22:Half Ghoul, Eto!

1.2K 58 42
                                    

Haise tersenyum menepuk-nepuk pipi kekasihnya agar segera bangun karena hari sudah pagi tapi nyatanya Touka justru mempererat pelukannya.

"Touka-chan, aku harus kerja dan kau juga harus mempersiapkan kafenya"Bisik Haise gemas melihat kekasihnya sedang terlelap itu.

Touka membuka matanya lalu menguap pelan, ternyata sejak tadi Touka menggunakan lengan Haise sebagai bantalnya dan memeluknya erat.

"Touka-chan, ini sudah pagi kau harus segera bangun sayang..."bisik Haise membelai rambut Touka lembut, wanita itu tersenyum lalu mencium Haise.
"Ohayo, Haise..."
"Ohayo Touka-chan.."
Haise lalu bangkit dan mandi bergantian dengan Touka, baru setelah itu Haise membantu Touka membuka kafe :Re.

"Touka-chan, aku pergi bekerja dulu, Ittekimasu!"
"Itterasaik"
*Cring*
Haise tersenyum karena hari ini, entah kenapa dia merasa sudah menikah dengan Touka dan itu membuat Haise tersenyum-senyum sendiri sepanjang jalan.

Haise langsung menuju kantor karena nanti harus berlatih dengan Akira dan Arima.

"Shirazu,Saiko,Mutsuki,Urie-kun Ohayou gozaimasu!"
"Ah Maman! Ohayou!"
Haise tersenyum lalu menata kertas-kertas yang berserakan diatas meja kerjanya.
"Sass-san, hari ini kau terlihat bahagia sekali, ada apa?"Tanya Shirazu penasaran yang ditanya hanya tertawa sambil menggaruk pipinya seperti biasa.

"Aku senang saja, kemarin aku membeli baju pernikahannya"Jawab Haise sambil nyengir, mata Shirazu langsung berbinar mendengarnya dan mendekati Haise.

"Nee Sass-san, apa saja yang sudah Sass-san lakukan dengannya?"
"Apa saja katamu? Te..tentu saja ha..hanya ber..kencan"
Shirazu menatap Haise dengan tatapan menyeringai.
"Hee Kencan saja? Tak mungkin!"
"Hontou desu yo!!"
Shirazu terkikik melihat ekspresi Haise yang entah kenapa memberi jawaban tersendiri bagi Shirazu.
"Sass-san no hentai!"
"Shirazu!!"
Shirazu tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Haise sedangkan Haise langsung menimpuk kepala Shirazu dengan buku.

-o0o-

Siang ini, Haise berlatih dengan Arima dan Akira ditempat kemarin Haise berlatih dengan Arima.

Latihan hari ini, bisa dikatakan cukup sengit karena Haise kesulitan melawan Arima dan Akira, namun bagi mereka berdua serangan Haise cukup baik dalam menangkis serangan mereka.

"Sudah cukup!"Ucap Arima menyudahi latihan mereka bertiga, Haise menghela nafas berat bersamaan dengan Akira lalu saling melempar senyuman.

Mereka lalu duduk menikmati sebotol air mineral pemberian Arima sambil mengatur pernafasan mereka setelah berlatih seberat tadi.

"Memang, sulit melawan Arima-san dan Akira-san secara bersamaan seperti tadi.."Komentar Haise menyeka peluh yang mengalir dipelipisnya.
"Seranganmu sudah lumayan tadi, hanya saja terkadang kau sedikit terburu-buru"Sahut Akira, Haise cengengesan mendengarnya.
"Sepertinya tidak salah juga naik pangkat menjadi penyidik khusus..."
"Arigato Arima-san"
"Tapi.."
Arima memukul pelan kepala Arima.
"Kau harus fokus saat melawan musuhmu"
Haise kembali cengengesan mendengar teguran kedua senior yang sudah dianggap sebagai orang tuanya.

Setelah berlatih, Haise berpikir untuk pergi ketoko buku untuk membeli buku Takatsuki Sen yang baru.

Saat perjalanan pulang setelah membeli buku, Haise tiba-tiba saja ingin melewati daerah dimana dia bertemu dengan Eto.

Angin berhembus cukup kencang hari ini, membuat Haise harus merapatkan jaketnya untuk menghalau dinginnya hembusan angin musim gugur itu.

"Konnichiwa, Haise-san"
*Deg*
*Sret*
*Blar*
Haise berhasil melompat menjauh setelah tiba-tiba saja dia mendengar suara Eto yang tiba-tiba berbisik ditelinga Haise, karena tempat itu tergolong sepi Haise pun melepas jaketnya dan mengeluarkan Kagunenya.

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang