafas berat ya...
Tak selamanya Kaneki bisa disisi Touka, Karena yah...
Dia bisa sangat berbahaya untuk Touka.
"Gomenne Touka-chan...".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Moon Prince
RomanceTouka bingung bagaimana harus menghadapi Kaneki karena hubungan mereka yg menurutnya rumit. Kedatangan Kaneki secara tiba-tiba membuat gadis berambut pendek model emo itu terkejut, namun laki-laki berambut putih itu masih saja dingin seperti dulu...