25.

1.3K 113 6
                                    

Author's POV
Jaerin berjalan menyusuri koridor kampus yang ramai.

Banyak sekali kabar-kabar burung yang ia dengar.

'Pacaran digosipin, break juga digosipin. Para cabe sekalian ini maunya apa.' batin Jaerin kesal.

"Eh, si Jungkook sama Jaerin putus, lho." ujar seorang mahasiswi kepada dua orang temannya, panggil saja A.

"Ah, masa? Bukannya mereka cuma break?" tanya si B.

"Kaga, ih! Katanya Jaerin selingkuh sama Taeyong, jir! Makanya Jungkook mutusin Jaerin! Masa lo ga tau?!" ujar A berapi-api.

"Anjir! Gila tuh cewe! Udah ada dapet yang bagus malas sama yang lain!" ujar si C, "Taeyong juga ganteng sih sebenernya. Kalo gue jadi dia, gue juga bisa tuh selingkuh sama Taeyong." sambungnya.

"Halah, emang bawaan cewe ga bener kali, tuh!" ujar si A.

"Kasian banget Jungkookie kita, huhu. Si Jaerinnya tega banget!" ujar B.

Jaerin tak tahan lagi. Tuhan, tolong ampuni dosa Jaerin yang sudah kelewat banyak ini.

"Makasih, ya, udah ngomongin gue. Mana sok tau banget lo pada. Gue sama Jungkook ga putus. Kita cuma break. Alasannya? Ya gara-gara congor lo semua." ujar Jaerin datar lalu melengang pergi begitu saja.

***

2 minggu.

Sudah genap 2 minggu sejak hari pertama sang kelinci dan anak ayam tidak saling menghubungi——maksudku, Jungkook dan Jaerin.

Semuanya menjadi canggung, bahkan keduanya tak segan memutar arah ketika melihat satu sama lain di koridor, di kantin—atau pun di mana saja.

Yang sialnya, mereka masih saling memperhatikan satu sama lain dalam diam.

Sering menyelipkan sekotak susu di tas satu sama lain, lah. Saling stalking akun social media, lah.

Jungkook termenung, jelas-jelas Jaerin masih memperhatikannya, menyayanginya dan masih punya perasaan padanya.

Jadi apa salahnya untuk kembali bersama lagi?

Yumi?

Demi Tuhan, Jungkook berani bersumpah bahwa waktu itu ia.. Khilaf.

Jungkook hanya mencari sebuah pelampiasan ketika pujaan hatinya–Jaerin–begitu jauh dan sulit digapai.

Namun akhirnya ia sadar.

Yumi bukanlah yang ia cari. Bukan Yumi yang ia dambakan.

Walau Yumi pernah berusaha menjadi seperti Jaerin, tapi Jungkook sadar. Bahwa mereka berdua adalah dua eksistensi yang begitu berbeda.

Tidak ada satupun yang bisa menjadi Jaerinnya.

"Jungkook-oppa!"

"A-annyeong." ujar Jungkook tak nyaman ketika Yumi bergelayut manja padanya.

Sesekali Jungkook menggerakkan tangannya, tapi ia takut ia menyentakkan tangannya terlalu keras dan membuat Yumi jatuh.

Kalau Yumi jatuh–––kalian sudah tau sendiri lanjutannya akan seperti apa.

"Oppa~"

'Anjing. Merinding gue.' batin Jungkook jengkel.

Menjijikan sekali rasanya mendengar suara yang paling kalian hindari, memanggil nama kalian dengan manja.

Kecuali Jaerin yang melakukannya.

"Ah, sudah hampir libur musim dingin, ya, oppa. Cepat sekali. Rasanya tak mau berpisah denganmu lama-lama."

noona ; jjk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang