kamu pergi, Sammy.

45 10 0
                                    

Sammy duduk di kursi depan Christy. Dia terus memandang Christy dan mulai memperlihatkan senyum kecilnya.

Senyum yang selama beberapa hari ini selalu Christy rindukan.

"S~ Sammy." panggil Christy, tidak percaya.

'gue rindu sama lo, Chris. Sedetik aja nggak liat lo rasanya seperti mati.'

"Sam?" Christy berusaha menyadarkan Sammy dari lamunannya. Dia menyenggol lengan Sammy.

"Eh, iya Chris."

"Ada apa sih?"

"Rindu." Ucap Sammy, refleks.

'maksud lo apaan bilang rindu ke gue? Lo bahkan lebih milih Caroline daripada gue.'

"Sorry, Chris." Lanjutnya.

"Tumben nggak sama Caroline?"

"Kenapa emang? Lo cemburu ya? Cie.. Princess calon Sammy. Emm.. Maksudnya calon Princess pangeran Sammy cemburu."

"Nggak lucu!!"

Christy benar - benar merasa kesal dengan candaan Sammy yang menurutnya hanya rayuan manis yang akan pudar dengan sekejap.

"Kok marah sih?"

"Brisik lo!! Pergi sana!!!"

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Sammy pergi meninggalkan Christy sesuai dengan kemauan Christy.

Tanpa sadar, air mata Christy mulai menetes. Dia segera mengusapnya saat melihat Steve dari kejauhan.

Christy berusaha tersenyum ke arah Steve. Dalam benak Christy, sebenarnya dia ingin sekali menceritakan semua perasaannya. Namun dia berpikir sudah banyak merepotkan Steve dari kecil.

Saat Steve dan Christy mulai memakan bakso, hp Christy tiba-tiba bergetar. Wallpaper yang bergambar kan wajahnya dengan Rosetta dan Sammy membuatnya rindu.

Christy membuka satu pesan dari Sammy.

Besok, temui aku di dekat pohon besar depan rumah kamu. Jam enam pagi.

Read.

'mau ngapain coba kesana?'

"Siapa, Chris?"

"Biasa, dari operator."

Saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Christy belum juga tidur. Dia masih memikirkan Sammy.

Christy menggigit Ibu jarinya sambil mondar - mandir tidak jelas.

'mau ngapain besok? Apa sebaiknya gue minta pendapat sama Steve?'

Christy mengambil handphone yang berada di atas nakas. Dia mencari nama Steve di kontaknya.

Steve, gue minta pendapat dari lo

Delete

Steve, menurut lo gue..

Delete

Christy melempar handphone-nya ke kasur, lalu duduk di tepi ranjangnya.

'nggak ah, Mending gue dateng aja besok. Toh cuma di depan rumah.'

Pagi hari, Christy bersiap-siap untuk lari pagi sekalian niatnya untuk bertemu dengan Sammy. Sebenarnya Christy enggan bertemu dengan Sammy, namun rasa sukanya mengalahkan semuanya.

Christy mengikat rambutnya yang tidak berponi, dia mengambil handuk kecil lalu di selempangkan di lehernya.

"Ayah, Ibu. Christy lari pagi dulu." Pamitnya.

Always RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang