Memulai yang baru.

38 6 0
                                    

Keadaan Christy semakin membaik setelah semuanya terungkap, bukan semuanya karena masih ada satu hal lagi yang belum Christy ketahui. Yaitu tentang Dika.

Kini Christy tidak mendekati Rosetta yang tengah duduk di dalam kelas bersama Angel karena sekarang, dia duduk bersama Charles. Orang yang pernah membuat Christy di hukum, bahkan mereka berdua kini menjadi akrab.

Christy menaruh tasnya di kursi lalu mengambil earphone miliknya untuk mendengarkan musik.

Semenjak kejadian terakhir di rumah sakit, Christy berubah menjadi sosok yang dingin. Dia mengobrol hanya sekedarnya, tawanya yang sering memecahkan keheningan di kelas sudah tidak ada lagi. Dia juga sering tidur di kelas, sama seperti Charles.

Charles datang mendekati Christy, lalu menarik earphone sebelah kiri Christy.

"Ada apa sih?" Tanya Christy, merasa terganggu dengan tindakan Charles.

"ikutan dengerin musiknya."

Christy mengambil tasnya. Dia mencari sesuatu sampai semua buku yang ada di dalamnya dikeluarkan.

"Lo nyariin apa? Itu berantakan banget meja lo." Ucap Charles.

"Nih, ketemu."

Christy menyodorkan headset ke Charles, lalu merapikan bukunya yang berserakan di meja. Setelah rapi, dia membaringkan kepalanya di atas tumpukan bukunya.

"Chris, lo kok jadi gini?" Tanya Charles, penasaran.

"Maksud lo gimana?" jawab Christy dengan mata terpejam.

"Ya, lo tuh beda dari pertama gue kenal lo. Dulu, lo sering ketawa sama temen-temen lo. Tiba-tiba aja, lo minta duduk sama gue. Dan sekarang, lo suka tidur di kelas."

Christy membuka matanya.

"Udah selesai ngomongnya, Tuan?"

"Chris, gue serius. Nggak bercanda."

Charles memalingkan muka menghadap ke tembok.

"Charles, kalo gue ceritain semuanya. Mungkin lo nggak akan percaya, gue ngerasa seperti hidup di dalam dongeng yang penuh dengan sandiwara."

Charles kembali lagi menghadap Christy.

"Gue yakin, lo kuat Chris. Tapi gue masih penasaran karna lo belum cerita sama gue."

"Nunggu lo main aja deh ke rumah gue, lo kan nggak pernah main tuh. Sekali-kali lah." Ledek Christy

Charles mendengus kesal. Lalu dia meng-iya-kan ajakan Christy.

"Oke, sepulang sekolah gue mampir ke rumah lo dengan terpaksa." ucapnya, lesu.

Christy mendorong tubuh Charles pelan dengan raut wajahnya yang kesal.

"Nyebelin banget kalo ngomong."

Christy mencibirkan bibirnya yang membuat Charles gemas melihatnya. Lebih tepatnya, Christy seperti anak kecil di mata Charles.

"Biasa aja tuh mulut." sindir Charles.

"Biarin!!" Christy menjulurkan lidahnya.

"Malah ngledek nih anak, berani sama gue." ancam Charles.

"Ampun Tuan." Ledek Christy, sembari berlari menjauh dari Charles.

Charles beranjak dari tempat duduknya dan berlari mengejar Christy keluar kelas.

'Sial, gue ketinggalan jejak. Cepet banget tuh anak larinya.' gerutu Charles.

Merasa lelah karena mencari Christy keliling sekolah tidak ketemu, akhirnya Charles memutuskan untuk makan di kantin.

Always RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang