Broken Heart

58 8 0
                                    

Dia punyaku bukan punyamu.


"Christy.." Teriak Rosetta di depan kelas. Christy berlari kecil menyusulinya. Dia tampak begitu sumringah hari ini. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sangat sangat sangat bahagia.

"Lo kenapa? Senyum-senyum terus. Kesambet apaan?" Ujar Christy cekikikan.

Rosetta menengok ke arah kanan-kiri, depan-belakang. "Mmmmm... gue mau cerita nih, tapi... jangan bilang siapa-siapa ya?".

"Ok."

"Gue..... jadian sama Andika. Anak orang kaya, dia udah kerja sama Ayahnya dikantor. Beda tiga tahun sama kita. " bisik Rosetta.

Christy menyingkir dari Rosetta karena merasa geli dengan bisikannya. "Geli ih, emang lo kenal dia dari siapa?"

Rosetta menundukkan kepala sembari memainkan jari-jari miliknya. "Sebenernya, udah dua minggu ini gue deket sama dia. Gara-gara gue kehujanan sehabis beli novel.".

"Mmmm... gitu ya. Kapan-kapan, tunjukkin dia ke gue ya Rose."

"Enak aja, nanti lo naksir dia lagi."

"Pede amat lo, cowok di dunia ini masih banyak tau. Gue cuma mau mastiin, dia baik nggak buat sahabat gue.."

Seseorang datang mendekati Christy. "Termasuk gue kan Neng." Timpal Rizal, cekikikan.

"Kampret lo Zal. Pergi sono!!"

"Aduh Eneng galak amat."

Christy mendorong tubuh Rizal yang tidak begitu besar dan bisa dibilang cungkring. Rizal & the genk-nya tak henti-henti menertawakan Christy.

Setelah sampai depan pintu kelas mereka, Rizal berpamitan dengan Christy. "Bye Neng. Muach." Rizal kiss-bye menghadap Christy. The genk-nya lagi-lagi menertawakan.

Christy menghampiri Rosetta lagi. "Huekk.. bacot banget tuh cowok."

Rosetta menepuk pundak Christy. "Chris, tadi kan lo pengen liat Andika. Gimana kalo kita dinner sama pasangan kita masing-masing." Tantang Rosetta.

"WHAT?!!"

'Mampus, gue harus pergi sama siapa?'

"Kenapa? Nggak ada pasangan ya?"

Setelah berpikir panjang, Christy menjetikkan jari telunjuknya. "Ada dong." Jawabnya cepat.

Rosetta menarik lengan Christy. "Siapa?"

Christy melepaskan tangan Rosetta. "Ada deh, kebanyakan kepo lo." Ujar Christy sembari masuk ke Kelas meninggalkan Christy.

Tiba-tiba ada chat dari Davidson. Mulut Christy menganga seolah tak percaya dengan kenyataan ini.

-Mau pergi bersamaku Chris?-

'Bales, enggak, bales, enggak, bales..... enggak deh. Eh, tapi kan gue butuh dia buat temenin dinner.'

-boleh-

-Nanti waktunya kamu kabarin aku ya, nanti aku jemput-

-Ok, thanks Dav-

Christy tersenyum kepada Davidson yang berada di depannya. Yeah. Walaupun di depannya, dia nggak bakalan mau bilang secara langsung di depan umum.

-Christy.... aku mau kamu jadi kekasihku. Apa kamu mau?-

'What, Dav nembak gue?'.

Berkali-kali Christy menepuk pipinya dengan pelan lalu mencubitnya. "Aw.. sakit." Rengeknya. Ia mengusap pelan pipi bekas cubitan dirinya.

Always RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang