Lisa mengecurutkan bibirnya, menatap sketsa wajahnya dan hanbin dengan tatapan sedih.
"Kamu kangen dia?"
Lisa menoleh dan menatap Tante dara tajam, "tante nggak usah sok tau deh"
Tante dara tertawa, "terus kalo nggak kangen ngapain itu diliatin terus terusan? oh tante tau kamu nggak suka ya? mau tante buangin? sini sini"
Lisa menjauhkan barang barang itu dari tantenya dan memeluknya erat, "enak aja! ngapain dia buang lagian sayang, bagus gini gambarannya."
"Gambarannya yang bagus atau karena pemberian Hanbin?" Tants dara menatap Lisa sambil menaik turunkan alisnya, berusaha menggoda Lisa.
"Tante apaan sih, Lisa mau bobok ah" Lisa menarik selimutnya namun tetap memeluk sketsa wajahnya. Beberapa detik kemudian dia terbangun membuat tante dara sedikit terkejut.
"loh kok bangun lagi? pasti abis ngayal ketemu Hanbin ya?"
Lisa mendengus sebal, dia meraih obatnya yang berada di meja sebelahnya. Mengambil beberapa butir obat lalu meminumnya dengan sekali teguk.
Tante Dara terbengong, dia jarang melihat Lisa ingat minum obatnya biasanya harus diingatkan oleh suster terlebih dahulu.
"loh kok tumben sih inget minum obat?"
Lisa tersenyum sumringah, "biasanya tiap malem lisa kebangun karena sakit terus mimpiin Hanbin jadi kepotong. Makanya Lisa minum obat biar kalo entar mimpi jadi nggak ke ganggu"
"Aduh keponakan tante udah main cinta cintaan nih, aduh tante tunggu kabar baiknya deh"
***
Hanbin menatap kedua temannya itu sambil menggeleng geleng.
Bobby terkekeh, "kenapa lo? mau? nih" ucapnya sambil menyodorka segelas minuman beralkohol yang Hanbin yakin bukan beralkohol rendah. Dia tau bener bagaimana bobby.
"Udah lah biarin aja tuh si gitong mabuk! seneng nggak lo balik lagi?"
Hanbin hanya mengangguk, "biasa aja, nggak ada yang spesial,"
"Woho, Bos Hanbin ada apa gerangan? tampaknya pangeran kegelapan ini sudah menemukan putri cahayanya" Ucap Bobby mulai ngelantur akibat banyaknya alkohol yang dia minum.
Jinan manabok bobby, menyuruh cowok itu untuk tidak ikut campur.
"Soal tu cewek gimana?"
Hanbin mengangkat bahunya, "gue harus berubah, gimana caranya? gue bukan spidermen ironmen atau captain amerika anyink"
"Bukan berubah gitu bego, kalo mau ngancurin dunia mah bukan gitu caranya. Nih ya dimana mana cewek itu maunya cowok yang baik baik, alim, ganteng, pinter. Ya kurang lebih kayak abang lo, June"
Hanbin mengangguk, "itu salah satu alasan lo jomblo sampe sekarang ya,"
"Bangke kok jadi gue yang kena sih,"
Hanbin melirik ponselnya yang sedang dia silent agar kegiatannya ini tidak terganggu.
"Mampus, mama papa June hahaha" Ucap Jinan sambil membaca beberapa kata yang biasa mata dia tangkap.
Hanbin memilih mematikan ponselnya daripada menjadi tambah pusing memikirkan semuanya ini.
****
Lisa turun perlahan dari tempat tidurnya, dia berjalan sedikit berjinjit agar tidak membangunkan Tantenya. Dia mengambil sebuah buku yang ada di salah satu lemarinya.
Buku pemberian Hanbin.
Lisa kembali naik ke tempat tidurnya dan terduduk sambil menyender pada kepala tempat tidurnya.
Gadis itu tidak bisa tidur, dia memikirkan Hanbin. Belum sehari mereka tidak bertemu namun Lisa sudah gelisah seperti ini. Lalu bagaimana caranya Lisa hidup kalau jauh dari cowok itu?
Today,
when u leave me, hanbinLangkah kaki yang sunyi senyap
seakan membawa ku terbang ke angkasa
melihat bagaimana indahnya dunia dari atas sana.
Tempat indah tanpa kepalsuan, tempat nan indah tanpa ke pura puraanMimpi yang terlintas hampir setiap malam.
Mimpi yang kadang menakutkan bagiku
Mimpi tentang bagaimana akhirnya aku meninggalkan semuanya.Pada akhirnya pikiran ku akan kembali padamu
Walau otak menolak hati tidak bisa berbohong.
Sebagaimana semuanya berjalan
seperti itu aku akan menunggumu
meski aku tak yakin berapa lama lagi waktu ku yang tersisayour lisa
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] An Angel || Hanlis || End.
Short StoryGadis misterius berparas cantik seperti bidadari menarik perhatian Hanbin ditambah mereka pertama kali bertemu di tempat yang indah. Perlahan tapi pasti gadis itu adalah sumber kebahagiaan Hanbin. [142 in short story]