Hari ini, disinilah Hanbin berakhir setelah bertarung dengan ego dan pikirannya semalaman. Cowok itu tidak pulang, dia menginap di markasnya bersama dengan bobby dan Jinhwan.
Hanbin menarik nafas panjang, tidak pernah terlintas barang satu detikpun tempat ini di benak Hanbin.
Perpustakaan.
Bukankah dia sudah gila? Hanbin yang terkenal dengen ke alergiannya terhadap buku sekarang malah menginjakan kakinya di perpustakaan yang berisi ratusan buku.
Mungkin memang susah, tapi ini demi Lisa.
Benar kata pepatah, love changes everything.
Hanbin mendekat, dia menuju ke salah satu rak. matanya menelusuri judul judul buku yang terpajang disana.
Hanbin adalah jurusan IPA, kalau soal biologi Hanbin jagonya tapi pas bangian reproduksinya doang.
cowok itu mengambil acak dengan cara cap cip cup lalu beberapa detik kemudian di tangannya sudah terisi dua buku.
Hanbin mencari tempat duduk lalu membuka buku itu, hanya membolak balikan halamannya tanpa membaca untuk melihat apakah hanya ada tulisan atau gambaran.
'damn tulisan semua kagak ada ye yang isi gambar?'
Hanbin sudah membulatkan tekadnya. Sekarang dia bukanlah Hanbin yang dulu yang hobinya adalah clubbing dan menghabiskan waktu dengan hal yang tidak menguntungkan.
Mulai detik ini, hanbin mendapatkan kembali semangat hidupnya.
Usaha tidak pernah menghianati hasil bukan?
****
outflit biasa, hampir tergolong pakaian rumahan namun siapa sangka dia adalah agen rahasia
Bukan agen rahasia yang menajalankan misi khusus. Cowok itu hanya bertugas mengawasi Hanbin dan menjaga cowok itu agar tidak lecet sedikitpun.
To : Bossss
massage : keajaiban yang langka, tuan Hanbin pergi ke perpustakaan.
Mungkin lebih tepat di sebut mata mata. Orang itu diutus dan dibayar oleh mama Hanbin. Percaya atau tidak dia melakukan ini sejak Hanbin kecil.
Dari cowok itu SD sampai SMA sekarang, mamanya tidak pernah tidak memantau Hanbin.
Walaupun dia tidak bisa memberikan kasih sayang seperti layaknya ibu ibu lain setidaknya dia mengatahui apa saja keseharian Hanbin dan menjaga Hanbin dari hal yang tidak diinginkan. Dan salah besar bahwa dia tidak tau apa apa tentang Hanbin.
****
"Woho, si boss balik nih"
Suara sorak riuh menghiasi kelas 12 itu. Bukan hanya teman teman cowoknya tapi para gadis gadis juga bersorak.
Hanbin sangat terkenal, temannya dimana mana. Jangan tanya bagaimana para gadis gadis di sekelilingnya. Mereka melakukan segala hal agar dapat menarik perhatian Hanbin. Seperti sekarang ini mejanya di sekelilingi gadis gadis kepo yang ingin mencari muka dengannya.
"Hanbin gimana ih tinggal disana enak nggak?"
"Hanbin disana nggk sakit kan? abis kan beda banget sama yang disini."
"Hanbin, sayang banget tau kamu nggak ada kita sekelas trip bareng"
"Tapi aku nggk ikut trip loh hanbin, biar sama kayak kamu"
"Hanbin kok diem aja sih? lagi nggk mood ya? yuk jalan biar moodnya naik"
Hanbin hanya bisa menghela nafas, dia hanya tinggal disebuah desa bukan tinggal di penjara.
"Iya makasi ya perhatiannya, sekarang kalian baik gih ke tempat masing masing gue mau tidur." Hanbin tersenyum lembur dan itu berhasil membuat para gadis gadis itu kembali ke tempat mereka dengan pipi merah merona.
Jangan tanya kenapa, karna itu pasti disebabkan oleh senyum manis Hanbin.
"Kamana lu kemaren? baru gue mau ajak ke club lagi" bobby duduk di meja depan Hanbin sambil menghadap ke arah cowok itu. Sementara Jinan, temannya satu lagi hanya berdiri sambil tangannya dimasukan ke kantong celana.
Hanbin menggeleng, "gue mau tobat, capek jadi troublemaker ."
Jinan berdecak, menendang kecil meja Hanbin. "Yakin gue baru lo megang buku tu buku langsung angus! kan hobi lo bakar buku bukan baca buku"
Bobby mengangguk, "mending si dari pada hobinya makan buku dikira sapi kali ya."
"Sapi makan rumput bego bukan buku!" Hanbin hanya bisa menghela nafas. Yang terpenting niatnya sudah terkumpul.
Dia hanya ingin Lisa. Tapi Lisa ingin dia berubah menjadi lebih baik.
Jadi tujuan utamanya adalah berubah menjadi Hanbin yang lebih baik dan membuat Gadis itu menjadi miliknya.
Milik Hanbin seorang.
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] An Angel || Hanlis || End.
Cerita PendekGadis misterius berparas cantik seperti bidadari menarik perhatian Hanbin ditambah mereka pertama kali bertemu di tempat yang indah. Perlahan tapi pasti gadis itu adalah sumber kebahagiaan Hanbin. [142 in short story]