Bonus

1.6K 66 17
                                    

Pagi itu....

Suasana kediaman Keluarga Kaneki (atau Sasaki?) sedang ramai karena ulah 2 bocah laki-laki yang seumuran namun berbeda warna rambut itu, mereka asyik memperagakan salah satu  adegan dari cerita anak-anak yang mereka baca barusan.

"Mau kemana kau nona cantik?"
"Aku ingin menemui nenekku yang sedang sakit"
Touka yang melihat dari ambang pintu kamarnya sedikit menahan tawa melihat aksi kedua bocah ciliknya yang selalu menjadi hiburan tersendiri saat Haise belum pulang kerja.
"Mereka itu ada-ada saja"Gumam Touka lalu berlalu kedapur untuk membersihkan dapur yang sedikit kotor karena terkadang 2 anak lelakinya itu juga membuat ulah didapur dan itu semua selalu dipelopori sirambut putih.

"Nee kuro, sepertinya aku tahu sesuatu!"
"Apa itu shiro?"
Shiro melirik kekanan dan kekiri berlagak seakan ingin mengatakan hal yang sangat penting, Shiro mendekatkan mulutnya ketelinga Kuro.
"Kuro sepertinya kita harus menghukum Haise"
"Eh, kenapa harus menghukum Haise?"
"Kenapa katamu?"
Shiro melipat kedua tangannya didepan dada lalu menghela nafas dengan gaya sok kerennya, entah turunan dari siapa.
"Haise benar-benar tidak berbakat melindungi Mama! Haise juga selalu membuat Mama marah!"
Kuro ber-oh panjang lalu mengangguk-angguk tanda mengerti.
"Jadi, kita harus melindungi Mama?"Tanya Kuro, Shiro mengangguk mantap sambil mengacungkan jempolnya.
"Ya..kita harus melindungi Mama!!"
Kuro tertawa sedangkan Shiro memberi isyarat untuk diam lalu cekikian.

"Shiro...Kuro....?Kalian sedang apa?"
"Mama!"
Touka tersenyum lalu mendekati Shiro dan Kuro yang baru saja akan membuat tower balok kayu.
"Kalian habis membaca buku ya? kalian ini memang suka sekali membaca seperti papa kalian"Ucap Touka mengelus kepala Shiro dan Kuro.
"Mama, tadi Shiro membaca 3 buku!"Pamer Shiro
"Oh begitu, kau pintar sekali Shiro"Puji Touka menahan tawa
"Aku juga...aku juga...tadi Kuro membaca dengan Shiro!"Sahut Kuro yang tak mau kalah dan selalu mengikuti Shiro.
"Yosh...yosh...kalian berdua ini memang pintar...pintar..."Puji Touka tertawa.
"Mama, Shiro mau bilang sesuatu"
"Hmm? apa itu Shiro?"
"Shiro dan Kuro mau menghukum Haise!"
"Eh? Kenapa?"
"Karena Haise gagal melindungi Mama"Ucap Shiro
"Jadi, Shiro dan Kuro..."Tambah Kuro lalu saling berpandangan dengan Shiro
"Akan melindungi Mama!"Seloroh mereka berdua

*Deg*

Lihatlah! betapa manisnya sikap mereka berdua ini, melindungi? menurut Touka kalimatnya seperti diucapkan oleh Kaneki dulu.
Touka lalu memeluk Kuro dan Shiro sambil tersenyum lebar.
"Arigato na Kuro...Shiro..(Mereka manis sekali)"
"Kalau begitu aku juga harus melindungi semua orangkan?"

*Deg*

Touka menoleh terkejut mendengar suara itu.
"Tadaima!"Ucap Haise sambil tersenyum lebar
"Okaeri..kau pulang awal hari ini"Sahut Touka
"Akira-san bilang aku bisa pulang awal jadi aku langsung menuju rumah"Jelas Haise
"Melindungi semuanya? itu tidak mungkin! karena Haise lemah!"Ejek Shiro
"Ya Haise lemah!!"Sahut Kuro
"Eh? kenapa kalian mengatakan seperti itu?"Tanya Haise kaget
"Karena Haise selalu membuat Mama marah! jadi, Haise tidak bisa melindungi Mama!"Jelas Shiro
"Ya..Haise lemah!"Tambah Kuro yang membuat Touka tertawa dan Haise nyengir mendengarnya, bahkan mereka sampai berpikiran begitu.
"Jadi, hari ini Haise harus dihukum!"
"Dihukum? kalian tidak tahu ya jika papa kalian ini sangatlah kuat dan memiliki 4 tangan seperti dewa!"Pamer Haise sambil membusungkan dadanya
"Woo Shiro juga punya!Kagune Shiro lebih kuat!"Ucap Shiro walaupun nyatanya kagune Shiro dan Kuro seperti milik Touka, Touka tertawa mendengarnya.
"Aku juga...aku juga..!Kuro juga bisa mengeluarkan kagune!!"Sahut Kuro tak mau kalah.
"Kalau begitu apa hukumannya?"Tanya Haise.
"Shiro belum membahasnya dengan Kuro jadi, Shiro harus membuat hukuman dulu dengan Kuro"Ucap Shiro lalu menarik tangan Kuro untuk pergi keruang tamu sambil membawa buku cerita berwarna mereka.

Haise tersenyum melihat kedua anaknya yang akur.
"Nee..Haise"
"Hmm?"
"Kau ingin melindungi semua orang, apakah itu termasuk dirimu?"
Haise tersenyum lalu melepas dasinya.
"Tentu saja, kau tenang saja! aku takkan melakukan hal gila kok"
"Bagaimana jika suatu saat kau bertemu dengan musuh yang sulit dan kau tak bisa menang?"
"A..aku akan melarikan diri, apapun yang terjadi"
"Syukurlah kalau begitu..."
Haise memeluk Touka yang masih duduk setelah memeluk kedua anaknya tadi.
"Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu?"
"Bukan apa-apa kok, karena kau selalu ceroboh membahayakan dirimu sendiri"
Haise cengengesan mendengarnya.

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang