Kembali

14 1 0
                                    

         Semua anggota keluarga Christope merasa bersyukur atas kembalinya Christy yang seperti dulu, dia yang bawel, ceria, nggak bisa diem, dan pemarah.

"Mama, where are youuuuu?"

Pamola menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Christy. Beberapa kali, dia juga memijat kepalanya dengan raut wajah sakit.

"May i help you, mom?"

"Kelakuan kamu bikin Mama pusing, udah diem."

Christy memonyongkan bibirnya beberapa senti, lalu pergi mengambil handuk kecil dan keluar rumah.

"Mau kemana?" Tanya Christope yang tengah mencuci mobilnya di halaman depan rumah.

"Lari pagi dungs Yah, biar keren."

"sipsip." Christope kembali fokus ke mobilnya.

Melayani ucapan Christy hanya akan membuat dirinya kalah dan pusing karena jawaban Christy yang tiada henti.

Christy berlari-lari di taman yang dekat dengan rumahnya.

Merasa lelah, Christy membeli minuman di warung kecil yang ada di taman.

Duduk di kursi panjang berwarna putih, sambil meneguk minumannya. Setelah selesai, Christy hendak pergi berlari lagi.

Namun pemandangan di depannya sangat tidak meng-enakan sekali. Sammy bersama Caroline.

Rasanya ingin meledak-ledak, botol minuman yang ada di genggamannya di remas sampai membentuk aneh.

Christy melempar botol itu ke tong sampah yang berada di dekatnya dengan sekuat tenaga, membuat Sammy dan Caroline menyadari adanya Christy.

"Sayang.." panggil Sammy, pelan.

Christy pergi meninggalkan mereka berdua tanpa menjawab panggilan dari Sammy. Di rumah, dia juga mematikan handphone-nya selama berhari-hari.

Setiap di sekolah, Sammy selalu mencari Christy pada saat waktu luang seperti sebelum bel masuk, istirahat, jam kosong, dan sepulang sekolah.

Christy tak terlihat pada jam-jam seperti itu, bahkan teman sekelasnya pun tidak ada yang tahu. Kecuali Rosetta, Steve, dan Charles.

Sekarang, Christy, Charles, Steve, dan Rosetta tengah berada di perpustakaan sekolah mereka. Penjaganya yang cukup ramah dan baik menjadi kesempatan bagi Charles tidur.

"Sampe kapan sih, lo menghindar terus Chris?" Tanya Rosetta.

"Sampe gue bener-bener rela." Jawab Christy, tanpa berpaling dari bukunya.

"Chris, mending dibicarain baik-baik deh. Setiap hari, Sammy ke kelas kita buat nyamperin lo." Sahut Steve.

"Maaf Ve, gue masih kecewa sama dia." Christy masih fokus dengan buku yang berada di genggamannya.

"Kalo gini, masalah lo nggak akan selesai!!" Tegas Rosetta.

Steve merasa geram dengan Charles yang selalu tidur tanpa ada rasa bosan. Bahkan saat pelajaran Fisika, dia paling nyenyak di tempat duduknya. Mungkin mimpinya sudah sampai Korea Selatan, atau Utara?

PLAK...

Steve menimpuk kepala Charles yang membuat Charles terlonjak kaget dan latah.

"Eh, Mama. Eh, bangun."

"Hahaha..." Rosetta, Christy, dan Steve tertawa serempak melihat reaksi Charles.

"Apaan sih sayang, kok aku diketawain."

"Duh nyamuk dah." Sindir Christy.

"Pindah yuk Chris." Ajak Steve.

Christy mengangguk, dia dan Steve berpindah ke kursi yang berjarak satu meter dari yang tadi di dudukinya.

Always RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang