Author's POV.
"Siang, Mingyu!" ujar Jungkook dengan wajah riang.
"Makan kuy! Gue traktir!" sambungnya lalu menepuk punggung Mingyu cukup keras.
Mingyu merangkul Jungkook lalu menariknya keluar kelas,
"Lagi seneng nih? Cerita dong!"
"Gue udah jadian, Gyu. Hehe."
"Wah, kampret lo, Kook! Gercep!"
Si Jungkook cuma nyengir malu-malu. Padahal biasanya juga malu-maluin.
"Jadi cewe mana nih yang lo pelet?" canda Mingyu.
"Gila aja gue pake pelet. Ganteng gini masa pake pelet. Ga level."
"Mungkin aja lo pelet si Mymy Pery."
"Anjir! Gue masih normal, woy! Masih demen bolongan!"
"Kan doi punya bolongan juga. Bolongan belakang tapi."
Jungkook mencebikkan bibirnya kesal,
"Terserah lo, deh."
Tak lama kemudian mereka sudah sampai ke depan kantin, namun Jungkook malah merubah haluan mereka,
"Balik ya."
"Emangnya ngapa, Kook?"
Jungkook menatap Mingyu dengan wajah inosen--suci tanpa dosa,
"Sebenernya dompet gue lagi kering. Peace."
"Kampret!" ujar Mingyu sambil menepuk--lebih tepatnya menapar--bokong Jungkook dengan keras.
Jangan tanya Jungkook kesakitan atau tidak, karena jawabannya pasti--iya. Mana pukulnya kenceng banget.
Maklum aja, si Mingyu lagi ngebet banget dapet peje dari Jungkook.
Walau Jungkook sempat mendesis kesakitan sambil mengelus bokong padat miliknya selama beberapa detik, Jungkook tetap tidak menghiraukan umpatan Mingyu yang ditujukan untuknya.
"Peje gue nasibnya begimana, Kook? Parah, lo. PHP. Jahat. Gue aduin pacar lo baru tau."
Jungkook berhenti berjalan, begitu juga Mingyu yang berdiri di sebelah Jungkook--kebingunan melanda Mingyu yang tengah ditatap horor oleh Jungkook,
"Emangnya lo tau pacar gue siapa?"
"Jelas, lah! Si Dijjah Yello, kan?"
"Dijjah Yello pale lo! Pacar gue mah jauh lebih cantik dari itu!"
"Iya, gue tau kok si Jaerin emang cakep."
"LOH?! LO KOK―?!"
"Tau dong, mata sama telinga gue bukan cuma dua." potong Mingyu.
"Kasih tau, ga!?"
Mingyu menggeleng dengan wajah jahilnya yang khas,
"Kasih tau!"
Jdug!
Jungkook meninju lengan atas Mingyu dengan sangat keras sampai Mingyu mengaduh kesakitan,
"Sakit, bangsat!"
Jungkook memicingkan mata bulatnya seakan berkata―kasih tau atau gue kebiri lo!―Akhirnya Mingyu pun menyudahi acara tebak-tebak berhadiah (mendadak) miliknya.
"Iya deh. Semalem Jaerin ngasih tau gue."
"Lewat?"
"Line call."