I've been hoping somebody loves you in the ways i couldn't
Somebody's taking care of all of the mess i've made
Someone you don't have to change
I've been hoping
Someone will love let me goLet Me Go
Hailee Stainfeld & Alesso ft. Florida Georgia Line & WattEnjoy the tenth chapter😘
👗👗👗
Hari Minggu yang ceria. Pagi tadi sudah joging bersama Papa, sarapan dengan soto ayam yang selalu jadi makanan favorit Mozza.Selama beberapa hari ini juga, Mozza sudah berlatih berjalan bersama Tari. Tari dengan suka rela meninggakan urusan butiknya demi Mozza yang kini tengah menatap takjub dirinya yang baru selesai memperagakan aksi model profesional.
"Besok nggak usah latian, Mama kira kamu udah cukup. Hwaiting!" Mama bahkan mengepalkan tangan ke udara memberi amunisi semangat pada Mozza.
Sementara Mozza mengangguk-angguk saja. Kalau Mama bilang sudah cukup berarti memang dia sudah agak bisa.
Hari masih terang. Matahari memancarkan sinarnya dengan gagah. Selesai latihan, Mozza bingung. Waktu luang hari ini ia gunakan untuk apa ya?
Mozza menggaruk kepala yang tidak gatal. Dia sudah berada di kamar. Awalnya hendak mengajak hangout para sahabatnya. Namun, mereka berhalangan semua. Eja yang sibuk ngurusin Pety, fyi, Pety adalah kucing anggora yang mirip warna bulunya mirip kebangetan sama Gardfield. Cuma bulu-bulunya saja yang lebih panjang dibanding si kucing bawel terkenal itu. Bahkan jika di perhatikan, muka si Pety juga hampir mirip sama Gardfield. Itulah yang membuat Mozza sayang juga pada Pety. Mozza adalah penggemar Gardfield nomor wahid.
Sahabatnya yang lain, juga melakukan kegiatannya sendiri. Dara nyalon bersama kakaknya yang kini juga masih kuliah seperti Rade. Sedangkan Sophie yang pergi ke luar kota sedari kemarin. Katanya mau menenangkan diri. Keluarga mereka pergi ke puncak Bogor. Mungkin malam ini baru pulang ke rumah.
Akhirnya yang Mozza lakukan hanya berguling-guling di kasurnya. Membuat sprei yang terpasang rapi berantakan kembali. Nanti gampanglah diberesin lagi.
Ponsel Mozza berdering membuat dia langsung bangkit dan melihat siapa yang menelponnya siang ini.
Rega is calling...
"Halo?"
"Lagi ngapain lo?"
"Nafas!" Jawab Mozza. Apa-apaan Rega nelpon?
"Dih biasa aja kali jawabnya." Dari seberang, terdengar Rega menghela nafas.
"Mau ngomong paan? Gue sibuk nih!" Oke, Mozza bohong. Tapi ini demi kebaikan bersama. Mau apa Rega menelpon? Hanya bertanya sedang apa? Rasanya agak ganjil sih.
"Halah, sibuk guling-guling di kasur aja bangga."
Klik
Mata Mozza spontan mendelik dan menutup telfon yang baru saja membuat dia waspada.
Mozza mengendap-endap ke jendela kamar. Lewat kacanya, Mozza mengintip ke halaman bawah.
Nggak ada motor si Rega.
Berarti tidak ada sesosok mahkluk hidup yang akan menganggu dia. Sudah cukup di sekolah Mozza terganggu dengan sikap sok pemimpin Rega.
Kembali ke kasur, Mozza mengecek beberapa Whatsapp yang masuk sehingga ponselnya berkedip-kedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE (Completed)
Roman pour Adolescents"Kamu boleh pergi," Satu kalimat yang selalu teringat oleh Mozza. Satu kalimat yang akan selalu dia sesali. Boleh pinjam mesin waktu?