simpen untuk buka puasa, cinta.
Author's POV.
Semuanya sudah kembali ke kamar masing-masing. Sehun, Caitlyn, dan Chanyeol juga sudah kembali ke hotel mereka.Jungkook memapah Jaerin yang mabuk ke kamarnya walau dirinya sendiri sudah setengah mabuk.
Ia membaringkan Jaerin ke atas ranjang, membenarkan posisi Jaerin, memberi bantal di bawah kepala dan menyelimutinya.
"So damn hot!" ujar Jaerin tiba-tiba.
Tangannya bergerak ke dalam kausnya, mencari-cari pengait dalamannya, lalu melemparnya asal,
"Legaaa~" ujarnya dengan wajah sumringah, "Eh? Kookie-ya~ Sini, sini!"
Jungkook mengambil dalaman yang dilempar Jaerin lalu menaruhnya di atas nakas.
Tidak malu?
'Untuk apa malu? Nanti juga akan melihat barang ini setiap hari. Seumur hidup, lagi.' pikirnya.
Ia duduk di tepi ranjang Jaerin, lalu menggeser kepala Jaerin menjauh dari tembok.
"Noona tidur yang bener. Nanti kepalanya kepentok."
"Ungg—"
"Kenapa, noona?"
"Jangan peee—rgi~ Rinduuu sekali sama Kookie, hmph."
"Noona jangan macem-macem. Di dalem selimut aja, udah. Ga usah gerak-gerak gitu."
"Panas!"
Jaerin merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk di atas ranjang. Jaerin mengipasi wajahnya dengan cepat menggunakan tangannya.
"Makin gerak makin panas, noona."
"IDIH, GOBLOK!"
"Ngawur?"
Jungkook mendekati Jaerin, ingin mencium pipinya gemas.
Namun Jaerin segera menangkup wajah Jungkook dan menciumnya.
Memori mengenai dare yang diberikan oleh Zitao kembali terngiang di kepala Jungkook.
'Mark your girl. Di mana saja boleh, asal terlihat dengan jelas. Make sure she will not cover it—or them? Haha~'
Jungkook melepas tangan Jaerin, lalu mencium keningnya pelan.
"Jangan begitu lagi. Bahaya, tau?"
"Yaaaa—iyaaaaa~" ujar Jaerin slurry.
Jungkook duduk tepat di samping Jaerin, mengelus kepalanya,
"Noona, tidur—"
Dan Jaerin kembali mencium Jungkook. Bahkan sekarang ia berani duduk di pangkuan Jungkook.
Tangannya menahan kepala Jungkook agar tidak menjauh. Sesekali Jaerin mendorong kepala Jungkook demi sensasi menyenangkan ketika dua buah bibir bertubrukan dengan ganas.
Jaerin melepas ciumannya, menatap Jungkook sayu,
"Jangan salahkan aku kalau nanti aku lepas kendali. Jadi, berhentilah sekarang." ujar Jungkook.