Sick again

63 8 0
                                    

Sudah pukul 06.15, waktunya sarapan lalu berangkat sekolah. Saat Christy hendak melangkahkan kakinya ke tangga, tiba-tiba rasa sakit kepalanya kembali mengelilingi.

'Tahan Christy, tahan.' Batin Christy sembari mundur beberapa langkah menjauhi tangga.

Karena sudah tidak bisa menahan rasa sakit..

Brukkk..

Akhirnya Christy terjatuh tanpa sadarkan diri.

"Suara apa itu Ma?" Tanya Christope.

"Entahlah, coba Christy panggil Yah."

"Christy.. Christy.." Christope mendongakkan kepalanya ke atas. Tepatnya ke arah kamar Christy yang tepat di depan tangga. Dia memanggil berulang kali, karena panik. Akhirnya dia memilih untuk mengecek ruang atas.

Christope melihat putri bungsunya di depan pintu dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Muka pucat, hidung keluar darah dan yang pasti tidak sadarkan diri.

Christope langsung mengangkat Christy menuruni anak tangga

"Mama.. Ma.." Panggil Christope dengan panik.

"Iya Ayah ada apa?"

"Ayah Christy kenapa?" Lanjut Pamola.

"Ayah menemukan Christy sudah pingsan Ma. Tolong Mama bukain pintu depan sama pintu mobil." Pamola mengangguk. Dengan segera dia melakukan apa yang diperintah kan Christope, suaminya.

~°~

Dokter memeriksa Christy di ruang UGD. Christope dan Pamola menunggu di luar sambil duduk di kursi penunggu. Sekitar dua puluh menit, Claudie dan Celine datang bersamaan dengan dokter yang keluar dari ruangan. Mereka berempat beranjak dari tempat duduk.

"Anak saya kenapa Dok?" Tanya Christope, masih dengan wajah paniknya.

"Maaf Pak, dengan terpaksa saya memberitahu berita buruk kepada Bapak dan semuanya. Bahwa anak Bapak mengidap penyakit tumor otak stadium 4."

"Apa Dok?"

Christope seperti tidak percaya dengan perkataan dokter. Dia mengusap wajahnya dengan kasar. Rambut yang selalu rapi pun sekarang tampak sangat acak-acakan.

"Iya Pak, kemungkinan hidupnya tidak lama lagi. Berdoa saja, semoga Allah memberikan mukjizat untuk anak Bapak."

"Ini tidak mungkin Yah, dia sehat Ayah." Ucap Pamola tidak terima kepada Christope. Claudie dan Celine menangis sesegukan.

"Saya permisi Pak." Sahut Dokter.

Semua keluarga Christy langsung masuk ruangan menggunakan pakaian khusus untuk menjenguk pasien agar tidar tertular penyakit yang di derita pasien. Pakaian berwarna hijau khas Rumah Sakit itu.

Mereka semua menangis. Jemari Christy bergerak saat dia merasakan sebuah kecupan hangat di punggung tangannya.
Christy membuka mata dengan perlahan, walau tidak terlihat begitu jelas. Namun Christy tahu yang berada di sekelilingnya adalah keluarganya.

Christy menengok ke kanan. "Ayah, Ibu." Kemudian dia menengok ke kiri "Kak Die, Kak Celine." Panggil Christy, pelan.

"Kamu sadar Christy?" Sahut Celine, Christy mengangguk pelan. "Aku baik-baik aja kok Kak Celine."

"Iya kan Ma?" Christy memegang lengan kiri Pamola yang masih terdiam.

"Maa...?" Tidak sabar dengan kediaman Pamola, Christy mengguncangkan tubuh Pamola pelan.

"Eh, iya dong Sayang."

Cup..

"Anak Mama tidur yaa, istirahat." Perintah Pamola. Christope beranjak pergi menuju kasir untuk membayar administrasi perawatan Christy.

Always RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang