"Kak June!!"
June tersentak, hampir saja membuang lembaran sketchbook itu saking terkejutnya. Suara cempreng itu membuat dia bersunggut kesal namun juga merasa senang.
"Jarang banget sih kesini, kenapa?"
Lisa mendekat, lalu duduk di atas tempat tidurnya sedangkan June mengambil tempat duduk disebalah ranjang rumah sakit itu."Siapa nih yang buat?"
Lisa tersenyum malu, dia bahkan mengulum bibirnya agar tidak terlalu terlihat bahwa dia senang. "dari temen aku"
June mengangkat satu alisnya menandakan dia ingin penjelasan lebih lanjut. "Temen yang mana?"
Lisa menoleh dia sedikit mengerutkan dahi melihat ekspresi June saat ini. "yang aku ceritain waktu itu, kenapa?"
June mengangguk lalu memalingkan wajahnya, "udah makan?"
Lisa mengangguk semangat, "Udah, tadi di bawain dia juga"
June mengambil sekotak ayam goreng yang dia bawa, "oh ya? kakak jadi pengen tau siapa nama cowok itu"
Lisa tersenyum malu malu, sedikit menunduk "namanya itu———"
"Hai Lisa"
Perkataan Lisa terpotong, dia melihat kearah pintu dan senyumnya langsung mengembang. "Tantee!!"
"Hai aduh kayaknya lagi seneng ini mukanya cerah gitu,"
June berdiri, sedikit membungkuk memberi salam, "halo tante,"
Hai june makasi ya udah sering sering jengukin Lisa, kamu jadi repot gini kan"
June menggeleng sedikit merasa canggung, baru kali ini dia berbicara langsung dengan tantenya Lisa. "nggak apa kok tante, seneng juga punya temen kayak Lisa."
"Loh cuma temen? bukan pacar?"
Lisa membulatkan mata, kaget dengan perkataan tantenya yang tiba tiba. "Tante ih! maaf ya kak tante aku emang gini nanyanya suka to the poin"
June menggaruk tengguknya, dia benar benar merasa sangat canggung. "kalo gitu saya duluan ya Lisa, tante"
"Kok pulang sih? kita belom ngobrol banyak loh"
"Nggak apa kak, kak June pasti punya kesibukan sendiri tante."
June mendekat pada Lisa, mengacak rambut gadis itu. "Jangan nakal nakal, minum obatnya juga jangan bolong bolong"
Lisa mengembungkan pipinya, "udah kayak dokter aja,"
"Saya duluan ya tante, bye Lisa,"
Selepas kepergian June, Lisa menatap tantenya dengan datar. "Tante dara, kak June cuma temen kok"
Tante dara duduk disebelah ranjang Lisa, "pacar juga nggk masalah kok buat tante"
Lisa mengecurutkan bibirnya, merasa kesal juga akhirnya dia lebih memilih diam.
"Eh dari siapa Lisa? gelangnya bagus"
Lisa sedikit tersentak saat tiba tiba tante dara memegang pergelangan tangannya guna melihat gelang yang terlilit di tangannya.
"eh ini dari temen tente," jawab Lisa sambil senyum senyum sendiri.
"temen atau temen? tapi temen yang mana sih? kok tante gatau ya? pasien rumah sakit ini juga?"
Lisa menggeleng, "kita baru ketemu beberapa minggu yang lalu tante di taman, semenjak itu jadi ketemu tiap hari,"
Tante dara mengerutkan keningnya, "Tiap hari?"
"Iya bahkan nih ya Lisa dibuatin sketsa wajah terus pernah dimasakin di buatin flower crown juga."
Tante dara terdiam sebentar, lalu senyum devil terukir. "cowok ya? kenalin sama tante dong,"
"apaan sih tante cuma temen,"
"Iya temen tapi demen ya,"
Lisa menunduk malu. Dia tidak bodoh. Dia akui jantungnya berdetak 2x bahkan 3x lipat saat di dekat Hanbin. Bahkan tanpa sadar cowok itu yang membuat dia selalu semangat.
Tapi Lisa tidak yakin apakah ini karena dia menyukai cowok itu atau karena merasakan nasib yang dialami Hanbin sama dengan dirinya.
"Namanya siapa si? tante jadi kepo"
Lisa tersenyum malu malu, "namanya Hanbin tante,"
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] An Angel || Hanlis || End.
Cerita PendekGadis misterius berparas cantik seperti bidadari menarik perhatian Hanbin ditambah mereka pertama kali bertemu di tempat yang indah. Perlahan tapi pasti gadis itu adalah sumber kebahagiaan Hanbin. [142 in short story]