part 4

3.8K 408 10
                                    

June membasuh bibirnya dan berusaha menetralkan degupan jantungnya. Dia mengetok pintu itu dan langsung membukanya meskipun tak ada balasan.

June mendongak lalu perlahan mendekat ke arah tempat tidur yang ada di tengah ruangan.

"Lisa..."

June mendudukan dirinya di kursi sebelah tempat tidur itu.

Tangannya terjulur mengelus rambut gadis yang tertidur pulas di tengah kasur rumah sakit.

"Lisa, aku bawa bunga yang kamu minta"

June melirik tangan kanan Lisa yang tertanam impus, "Maaf ya aku baru bisa dateng, abisnya sibuk sih"

June tau, gadis itu tertidur dia juga tau gadis itu pasti tidak mendengarnya tapi dia lebih suka seperti ini. Datang saat gadis itu tidur dan menunggunya bangun.

June menggenggam tangan gadis itu lalu membawa kedepan bibirnya dan menciumnya lembut. June lalu meletakan tangan gadis itu ke posisinya semula dan ikut tidur sambil menggenggam tangannya.

****

Hanbin mendengus kesal karena teman temannya tak kunjung membiarkannya memutuskan video call itu. Dengan Hanbin yang hanya memakai celana pendek dan rambut acak acakan dan teman temannya yang sedang asik clubbing.

"Jadi gue nunggu kalian clubbing gitu?"

Layar laptop Hanbin yang semula menampakan ketiga temannya malah berubah menjadi wajah cowok bergigi kelinci. "itung itung ngobatin kangen clubbing lu bin!"

"Sinting!" umpat Hanbin yang sudah tak tahan. Ya kan dia pengen juga. Karna malas cowok itu menutup laptopnya dan langsung tertidur.

****

"Bii~~"
Hanbin mencuatkan bibirnya, sekarang dia berusaha merayu bi siti untuk mengantarnya ke Danau.

"katanya aden udah pernah kesana"

Hanbin menghentakan kakinya seperti bocah yang kesal. "ya kan Hanbin lupa bii. waktu itu cuma jalan jalan doang terus ketemu danau"

"Yaudah aden tinggal jalan jalan lagi terus danaunya ketemu"

"Lah bibi ihh" Hanbin langsung keluar, padahal dia bertanya baik baik loh danaunya ada dimana tapi si bibi malah gamau ngasi tau.

Hanbin menyusuri jalan, kembali mengingat ingat jalan mana yang dia lalui kemarin dan akhirnya dia menemukannya. Raut wajah hanbin menyayu melihat tempat duduk yang dia dan gadis itu duduki dua hari yang lalu kosong. Bodohnya dia mengharapkan bisa melihat gadis itu lagi.

Hanbin terduduk dan terdiam disana cukup lama sampai seseorang menepuk punggungnya. Dia menoleh dan senyumnya seketika mengembang.

"haii" Sapa Hanbin ramah, matanya tak henti menatap gadis itu berpindah dari di belakangnya menjadi duduk di sebelahnya.

"Hai. Kamu kesini mau liat senja atau ketemu aku?"

Bola mata Hanbin melebar mendengar pertanyaan tiba tiba gadis itu. Hanbin sangat menyayangkan karena kedatangannya kesini itu karena mencari dia.

"Dua duanya hehe"

Gadis itu menganguk mengerti dan selanjutnya keheninan menyapa mereka.

"Lo juga kesini sekarang apa artinya lo pengen liat gue?"

Gadis itu terkekeh, lalu menggeleng "aku emang tiap hari kesini"

Rasanya Hanbin mau tenggelem di danau aja saking malunya. hhhhh

"Mau nemenin liat sunset disini?"

Hanbin dapat melihat gadis itu mengangguk lalu dalam hati Hanbin bersorak senang.

"Gue baru disini, cuma dua bulan sih tinggal berapa minggu lagi" Ucap Hanbin duluan memulai percakapan membuat gadis itu sedikit melirik kearahnya.

"Mama gue nikah lagi dan papa baru gue itu punya anak seumuran gue"

Gadis itu tersenyum, "bagus dong kamu jadi punya temen"

"Tsk. dia ngajak gue ribut mulu mama papa selalu bangga banggain dia. Ya emang sih di gue ga ada yang bisa dibanggain selain hobi gue yang suka clubbing" Ucapnya terus bercerita

entah darimana dirinya tertarik bercerita entah untuk melampiaskan kekesalannya pada keluarganya atau ingin memancing gadis itu bersuara.

"percaya gak kalo gue sering kabur? dan tiap gue kabur abang gue selalu aja bisa nyari gue dan akhirnya gue di seret ke rumah"

Gadis itu terkekeh, "Aku juga sering kabur, hampir tiap hari malah. Aku kabur pasti kesini tiap jam 3-6 hihi"

Hanbin menatap gadis itu bingung. "ya kalo kabur mah engga pulang lagi"

"3 jam ninggalin kamar udah aku anggep kabur dan yang lain pasti pada nyariin"

Hanbin semakin bingung, lebih nggak mengerti. "terus sekarang ini lo lagi kabur?"

"No, semuanya udah pada tau aku suka kesini jadi kalo jam 6 belum balik ya dicari kesini"

Hanbin terkekeh sepertinya gadis disebelahnya ini sangat disayang orang tuanya.

"By the way, kita belum kenalan. Gue Hanbin" Hanbin menjulurkan tangannya sambil menatap gadis itu penuh harap. Cukup lama gadis itu menatap Hanbin sampai akhirnya dia menyambut uluran tangan Hanbin.

"Aku Lisa"

[TBC]

:)
give me vote and comment hehe

[3] An Angel || Hanlis || End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang