Hanbin mengerang kecil saat kepalanya terbentur meja ketika mengambil jamnya yang jatuh.
"eh! apaan nih?" Hanbin mengambil kotak berukuran kecil yang berwarna biru yang dia lihat di bawah mejanya lalu membukanya.
"Oh disini toh! gue bingung nyari dimana" Hanbin tersenyum senang saat tau isi kotak itu adalah gelang gelang mutiara pemberian papanya.
Aneh bukan, padahal dia cowok tapi malah dikasi gelang. terlebih lagi itu gelang perempuan.
Tatapannya menyayu, dia jadi teringat pada ayahnya. Hanbin menyunggingkan senyuman dan memakai gelang itu walaupun dia terlihat seperti wanita jadi jadian hanya kurang dia memakai rok dan heels.
Dia menghela nafas dan berjalan keluar kamar, ini udah jam 3 dia mau makan dulu baru ketemu Lisa.
"Bibi masak apaan?" tanyanya saat memasuki dapur.
Hanbin menyender pada meja pantry sambil menatap bi siti yang menyiapkan makanan. "Bi, hanbin pengen pulang kerumah deh. Bosen tau disini, kalo disana kan bisa ke club, nongki sama temen temen, lah disini cafe aja jauh"
Bi siti mengalihkan pandangannya kearah Hanbin, awalnya ingin menjawab pertanyaan tuan mudanya itu namun tatapannya malah teralihkan pada gelang yang sedang terlilit di tangan Hanbin.
"Tuan muda kayak cewek aja pake gelang"
Alis hanbin terangkat, dia mengangkat tangannya tinggi tinggi. "ini? Ini mendiang papa yang ngasi, gue bawa ini kemana mana tapi nggak pernah dipake dan waktu sampe sini lupa naruh dimana"
"Tapi kok kayak gelang cewek ya den,"
Hanbin mengangkat bahunya, "gue aja baru kali ini pake, gatau papa yang ngasi"
"Mending kasi nona yang aden ceritain aja yang sering aden cariin di danau itu. Aden suka kan sama dia? kasi aja atau sekalian resmiin"
"....ha?....." Hanbin mengerjap, ya nggak ngerti.
"Ya siapa tau aja mendiang papanya aden ngasi gelang itu untuk pacar aden nanti"
Senyum hanbin mengembang, "Ih bibi kok pinter sih?"
kenapa gue nggak pernah kepikiran sampe sana ya?
*****
Lisa duduk diam, tadi pagi dia harus cek up. Sangat melelahkan baginya.
"Sus, jadi kapan Lisa bisa pergi? ini udah jam 4"
"Emang mau ketemu siapa sih Lisa? pacar?"
Lisa menunduk malu, "suster apasih sok tau, cuma temen kok"
"Kalo gitu pacarnya Lisa Mas June ya?"
Lisa terkekeh, "Kak June? ih mana mau dia sama Lisa. Udah ah lama entar dia keburu pulang"
Lisa berjalan keluar sementara suster itu hanya diam. Lisa dan segala keinginanya tidak bisa di tentang.
Lisa berjalan santai, dengan sendal jepit celana panjang dan baju kaos biasa. Baju rumah sakit? Lisa jarang menggunakan baju itu.
Senyum Lisa mengembang ketika melihat punggung Hanbin. Dia berjalan mengendap berniat mengejutkan cowok itu namun saat tangannya sudah terjulur dan ingin menyentuh punggung Hanbin, cowok itu berbalik membuat Lisa memekik terkejut.
"Fail, hahahaha"
Lisa memajukan bibir bawahnya dan dengan cepat duduk di sebelah Hanbin.
"Lisa...."
Lisa diam, dia kesal.
"Lisaaaa"
Lisa hanya melihat ke depan tanpa melihat kearah Hanbin sampai Hanbin menarik tangan kanannya Lisa tetap diam.
"Gitu doang ngambek. Nih liat, cocok di tangan lo, makin cantik"
Lisa menoleh kearah tangannya dan mengangkatnya. Tangannya yang awal kosong sekarang terhiasi gelang berwarna keemasan yang di tengahnya terdapat 3 mutiara kecil.
Lisa terpana, hanya satu kata yang biasa dia ucapkan saat ini. "beautiful"
Lisa mengarahkan pandangannya ke arah Hanbin dan tersenyum senang. "Ini bagus banget Hanbin"
"Gelang yang indah untuk gadis cantik"
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] An Angel || Hanlis || End.
Cerita PendekGadis misterius berparas cantik seperti bidadari menarik perhatian Hanbin ditambah mereka pertama kali bertemu di tempat yang indah. Perlahan tapi pasti gadis itu adalah sumber kebahagiaan Hanbin. [142 in short story]