24:A little secret for Haise

1.2K 51 28
                                    

Saiko adalah orang pertama yang paling bersemangat membantu Haise menata barang-barang Haise yang baru saja datang setelah selama 3 minggu menginap di :Re.

Urie yang biasanya diam langsung memasak untuk menyambut kedatangan Haise, Shirazu bercerita jika belakangan ini Urie banyak berekspresi menyenangkan karena Saiko dan belakangan ini Urie dan Saiko terlihat sangat akrab.

Shirazu dan Mutsuki juga terlihat semakin akrab, Mutsuki sudah mulai melupakan perasaannya pada Haise karena shirazu, Haise senang melihat anak didiknya begitu akur.

Bahkan saat misi mengejar seorang ghoul, mereka menyerang secara kompak sehingga Haise tak usah repot-repot mengeluarkan banyak tenaga.

Haise lagi-lagi dibuat terpukau dengan kebolehan mereka dalam menggunakan kagune masing-masing bahkan Saiko dan Mutsuki sudah bisa dikatakan  cukup lihai dalam menggunakannya dan itu semua berkat pelatihan khusus dari Urie.

Akira dan Arima juga sudah tak pernah menaruh curiga akan tiap gerak-gerik Haise karena Haise sudah tak ada niatan mencari tahu karena Haise sudah ingat semuanya.

Banyak hal yang sudah Haise lewati dan hal itu membuat Haise berpikir betapa beruntungnya dirinya dilahirkan didunia ini dan bertemu dengan banyak orang yang menakjubkan.

Ternyata meskipun Haise berubah menjadi ghoul, dunianya lantas tak berakhir begitu saja.
Tapi, Haise jadi bisa melihat 2 dunia dalam berbagai sisi yang sama.

Dan Haise amat sangat menyukuri hal itu karena berkat itu semua Haise ditemukan dengan gadis sesempurna Touka.

-o0o-

Haise baru saja selesai rapat penyidik khusus dan saat akan berjalan pulang menuju apartemen tanpa sengaja Haise menabrak seseorang.

*bruk*

"Ah gomen! daijoubu desuka?"Tanya Haise panik mengulurkan tanganya kepada orang yang tadi ditabraknya.
"Ah..Dai-Eh?! kaneki?!"

*Deg*

"Su..ara ini, kau Hidekan?"
Hide yang mengenakan topeng itu langsung bangkit dan menarik tangan Haise untuk mengajaknya pergi.

Hide lalu melepaskan genggaman tanganya dan memeluk erat Haise hingga lelaki itu sedikit oleng.
"Kaneki, kau darimana saja sih??Kau tidak tau ya aku kesulitan tanpamu!!"
Haise tertawa mendengarnya lalu membalas pelukan Hide dengan beruraian air mata.

"Bukankah kau sudah-"
"Ceritanya panjang.. Jadi bagaimana kabarmu teman?"
Haise tersenyum.
"Baik, Hide kau tau.."
Haise melihat sekelilingnya lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Hide.
"2 hari lagi aku menikah, kuharap kau bisa datang.."Bisik Haise.
"Eh..?!Kau dengan siapa??"
"Dengan Touka-chan, tapi hal ini sangat kurahasiakan"
Hide mengangguk karena Hide sudah tahu jika Haise adalah half ghoul dan Touka adalah ghoul murni.

"Jadi, dimana itu diselenggarakan?"
"Ditempatnya Tsukiyama-san"
"Itu berarti akan banyak ghoul yang berkumpulkan?"
"Aku janji akan mengundangmu tanpa diketahui CCG"

"Oh.. Baiklah aku mengerti! Oh iya Kaneki, bagaimana kalo kita ngopi dikafe dekat Universitas Kamii, anggap saja kita sedang bernostalgia"Ajak Hide merangkul pundak Haise, Haise pun mengangguk tanpa ragu-ragu dan mengikuti langkah Hide menuju kafe favorit mereka dulu.

Sesampainya dikafe..
Setelah memesan kopi, Hide menatap Haise dalam-dalam.
"Sekarang ceritakan soal kenapa dan bagaimana kau menjadi ghoul"

Haise menghela nafas berat lalu mengedarkan pandangannya kearah para pengunjung.

"Itu semua berawal dengan kencan pertamaku dengan Rize-san..."
Haise pun mulai menceritakan masa lalunya dengan sangat detail tanpa terlewat sedikit pun dan Hide mangut-mangut tanda mengerti.

"Oh..begitu... Jadi dokter Kanou itu yang punya Anteiku itu kan?"
Haise mengangguk.
"Aku pernah dengar dialah ayah dari Eto"
"Yaa aku juga dengar"
Hide dan Haise terdiam seakan larut dalam pikiran masing-masing sampai akhirnya pesanan kopi mereka datang.

Hide tiba-tiba saja tertawa melihat Haise dan membuat heran Haise.
"Kenapa kau tertawa?"
"Entah kenapa, aku berpikir semua kejadian yang kita alami benar-benar diluar nalar tapi kejadian itu memang nyata..."
Haise tersenyum menyadari ucapan Hide karena saat ini Haise seakan masih bermimpi bisa mengalami alur kehidupan seperti ini.

"Jadi, Hide bagaimana kau bisa masih hidup?"Tanya Haise, Hide tersenyum lalu meneguk kopi yang dia pesan.

"Kau tau penyidik bernama Marude?"
"Ya.."
"Dia yang menyelamatkanku saat kau bertarung melawan Arima"
Haise terdiam, wajahnya berubah sedih karena dia sempat memakan beberapa daging Hide untuk digunakan sebagai bahan bakarnya melawan Arima walau akhirnya kalah, Hide menghela nafas lalu tersenyum

"Oh iya Haise..."
"Hmm?"
"Bagaimana kabar Nishio-senpai?"
"Beberapa hari lalu, Kimi-san istri Nishio-senpai melahirkan anak perempuan mereka"
"Eh?!Dia sudah menikah??"
Haise tertawa kecil lalu mengangguk.
"Half ghoul ya? Mereka beruntung memiliki bayi itu apalagi Kimi-san adalah manusia, peluang memiliki anaknya benar-benar sulit"

Hide tertawa kecil mendengar ucapan Haise.
"Nee Hide.."
"Hmm?"
"Jika kelak aku menikah dengan Touka-chan, apakah kami bisa memiliki anak?"
Tangan Haise sedikit gemetaran mengingat, dia pernah membunuh anak mereka yang masih terkandung dirahim Touka.

"Bisa saja, tapi kau tau kan kemungkinan sang ibu meninggal sangat besar dan ditambah lagi dia harus mengasupnya dengan makanan manusia..."
"Makanan manusia?!"
"Ya...dan resikonya jika anakmu terlahir sebagai manusia, dia akan berumur pendek"
*Deg*

Haise mengepalkan tangannya, sebegitu beratnya?
"Mungkin akan lebih baik jika kami tidak usah memiliki anak..."
Hide tertawa lalu menepuk-nepuk pundak Haise.
"Baka! Kau sekarang juga ghoul! Pasti kesempatannya akan bertambah besar".
Haise tersenyum memang mungkin akan sangat lebih baik Haise tak usah punya anak.

-o0o-

Hari ini, Hide dan Haise memutuskan untuk melakukan banyak hal sebagai sahabat, seperti pergi kebioskop dan beberapa tempat hiburan lainnya.

Malamnya...

Haise langsung berbaring diranjangnya yang berada diApartemennya, sepertinya Haise masih berpikiran soal yang Hide ceritakan.

Bagaimana jika seandainya, Haise memang tidak ditakdirkan dengan Touka?

Haise menggelengkan kepalanya lalu memejamkan matanya untuk segera tidur.
-o0o-

"Haise...Haise...."
"Kalian harus memanggilnya Papa bukan Haise!"
Haise yang masih terlelap mendengar suara 2 bocah yang tertawa.
"Tapi, Ayato-kun memanggilnya Haise"
"Ayato itu adiknya ibu, jadi tidak apa-apa"
"Papa....Mama bilang Papa harus segera bangun nanti telat kerja lho..."
Suara bocah yang pertama sambil cekikian.
"Papa...ayo cepat bangun!!"
"Sass-san ayo cepat bangun!!"
Haise membuka mata dengan sedikit terkejut melihat sekitarnya dan Shirazu yang sudah ada disampingnya dengan wajah kesal.

"Ugh..Shirazu-kun...ini jam berapa?"Tanya Haise mengucek matanya.
"Masuk kantor kurang 15 menit lagi Sass-san!!"
"Huwaaa....Kenapa kau tak membangunkanku sejak tadi??"
"Aku sudah Sass-san tapi kau tetap saja tidur!!"
Secepat kilat Haise segera mandi dan berganto baju setelah itu menyusul anak buahnya yang sudah setengah perjalanan sambil berlari.

Setelah berhasil menyamakan langkahnya, Haise menghela nafas.

Apa maksudnya mimpi itu..

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang