"Farhan kemana sih. Disuruh main didalem aja malah keluar segala kan kalo gini repot" gerutu iqbaal
Iqbaal sekarang sedang mencari cari farhan yang entah dimana. Iqbaal sudah mengelilingi kantornya sambil menenteng tas kerjanya dan tas farhan.
Setelah iqbaal mengelilingi kantornya dan tak menemukan farhan. Iqbaal yakin pasti farhan ada di taman. Soalnya dia belum ke taman.
Dari kejauhan iqbaal bisa melihat farhan yang tengah sibuk bermain games diponseliqbaal. Ya iqbaal meminjamkannya.
"Bang ayo pulang. Ngapain sih mainnya jauh banget dari ruangan ayah" ucap iqbaal setelah mendekati farhan
"Iya ayah" ucap farhan dan memberikan ponsel pada iqbaal.
Mereka berjalan ke parkiran untuk mengambil mobil.
"Ayah ko tumben sih sebentar dikantornya? Kenapa nggak lembur" ucap farhan setelah masuk mobil dan duduk disamping jok pengemudi
"Ayah lagi capek bang. Emang kalo ayah lembur kamu mau juga lembur nungguin ayah. Gak maukan pasti?"
"Kata siapa farhan mau ko nungguin ayah dikantor. Sampe kapanpun kalo bisa kita tinggal dikantor aja supaya nggak kena marah bunda terus."
Menurut iqbaal ucapan farhan ada benarnya.
"Oiya tadi kamu ngapain ditaman. Sendirian lagi terus nggak ijin ayah juga" tanya iqbaal perihal farhan yang ditaman
"Oh tadi itu farhan lagi main ML yah. Terua mau ijin sama ayah tapi ayahnya sibuk gitu ya udah farhan ketaman aja" ucap farhan sambil nyengir
"ML?"
"ML itu Mobile Legends ayah" jelas farhan
"Udah lah kita pulang sekarang. Pusing ayah dengerin ocehan kamu" ucap iqbaal yang langsung menancap gas. Sedangkan farhan sekarang tengah cemberut.
Ngomong ngomong NK udah pulang ya soalnya kan kalo pulang suka dianterin sama supirnya yang ada dikantor. Jadi pulangnya nggak bareng
***
"Loh bang udah pulang? Ayahnya mana" tanya NK pada farhan yang yadi nyelonong masuk tanpa ucap salam
"Masih didepan nda" ucap farhan lalu lari keatas menuju kamarnya
"Ko tumben pulang cepet" tanya NK yang masih duduk pada iqbaal yang baru masuk sambil menenteng tas kerja dan tas farhan yang disimpan dipundaknya.
"Cape aku yang" ucap iqbaal sambil mendudukkan bokongnya dan menaruh kepala nya dibahu NK
Sekarang posisi NK adalah duduk sambil memangku Dira yang sudah tidur di pangkuannya dengan kepala Dira berada di dada NK dan kepala iqbaal dibahunya.
"Tadi Dira gimna dikantor"
"Biasa aja. Hari ini Dira gak banyak tingkah soalnya dia tidur"
"Kalo farhan gimana" lanjut NK
"Dia mah tiap hari bikin ulah terus"
"Emang farhan bikin ulah apa"
"Dia pergi ketaman tanpa pamit sama aku. Terus bawa Handphone aku"
"Ngapaim ditaman sendirian"
"Katanya main ML"
"ML?"
"Mobile legends"
"Hah"
"Gak tau lagi deh sama tingkah farhan cape aku"
NK menghela nafasnya lalu ia tersenyum sambil membelai rambut iqbaal dan itu membuat iqbaal memejamkan matanya.
"Yaudah sekarang kamu istirahat aja dulu. Nanti aku bikinin teh. Mau?"
"Iya aku mau" ucap iqbaal sambil tersenyum manis
"Yaudah kamu kekamar gih sambil liat farhan udah tidur belum. Nanti aku siapin"
"Iya" iqbaal beranjak dari duduknya
NK menolehkan pandangannya pada Dira yang masih terlelap dipangkuannya
"Bunda sama ayah sayang kamu sama abang dek" ucap Nk sambil mencium kening Dira
***
Ceklek
Terlihat iqbaal yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan lilitan handuk dipinggang nya dan rambut yang basah.
(Namakamu) yang sedang duduk dikepala ranjang sambil membaca majalah pun terdiam melihat iqbaal yang baru keluar dari kamar mandi.
Iqbaal terkekeh melihat istrinya yang diam melihat dirinya
"Aku tau tubuh aku bagus. Tapi ngeliatinnya gak segitunya juga kali yang" (namakamu) tersadar dari lamunannya itu akibat suara iqbaal
"Ap-apaan sih siapa juga yang ngeliatin kamu GR banget" ucap (namakamu) gugup
"Alesan" desis iqbaal yang tidak terdengar oleh NK.
(Namakamu) melanjutkan membacanya sedangkan iqbaal memakai baju yang telah disediakan (namakamu)
"Nih teh nya" ucap (namakamu) setelah menutup majalahnya dan memberikam teh pada iqbaal yang sudah duduk dikasur.
"O iya baal. Kamu tau kan kalo ada pemgangkatan manager baru diperusahaan papa itu minggu depan"
"Iya tau. Emang kenapa?"
"Kamu taukan saingan aku si Bryan sama si Karel"
"Temen kita juga kan di SMA"
"iya"
"Terus kenapa?"
"Papa ngasih kita bertiga kayak berkas gitu. Dan disuruh nyelesain berkasnya dan lusa harus dikasih ke papa. Terus resiko kalo itu ilang bakalan di keluarin dari perusahaan papa"
"Iya emang waktu alu diangkat jadi manager juga kayak gitu. Nyelesain berkas. Dan kalo ilang pasti dikeluarin"
"Berarti aku harus cepet nyelesain nya dong. Abis itu aku simpen supaya gak ilang"
"Kamu mau bantuin aku gak?" Iqbaal tersenyum lalu mengangguk
"Iya aku bantuin"
"Makasih sayang" (namakamu) memeluk iqbaal dari samping.
"Sebentar ya aku ambil dulu berkasnya"
Guys jangan lupa kasih notif dan jangan lupa buat komennya.
Tolong hargain ga usaha aku
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (IDR)
Fanfiction- Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan - (Namakamu) Ayla Putri - Farhan putra Dhiafakhri - Adira putri Dhiafakhri