17:Haise plan

1K 64 18
                                    

Hari ini pun setelah meminum kopi buatan Touka, dia langsung berjalan pulang dan memasak sarapan seperti biasa untuk ke-4 anak buahnya.
Haise cukup senang melihat Mutsuki sudah sedikit mau bercanda lagi dengan teman-temannya, tidak seperti beberapa hari lalu yang hanya memajang wajah muram saja dan Urie sesekali juga ikut berbincang dengan mereka walau masih dingin dan irit bicara seperti biasanya.

Haise berdehem cukup keras hingga semua langsung menghentikan kegiatan saling jahil satu sama lain mereka (Kecuali Urie) lalu menoleh kearah Haise yangmemajang wajah serius.
"Ada yang ingin kukatakan"
"Apa Sass-san mau membahas soal pernikahan kalian? Tentu saja kami merestuinya"
*Bletak*
Haise menjitak kepala Shirazu hingga akhirnya Shirazu mengaduh kesakitan tampaknya kali ini Haise sedang benar-benar serius.
"Sensei ma..mau bilang apa?"Tanya Mutsuki hati-hati, Haise menghela nafas lalu menatap satu per satu anak buahnya.
"Aku tidak tau bisa mengandalkan kalian atau tidak tapi..."
Haise berusaha mencari kalimat yang enak untuk diucapkan.
"Aku akan menginap dikafe Touka-chan selama 3 minggu karena-"
"Aku tahu Sass-san mau berlatih agar nantinya saat menikah tidak canggungkan?"
*Bletak*
"Dengarkan aku dulu Shirazu!"
Shirazu hanya cengengesan ditegur oleh Haise untuk kedua kalinya.
"Aku harus menyelidik banyak hal disekitar kafe itu, jadi aku harus berfokus pada sekitar tempat itu"Jelas Haise sedikit kesal dengan Shirazu.
"Lalu sensei ingin mengandalkan kami apa?"
Haise tersenyum.
"Kalian tidak sadar ya? Selama 3 minggu tidak disini itu berarti semua pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab kalian"
"Eh?!?"
Haise tertawa melihat ekspresi anak buahnya yang terkejut bukan main (Kecuali Urie) dan yang paling terkejut adalah Saiko.
"Ja..jadi siapa yang akan memasak??"
Tanya Saiko panik, Haise kembali tertawa mendengar pertanyaan Saiko yang menurutnya lugu sekali.
"Tenang saja aku sudah mengajarkan beberapa resep pada Urie-kun semalam, jadi kalian tinggal bagi tugas untuk bersih-bersih rumah saja hahaha"
"Maman!!"
"Sass-san!!"
"Sensei!!"
Haise semakin tertawa terbahak-bahak mendengar anak buahnya meneriaki dirinya dengan berbagai nama.
-o0o-
Haise sudah membagi tugas bersih-bersih mereka secara adil dan yah..
Sialnya Saiko justru mendapat tugas untuk membangunkan mereka dipagi hari dan Shirazu yang bertanggung jawab agar mereka tidak sampai telat sampai kantor serta mengatur jadwal mereka agar tidak kacau.
Mutsuki ditugasi untuk mengingatkan untuk menyapu aprtemen setiap sorenya dan mencuci pakaian mereka termasuk menjemur dan melipatnya dengan bantuan Saiko.
Awalnya Haise berpikir betapa kejamnya dia tapi jika dipikir-pikir lagi hal itu berguna melatih mereka agar bertanggung jawab, apalagi Haise selalu memegang penuh taanggung jawab apartemen mereka.
Kali ini Haise ingin melihat seberapa bertanggung jawab anak buahnya itu.
*cring*
"Oh Haise Okaeri..."
Haise tersenyum melihat Touka.
"Tadaima, Touka-chan apakah kau masih sibuk??"
"Umm tidak kenapa?"
"Aku perlu bantuanmu"
Haise menarik tangan Touka lalu mengajaknya masuk kedalam ruangan "Staff Only".
"Ada apa Haise?"
"Ini soal penyelidikanku, aku ingin kau membantuku mencari tahu tentang ghoul bernama Takizawa dan Amon"
"Takizawa? Amon? Kenapa tiba-tiba begini?"
"Ingatanku belum pulih sepenuhnya jadi aku butuh lebih banyak petunjuk untuk membongkar semua ingatanku"
"Itu terlalu berbahaya Haise!"
"Tapi, aku benar-benar membutuhkan petunjuk! Onegai Touka-chan!"
Touka memalingkan wajahnya lalu menghela nafas.
"Yang kutahu Takizawa dan Amon sudah termasuk ghoul level SS dan yaa memang benar mereka adalah mantan anggota CCG, ditambah lagi Takizawa adalah Ghoul yang brutal! Dia tak pernah segan menyiksa mangsanya sembelum menghabisinya"Cerita Touka dengan sedikit gemetar, Haise menyentuh pundak Touka untuk menenangkannya.
"Selain itu apa yang kau tau?"
"Apakah kau sudah ingat soal Amon?"
"Sedikit, yang kuingat akulah orang yang membunuhnya"
"Haise, aku tahu orang yang akan mengetahui hal ini lebih banyak daripada aku"
"Siapa?"
"Adikku, Ayato"
"Berarti aku harus keAogiri lagi?"
Touka mengangguk ragu-ragu, Haise tersenyum mengelus kepala Touka.
"Daijoube, aku akan baik-baik saja kok, aku cuma akan bertemu dengan Ayato kok"Hibur Haise, Touka mendongak tersenyum menatap wajah Haise.
"Haise ada yang ingin kuberikan padamu"
"Nani?"
Touka masuk kekamarnya lalu keluar lagi membawa uang yang 3 hari lalu dia hitung dan menyodorkan kepada Haise.
"Ini untuk apa Touka-chan?"
"Baka!Tentu saja, untuk tambahan uangmu"
"Uangku?"
Touka tersenyum dengan wajah merona yang membuatnya bertambah cantik sekali.
"Aku jarang menggunakan uangku, jadi aku berpikir untuk memberikan tabunganku selama 4 tahun ini untuk tambahan membeli tanah dan membangun rumah kita kelak"jelas Touka, Haise tersenyum mendengar penjelasan Touka.
"Arigato na Touka-chan!"
-o0o-
Haise sudah berhasil membeli tanah bekas Anteiku dan untuk beberapa hari kedepan Haise akan mengerjakan desain rumahnya serta mengurus rumor aneh tentang Half Ghoul yang menarik perhatiannya.

Haise berpikir mungkin kasusnya sama dengan Kaneki yang sekarat saat diserang ghoul dan akhirnya menjadi ghoul karena transplatasi organ padanya.
Apakah mungkin Takizawa dan Amon juga seperti itu?

Itu artinya...

"Pasti ada orang yang melakukan percobaan transpaltasi organ, siapa pun orangnya itu pasti-"

*Srek*
*Blar*

Haise melompat menjauh karena tiba-tiba ada yang menyerangnya dengan Kagune.
"Nekat sekali dia menyerangku ditempat seumum ini"
Haise mendengar suara gadis yang tertawa membuat Haise penasaran mencari sosok sumber tawa misterius itu.

"Dia datang..."gumam gadis itu tersenyum.
*srak*
"Kau! Siapa kau!!"
Gadis itu tersenyum misterius.
"Kaneki-san, kau tidak ingat aku ya?"
Haise mendecih pelan.
"Kau Etokan? Anggota Aogiri One Eyed Owl!!"
Eto tertawa mendengar ucapan Haise.
"Waaa Kaneki-san kau benar sekali, kau tau sejak kau pergi dari Aogiri-"
*Blar*
"Kau terlalu cepat Kaneki-san! Aku belum selesai bicara dan aku tidak suka disela"
"Cih menjauh kau dariku!!"
Eto yang awalnya berpindah dibelakang Haise langsung berpindah menjauh menghindari quinque Haise.
"Kaneki..chigaun da? Haise-san lain kali aku ingin bermain denganmu tapi sepertinya Haise-san sedang sibuk, Jika seperti itu aku pergi dulu Jaa mata ne Haise-san"
Eto melompat kebelakang semak belukar saat Haise mendatanginya gadis itu sudah tidak ada.
"Eto..sepertinya dia akan masuk daftar penelitianku juga"pikir Haise lalu melanjutkan perjalanannya untuk meneliti keadaan sekitar Anteiku.
Beberapa hari ini pun Haise mengingat tentang Hide, Haise sedikit sedih mengingat apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
"Wah..kebetulan sekali aku ingin bertemu denganmu Sass-san!"
Haise menoleh mendengar suara yang tidak asing ditelinganya.
"Shirazu-kun?Ada apa?"
Shirazu melirik kekanan dan kiri lalu mendekatkan mulutnya ditelinga Haise.
"Aku menemukan berkas tentang Kaneki dan Amon"
"Eh?!".

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang