I had a dream
We were back to seventeenIt Ain't Me
Selena Gomez ft. KygoEnjoy the ninth chapter😘
👓👓👓
Beberapa hari ini intensitas bertemu Mozza dengan Bhayang bisa dibilang cukup baik. Apalagi kalau bukan karena kaki Mozza yang kesleo.
Itu membuat Tari, mama Mozza meminta bantuan dari Bhayang agar menjemput sekaligus mengantar Mozza. Lain dari ojek lho!
Mendengar Mozza menggelinding dari tangga membuat Tari langsung pulang ke rumah hari Senin lalu. Tapi, sampai di rumah Mozza malah sudah berangkat sekolah. Dan pada akhirnya Tari hanya mengusap wajahnya yang sedari tadi panik dengan pasrah.
Selama 4 hari ini pula, Tari tak pernah mengunjungi butiknya terlebih dahulu. Ya, sebagai orang tua dirinya merasa khawatir. Apalagi Mozza sedang melaksanakan Penilaian Akhir Semester Ganjil.
Sepanjang hari setelah pulang sekolah, Mozza hanya bisa membaca buku pelajaran. Lalu jika ada acara musik favoritnya, Mozza akan berteriak memanggil Rade yang kadang-kadang kumat karena memakai kostum batman.
Kata Rade biar dia makin merasa jadi Super Hero. Kan keren?
Sayang, Rade jam segini belum pulang. Dan Mama sudah kembali bekerja di butik lagi. Jadi Mozza hanya menonton sendiri di ruang tv.
Ah ya! Papa Ganta tidak jadi pulang Rabu kemarin. Menurut obrolannya dengan Papa, pesawat yang akan beliau terbangkan terjadi kendala di bagian mesinnya. Belum lagi cuaca di Eropa yang sekarang sedang salju membuat delay penerbangan terus saja terjadi.
Mozza awalnya agak kesal dengan Papa. Tapi mau bagaimana lagi? Dia juga tidak bisa membuat Papa pulang hari ini. Memangnya mau pakai apa coba?
Di temani dengan pisang goreng dan milkshake choco oreo membuat mood Mozza baik. Di tambah dengan hawa segar akibat baru saja turun hujan. Mozza tak akan membicarakan petrichor karena Mozza tak tahu bagaimana aroma petrichor yang kata orang menenangkan.
Bosan dengan durasi iklan yang lebih lama ketimbang durasi acaranya, Mozza bangkit dan berjalan dengan agak tertatih.
Ya setidaknya Mozza sudah tidak meminta bantuan Bang Rade ataupun Bu Rih jika mau kemana-mana. Meskipun rasa nyeri tetap menjalar jika dia mulai melangkahkan kakinya.
Sampai di taman belakang rumah, Mozza duduk di sebuah bangku yang sengaja Papa cat warna-warni. Hawanya bertambah sejuk karena ada pohon mangga yang rimbun yang menaungi bangku warna-warni tersebut. Beberapa kali bahkan Mozza memetiknya sendiri dengan cara memanjat. Ya, memanjat pohon.
Iseng-iseng, Mozza membuka slidelock handphone berwarna gold miliknya, lantas membuka kamera.
Setelah selfie-nya dirasa cukup, Mozza memilih salah satu untuk ia post di akun instagram miliknya. Bahkan Mozza lupa kapan terakhir ia post foto di instagram.
GAMozza20
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE (Completed)
Teen Fiction"Kamu boleh pergi," Satu kalimat yang selalu teringat oleh Mozza. Satu kalimat yang akan selalu dia sesali. Boleh pinjam mesin waktu?