"Itadakimasu!"
Pagi ini seperti biasa, Haise sarapan dengan ke-4 anak buahnya, Saiko yang terbiasa bangun siang pun memakan makanannya dengan mata yang masih sedikit terpejam.
"Mutsuki"
"Ya sensei ada apa?"
"Apakah hari ini ada tugas?"
Mutsuki menggeleng sambil kembali menikmati sarapan buatan Haise yang lezat.
"Karena kemarin kita membuat kekacauan jadi kita akan libur untuk tiga hari kedepan"Jelas Mutsuki, Haise tertawa kikuk sambil menggaruk pipinya dengan telunjuknya.
"Yosh.."
Haise langsung berdiri bersiap untuk pergi keKafe Re:.
"Sensei mau kemana?"Tanya Mutsuki.
Haise tersenyum.
"Ada yang harus kulakukan hari ini"
Shirazu tersenyum penuh arti.
"Heee Sass-san pasti ingin bertemu dengan pelayan cantik itukan?"goda Shirazu yang sukses membuat wajah Haise merona malu.
"Hah?!Si..siapa juga yang akan kesana!"Elak Haise, Shirazu tertawa lalu merangkul Haise.
"Sebaiknya Sass-san cepat-cepat menyampaikan perasaan Sass-san atau pelayam itu segera digaet orang lain"
*Deg*
I..itu tidak bisa dibiarkan!!"ucap Haise tanpa sadar, Saiko yang mendengar itu langsung tertawa diikuti dengan tawa Shirazu yang menggelegar dan sukses menambah rona merah dikedua pipi Haise.
"Hahahaha benarkan Sass-san menyukainya!"Ucap Shirazu girang.
"bu..bukan seperti itu maksudku..."
"Waaa Maman sedang jatuh cinta ya??"Tanya Saiko antusias mendengar Haise yang suka pada Touka.
"Saiko!!Aku tidak-"
"Masih mengelak ya?? Bukankah kamu bisa melihat tatapan Sass-san yang berbeda saat melihat Touka, iya kan Urie?"
Urie meneguk kopinya lalu menoleh kearah Haise yang masih saja dirangkul oleh Shirazu dengan wajah memerah.
"Ya aku melihatnya"jawab Urie singkat
"Urie!"
"Yahooo tebakanku benar!Bahkan orang sedingin Urie saja bisa melihatnya!"Sorak Shirazu penuh kemenangan membuat Haise semakin kebingungan untuk mengelak.
"Ah..iitu tidak benar!!i..iyakan Mutsuki?"
Mutsuki menghela nafas berat lalu bangkit dan pergi tapi sebelum masuk kamar Mutsuki berhenti sejenak.
"Menurutku Shirazu ada benarnya.."
Mutsuki menoleh lalu tersenyum getir.
"Sensei harus cepat-cepat mengutarakan perasaan sensei jika sensei tidak ingin Touka-san digaet orang lain"
*blam*
"Mutsuki kenapa?"Tanya Haise bingung, Shirazu mengendikkan bahunya.
"Daripada itu aku punya ide untukmu"
"Apa?"
-o0o-
Touka menyodorkan buku yang beberapa hari lalu dia beli sambil tersenyum kepada Haise.
"Untukku?"
Touka mengangguk.
"Kudengar kau suka membaca buku karangan Takatsuki Sen jadi saat aku ketoko buku aku ingin membelikan ini untukmu"
Haise tersenyum malu menyadari disaat seperti itu Touka masih mengingatnya.
"Kutinggal dulu ya.."
"Aa.. Touka-san!"
"Ya?"
Haise menghembuskan nafas berat berusaha membuang rasa gugupnya.
"A..apa kau sibuk diakhir pekan ini?"
Touka terlihat mengingat-ingat sebentar.
"Tidak, kenapa?"
Jackpot!
"Ah, ka..kalau kau mau, a..aku ingin mengajakmu berkencan akhir pekan ini"
"Kencan?"
"Aaa, ma..maaf ji..ka...ter..dengar-"
"Baiklah..."
"Eh? Kau mau?"
Touka tertawa kecil.
"Yaa karena kebetulan akhir pekan ini benar-benar bebas, jadi jika aku berkencan denganmu aku bisa sedikit Refreshing"jelas Touka.
Jackpot!
"Jadi.."
Haise bangkit lalu mengambil buku yang tadi Touka sodorkan.
"Sa..sampai jumpa distasiun jam 9 pagi diakhir pekan!"ucap Haise sumringah lalu segera keluar dari cafe.
Touka tertawa melihat tingkah Haise yang terlihat seperti bocah umur 5 tahun yang baru saja dapat mainan baru.
"Saking senangnya sampai kopinya tidak habis ya??"
Diluar Kafe....
Haise menghembuskan nafas lega lalu menatap Shirazu dan Saiko sambil tersenyum.
"Berhasilkah ideku?"Tanya Shirazu dengan senyum khasnya.
Haise tersenyum sumringah lalu mengangguk.
"Waaa Maman berhasil ya! Berarti sekarang Maman harus memilih baju yang bagus untuk kencan pertama Maman!!"Pekik Saiko antusias.
Haise cengengesan mendengar ucapan Saiko.
"Ah soal itu kuserahkan saja padamu"
Saiko mengacungkan jempolnya.
"Jadi sekarang kita pulang?"
Saiko dan Shirazu mengangguk mereka pun langsung berjalan pulang.
Sesampainya dirumah..
"Tadaima!!"seloroh Haise,Shirazu, dan Saiko.
"Okaeri, Sensei darimana saja kenapa baru pulang sekarang?"Tanya Mutsuki cemas yang justru dibalas cengengesan oleh Haise sambil melepas sepatunya.
"Aku baru saja melakukan obsevarsi singkat kok, ayo kita makan malam~"Jawab Haise riang seraya ngacir keDapur membuat Mutsuki heran dengan sikap Haise.
"Umm sensei habis obsevarsi apa?"
Shirazu tertawa.
"Sass-san obsevarsi tentang tempat yang romantis"Jawab Shirazu sambil berjalan menuju ruang makan diikuti oleh Saiko yang menarik tangan Mutsuki.
"Ayo kita makan malam!makanan Maman malam ini pasti lebih lezat"Ajak Saiko riang membuat Mutsuki semakin bingung.
Haise pun terlihat begitu menikmati memasak makanannya lebih dari biasanya, terlihat sejak tadi Haise bersenandung kecil sambil tersenyum-senyum.
Begitu karinya matang, Haise langsung nenghidangkannya dengan cekatan.
"Jaa itadakimasu~"Ucap Saiko langsung melahap karinya, sedangkan Mutsuki masih saja penasaran melihat keanehan Haise hari ini.
"Psst Shirazu"
"Hmm?"
"Ada apa sebenarnya dengan sensei hari ini?"Tanya Mutsuki, Shirazu terkikik.
"Dia tadi mengajak kencan Touka-san dan gadis itu menerimanya"
*Deg*
Seketika itu Mutsuki langsung bangkit mendengarnya.
"Mutsuki kau mau kemana?"Tanya Haise, Mutsuki tidak menjawab dia langsung menuju kekamarnya dan membanting pintunya.
*Brak*
"Mutsuki?"
-o0o-
Haise begitu gugup hari ini, sedari tadi Haise sibuk mengamati penampilannya didepan kaca, Haise pun melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Sudah pukul setengah 9 seharusnya aku segera bergegas"Pikir Haise segera menghentikan sebuah taxi.
Hari ini Haise mengenakan kemeja hitam berkaus putih dan celana hitam panjang, itu adalah hasil dandanan Saiko yang masih saja molor pagi itu sedangkan Shirazu sedang keluar dengan Urie untuk membeli isi kulkas dan Mutsuki masih saja mengurung diri dikamar.
Begitu sampai Haise berpikir untuk membeli sekaleng kopi hitam dingin.
"Touka-san blum-"
"Haise-san!"
Otomatis Haise langsung menoleh kearah sumber suara itu begitu Haise mengetahui siapa yang memanggilnya wajahnya langsung bersemu malu melihat betapa cantiknya Touka hari ini, gadis itu mengenakan dress putih dengan high heels putih, simple tapi terlihat elegan.
Touka tersenyum mendekati Haise.
"Sudah lama menunggu?"
Haise menggeleng.
"Kenapa kau melihatku begitu? Apa aku terlihat aneh?"Tanya Touka memiringkan kepalanya, Haise mengalihkan wajahnya sambil menggaruk pipinya dengan telunjuknya seperti biasa.
"Yaaa, kau terlihat sangat cantik hari ini ja..jadi.."
Touka tersenyum malu lalu menggandeng tangan Haise.
"Tou..ka-san?"
"Ayo kita jalan-jalan, aku tidak sabar kencan pertamaku.."Ajak Touka tersenyum riang, membuat Haise ikut tersenyum walau gugup.
Sorenya..
Matahari sudah mulai tenggelam membuat pemandangan sore itu indah sedangkan Touka & Haise sedang duduk direrumputan melihat pemandangan sunset yang indah itu.
"Terima kasih untuk hari ini Haise-san"Ucap Touka tulus.
"Ah sama-sama, apakah kau senang?"
Touka tertawa kecil lalu mengangguk.
"Souka, syukurlah kalau begitu"ucap Haise lega, angin berhembus lembut menerpa rambut kedua insan itu, Haise mengepalkan tangannya dia yakin hari ini Haise harus mengungkapkannya.
"Touka-san?"
"Hmm?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu"
"Apa?"
Haise tersenyum memegang kedua tangan Touka.
"Touka-san aku.... Aku suka padamu"
Sejenak suasana menjadi sunyi, tak ada jawaban hingga akhirnya terdengar suara isak Touka.
"Touka-san?Kau tidak senang?"
"Aku..aku.. Senang sekali Haise-san...tidak maksudku.."
Touka memandang lekat-lekat Haise lalu tersenyum.
"Kaneki..".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Moon Prince
RomanceTouka bingung bagaimana harus menghadapi Kaneki karena hubungan mereka yg menurutnya rumit. Kedatangan Kaneki secara tiba-tiba membuat gadis berambut pendek model emo itu terkejut, namun laki-laki berambut putih itu masih saja dingin seperti dulu...