Author's POV.
"Jahe, ngemall kuy." ajak Caitlyn."Ga ah, lagi nungguin abang gue." jawab Jaerin sambil memainkan ponsel pintarnya.
"Bukannya hari ini abang lo ngajar sampe malem?"
"Masa?! Tau darimana?!"
"Dari ADEK kesayangan lo." ujar Caitlyn sambil menekankan kata 'adek'.
"Tck. Ya udah deh. Tapi siapa aja yang ikut?"
"Berdua aja."
***
Jaerin dan Caitlyn sedang mengitari lantai Ground pada suatu mall.
"Woi! Woi! Itu!" bisik Caitlyn sambil terkikik.
Mata Jaerin memperhatikan laki-laki yang ditunjuk oleh Caitlyn, lalu menyipitkan matanya,
"Si baju item? Nggak ah! Biasa aja tuh."
"Minus lo naik, bego! Gue nunjuk baju navy! Yang di sebelahnya!" bisik Caitlyn berapi-api.
"EH, IYA ANJIR. GEMES BAT YAK!" jawab Jaerin sambil terkikik.
Tebak apa yang mereka lakukan sekarang?
Sini kuberi tau.
Mereka berdua sedang..
...Memperhatikan pantat laki-laki.
"ANJIR GEDE!" teriaknya tak sengaja.
Caitlyn menyetujui,
"BENER KAN, GEDE!"
"PENGEN GUE REMES, KET!" ujar Jaerin sambil menggerakkan kedua tangannya seperti meremas sesuatu.
Otomatis Caitlyn juga melakukan gerakan yang sama,
"SAMA. PENGEN GUE GIGITIN JUGA!"
Orang-orang menatap mereka berdua seperti menatap dua orang mesum yang sedang kehilangan akalnya.
Jaerin tertawa pelan lalu menyembunyikan wajahnya di pundak Caitlyn,
"Aduh, Ket. Kita diliatin sama orang."
"Anjir. Malu gue."
"Sama."
Lalu mereka berdua tertawa bersama dengan sangat keras.
***
Caitlyn menyodorkan sebuah piring berisikan fillet dada ayam rasa barbeque yang tinggal sedikit pada Jaerin,
"Nah, Jahe. Habisin."
"Lo kira gue tong sampah?"
"Emang iya. Sono habisin."
"Tck."
Gayanya aja berdecak males, tapi dimakan juga.
"Ye, tadinya ogah. Sekarang malah tinggal tulang." sindir telak Caitlyn.
"Habis ini temenin gue ke Paperclip."
"Ngapain, Jahe? Males."
"Yah kan. Gue pengen liat-liat doang, janji ga lama deh."
Sebuah ide muncul di kepala Caitlyn,
"Oke."
***